Pengertian Etiologi BAB II KONSEP DASAR

BAB II KONSEP DASAR

A. Pengertian

Leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sumsum tulang normal, juga terjadi proliferasi di hati limpa dan nodus limfatikus dan invaasi organ non hematologis seperti meningen, traktus gastroinsestinal, ginjal dan kulit Bruner Suddarth. 2002. Akut Mielogenus Leukemia AML adalah timbulnya disfungsi sumsum tulang, menyebabkan menurunnya jumlah eritrosit, neutrofil dan trombosit. Sel-sel leukemia menyusupi limfanodus, limpa, hati, tulang dan sistem saraf pusat cecilyl betz, 2002. Leukemia adalah penyakit Maligna proliferatif generalicata dari jaringan pembentuk darah dan biasanya melibatkan leukosit Rosa.M. Sacharin,2002. Akut mielogenus leukemia AML adalah penyakit yang ditandai dengan adanya proliferasi leukosit yang tidak terkontrol didalam darah, sumsum tulang dan jaringan retikuloendotelial Tucker, 1999. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan akut mielogenus leukemia AML adalah penyakit yang ditandai dengan proliferasi leukosit 4 yang tidak teratur sehingga timbul disfungsi sumsum tulang, menyebabkan turunnya jumlah neutrofil, eritrosit dan trombosit.

B. Anatomi dan Fisiologi 1.

Anatomi Beberapa pengertian darah menurut beberapa ahli : 1 Darah adalah jaringan cair dan terdiri atas dua bagian : bagian cair yang disebut plasma dan bagian padat yang sebut sel-sel darah Pearce Evelyn, 2002 : 133. 2 Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah Syaifuddin, 1997 : 232. 3 Darah adalah suatu cairan kental yang terdiri dari sel-sel dan plasma Guyton, 1992. Proses pembentukan sel darah Hemopoesis terdapat tiga tempat , yaitu : sumsum, hepar dan limpa. 1 Sumsum tulang Sumsum tulang yang aktif dalam proses hemopoesis adalah : a Tulang vertebrae Vertebrae merupakan serangkaian tulang-tulang kecil yang tidak teratur bentuknya dan saling berhubungan, sehingga tulang belakang mampu melaksanakan fungsinya sebagai pendukung dan penopang tubuh. Tubuh manusia mempunyai 33 vertebrae, tiap vertebrae mempunyai korpus badan ruas tulang belakang berbentuk kotak dan terletak di depan dan menyangga berat badan. 5 Bagian yang menjorok dari korpuas ke belakang disebut Arkus neoralis lengkung neoral yang dilewati medulla spinalis, yang membawa serabut-serabut dari otak ke semua bagian tubuh. Pada Arkus terdapat bagian yang menonjol pada vertebrae dan dilekati otot-otot yang menggerakkan tulang belakang, yang dinamakan Processus Spinalis. b Sternum tulang dada Sternum adalah tulang dada. Tulang ini sebagai pelekatan tulang kosta dan klavikula. Sternum terdiri dari manubrium sterni, Corpus Sterni, dan Processus Spinosis. c Costa tulang iga Costa terdapat 12 pasang, 7 pasang costa vertebro sternalis, 3 pasang costa vertebro condralis dan 2 pasang costa fluktuantes. Costa di bagian posterior tubuh melekat pada tulang vertebrae dan di bagian anterior melekat pada tulang sternum, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahkan ada yang sama sekali tidak melekat. 2 Hepar Hepar merupakan kelenjar terbesar dari beberapa kelenjar pada tubuh manusia. Organ ini terletak di bagian kanan atas abdomen di bawah diafragma. Kelenjar ini terdiri dari 2 lobus yaitu lobus dextra dan lobus sinistra. Dari kedua lobus tampak adanya ductus hepaticus dextra dan ductuas hepaticus sinistra, keduanya bertemu membentuk 6 ductus hepaticus komunis. Ductus hepaticus comunis menyaut dengan ductus sistikus membentuk ductus coledakus. 3 Limpa Limpa terletak di bagian kiri atas abdomen limpa berbentuk setengah bulan berwarna kemerahan. Limfa adalah organ berkapsula dengan berat normal 100 – 150 gr. Limpa mempunyai 2 fungsi sebagai organ limfoid dan memfagosit material tertentu dalam sirkulasi darah. Limpa juga berfungsi menghancurkan sel darah merah yang rusak.

