Fisiologi Anatomi dan Fisiologi 1.

ductus hepaticus komunis. Ductus hepaticus comunis menyaut dengan ductus sistikus membentuk ductus coledakus. 3 Limpa Limpa terletak di bagian kiri atas abdomen limpa berbentuk setengah bulan berwarna kemerahan. Limfa adalah organ berkapsula dengan berat normal 100 – 150 gr. Limpa mempunyai 2 fungsi sebagai organ limfoid dan memfagosit material tertentu dalam sirkulasi darah. Limpa juga berfungsi menghancurkan sel darah merah yang rusak.

2. Fisiologi

Volume darah pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah kira-kira 113 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah. Tekanan viskositas atau kekentalan dari pada darah lebih kental dari pada air yaitu mempunyai berat jenis 1,041 – 1,067 dengan temperatur 38 C dan PH 7,37 – 7,45. a. Fungsi darah secara umum terdiri atas : 1 Sebagai alat pengangkut a Mengambil O 2 atau zat makanan dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. 7 b Mengangkut CO 2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru- paru Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan atau alat tubuh. c Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal. 2 Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membinasakan tubuh dengan perantaraan leokusit, antibodi atau zat-zat anti racun. 3 Menyebarkan panas ke seluruh tubuh Fungsi khususnya diterangkan lebih banyak di strukturbagian- bagian dari masing-masing sel-sel darah dan plasma darah. b. Darah terdiri dari dua bagian, yaitu : 1 Sel-sel darah, ada tiga macam yaitu : a Eritrosit sel darah merah Eritrosit merupakan cakram bikonkaf yang tidak berinti, ukurannya kira-kira 8 m, tidak dapat bergerak. Banyaknya kira- kira 5 juta dalam mm 3 . Eritrosit berwarna kuning kemerah- merahan karena di dalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung O 2 . Fungsi dari eritrosit adalah mengikat O 2 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat CO 2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru- paru-paru. 8 Pengikatan O 2 dan CO 2 ini dilakukan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan O 2 disebut oksi hemoglobin Hb+ O 2 → HbO2. Jadi O 2 diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin dan kemudian dilepaskan dalam jaringan HbO2 → Hb + O 2 dan seterusnya Hb akan mengikat dan bersenyawa dengan CO 2 yang disebut karbodioksisa hemoglobin Hb + CO 2 → HbCO 2 yang mana CO 2 akan dilepaskan di paru-paru. Eritrosit dibuat dalam sumsum tulang, limpa, dan hari, yang kemudian akan beredar ke seluruh tubuh selama 14 -15 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan berguna untuk mengikat O 2 dan CO 2 . jumlah Hb dalam orang dewasa kira-kira 11,5-15 mg. Normal Hb wanita 11,5-15,5 mg dan Hb laki-laki 13,0 – 17,0 mg. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila keduanya berkurang maka keadaan in disebut anemia. Biasanya hal ini disebabkan karena perdarahan yang hebat dan gangguan dalam pembuatan eritrosit. b Leukosit sel darah putih Sel darah yang bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantara kaki palsu pseudopodia mempunyai 9 bermacam-macam inti sel sehingga dapat dibedakan berdasarkan inti sel. Leukosit berwarna bening tidak berwarna, banyaknya kira-kira 4000 – 11000mm 3 . Leukosit berfungsi sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh jaringan RES Retikulo Endotel System. Fungsi yang lain yaitu sebagai pengangkut, dimana leukosit mengangkut dan membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa ke pembuluh darah. Sel leukosit selain di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan karena kemasukan kuman atau infeksi maka jumlah leokosit yang ada dalam darah akan meningkat. Hal ini disebabkan sel leokosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan bibit penyakit tersebut. macam-macam leokosit meliputi : 1 Agranulosit Sel yang tidak mempunyai granula, terdiri dari : a. Limfosit Leokosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan Intinya besar, banyaknya 20-25. 10 Fungsinya membunuh dan memakan bakteari yang masuk ke dalam jaringan tubuh. b. Monosit Fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34. 2 Granulosit a Neotrofil Mempunyai inti, protoplasma banyaknya bintik- bintik, banyaknya 60-70. b Eosinofil Granula lebih besar, banyaknya kira-kira 24. c Basofil Inti teratur dalam protoplasma terdapat granula besar, banyaknya ½ . c Trombosit sel plasma Merupakan benda-benda kecil yang bentuknya dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang lonjong. Warnanya putih dengan jumlah normal 150.000- 450.000mm 3 . Trombosit memegang peran penting dalam pembekuan darah, jika kurang dari normal. Apabila timbul luka, darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan terus menerus. Proses pembekuan darah dibantu oleh zat Ca 2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. 11 Jika tubuh terluka, darah akan keluar, tombosit pecah dan akan mengeluarkan zat yang disebut trombokinase. Trombokinase akan bertemu dengan protombin dengan bantuan Ca 2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadi pembekuan. 2 Plasma darah Bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah warna bening kekuningan hampir 90 plasma darah terdiri dari : a. Fibrinogen yang berguna dalam proses pembekuan darah b. Garam-garam mineral garam kalsium, kalium, natrium, dan lain- lain yang berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotik. c. Protein darah albumin dan globulin meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan osmotic untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh. d. Zat makanan zat amino, glukosa lemak, mineral, dan vitamin e. Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh. f. Antibodi atau anti toksin 12

C. Etiologi