Patofisiologi BAB II KONSEP DASAR

4. Keturunan Ada laporan beberapa kasus yang terjadi pada suatu keluargha pada kembar identik. Ada insiden yang lebih meningkat pada penyakit herediter, khususnya Sondron Down dimana leukemia terjadi peningkatan frekuensi 20-30 kali lipat anemia fanconui dan aoksia-talangfeksia. 5. Zat Kimia Terkena bensin kronie, yang dapat menyebabkan displasia sumsum tulang dan perubaan kromosom, merupakan penyebab leukemia yang ditetapkan mantap, khususnya obat yang mengalkalisasi sepeti khlorambusil, mustin, melfalan, dan prokarbazin.

D. Patofisiologi

Leukemia adalah satu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang bersifat irreversible dari sel induk darah dan pertumbuhannya dimulai dari mana sel itu berasal. Sel-sel tersebut, pada berbagai stadium akan membanjiri aliran darah yang berakibat sel yang spesifik akan dijumpai dalam jumlah yang banyak. Sebagai akibat dari proliferasi sel abnormal tersebut maka akan terjadi kompetisi metabolik yang akan menyebabkan anemia dan trombositopenia. Apabila proliferasi sel terjadi di limfa maka akan membesar sehingga dapat terjadi hipersplenisme yang selanjutnya menyebabkan makin memburuknya anemia dan trombositopenia. Pada leukemia yang disertai splenomegali sering terjadi komplikasi hemolisis. 14 Infeksi terjadi oleh suatu bahanyangmenyebabkan reaksi seperti ionfeksi oleh virus. Kelainan pada leukemia bukan merupakan penyakit primer akan tetapi merupakan suatu bagian dari respon pertahanan sekunder dari tubuh terhadap infeksi tersebut. Terdapat peninggian insiden leukemia pada orang-orang yang terkena radiasi sinar rontgen. Diduga bahwa peninggian insiden disini karena akibat radiasi akan merendahkan referensi terhadap bahan dari penyebab leukemia tersebut. Pada leukemia akut hepar, lien dan kelenjar getah bening membesar secara cepat, keluhan nyeri akibat regangan kapsel organ tersebut menjadi jelas. Infiltrasi ke otak akan menyebabkan keluihan sakit kepala dan infiltrasi ke tulang menyebabkan fraktur spontan. Infiltrasi ke gusi menimbulkan hipertrofi gusi dan sering disertai pendarahan gusi. limfadenopati dapat menyertai leukemia dan apabila kelompokkan pembesaran kelenjar ini menekan pembuluh darah dan pembuluh getah bening, maka akan terjadi edema lokal. Infiltrasi ke paru menyebabkan batuk dan sesak, pembesaran kelenjar getah bening diabdomen dapat menyebabkan keluhan rasa tidak enak di perut, dan rasa cepat kenyang. Infiltrasi ke ginjal dapat menyebabkan hematuria dan gagal ginjal. Keluhan akibat adanya anemia lemah badan dan cepat lelah. Trombositopenia menimbulkan pendarahan baik dari kulit dan selaput lendir. Long ,2000; Issalbacher,2000. 15

E. Manifestasi Klinis