2. Fisiologi

Volume darah pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah kira-kira 113 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah. Tekanan viskositas atau kekentalan dari pada darah lebih kental dari pada air yaitu mempunyai berat jenis 1,041 – 1,067 dengan temperatur 38 C dan PH 7,37 – 7,45. a. Fungsi darah secara umum terdiri atas : 1 Sebagai alat pengangkut a Mengambil O 2 atau zat makanan dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. 7 b Mengangkut CO 2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru- paru Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan atau alat tubuh. c Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal. 2 Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membinasakan tubuh dengan perantaraan leokusit, antibodi atau zat-zat anti racun. 3 Menyebarkan panas ke seluruh tubuh Fungsi khususnya diterangkan lebih banyak di strukturbagian- bagian dari masing-masing sel-sel darah dan plasma darah. b. Darah terdiri dari dua bagian, yaitu : 1 Sel-sel darah, ada tiga macam yaitu : a Eritrosit sel darah merah Eritrosit merupakan cakram bikonkaf yang tidak berinti, ukurannya kira-kira 8 m, tidak dapat bergerak. Banyaknya kira- kira 5 juta dalam mm 3 . Eritrosit berwarna kuning kemerah- merahan karena di dalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung O 2 . Fungsi dari eritrosit adalah mengikat O 2 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat CO 2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru- paru-paru. 8 Pengikatan O 2 dan CO 2 ini dilakukan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan O 2 disebut oksi hemoglobin Hb+ O 2 → HbO2. Jadi O 2 diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin dan kemudian dilepaskan dalam jaringan HbO2 → Hb + O 2 dan seterusnya Hb akan mengikat dan bersenyawa dengan CO 2 yang disebut karbodioksisa hemoglobin Hb + CO 2 → HbCO 2 yang mana CO 2 akan dilepaskan di paru-paru. Eritrosit dibuat dalam sumsum tulang, limpa, dan hari, yang kemudian akan beredar ke seluruh tubuh selama 14 -15 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan berguna untuk mengikat O 2 dan CO 2 . jumlah Hb dalam orang dewasa kira-kira 11,5-15 mg. Normal Hb wanita 11,5-15,5 mg dan Hb laki-laki 13,0 – 17,0 mg. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila keduanya berkurang maka keadaan in disebut anemia. Biasanya hal ini disebabkan karena perdarahan yang hebat dan gangguan dalam pembuatan eritrosit. b Leukosit sel darah putih Sel darah yang bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantara kaki palsu pseudopodia mempunyai 9 bermacam-macam inti sel sehingga dapat dibedakan berdasarkan inti sel. Leukosit berwarna bening tidak berwarna, banyaknya kira-kira 4000 – 11000mm 3 . Leukosit berfungsi sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh jaringan RES Retikulo Endotel System. Fungsi yang lain yaitu sebagai pengangkut, dimana leukosit mengangkut dan membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa ke pembuluh darah. Sel leukosit selain di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan karena kemasukan kuman atau infeksi maka jumlah leokosit yang ada dalam darah akan meningkat. Hal ini disebabkan sel leokosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan bibit penyakit tersebut. macam-macam leokosit meliputi : 1 Agranulosit Sel yang tidak mempunyai granula, terdiri dari : a. Limfosit Leokosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan Intinya besar, banyaknya 20-25. 10 Fungsinya membunuh dan memakan bakteari yang masuk ke dalam jaringan tubuh. b. Monosit Fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34. 2 Granulosit a Neotrofil Mempunyai inti, protoplasma banyaknya bintik- bintik, banyaknya 60-70. b Eosinofil Granula lebih besar, banyaknya kira-kira 24. c Basofil Inti teratur dalam protoplasma terdapat granula besar, banyaknya ½ . c Trombosit sel plasma Merupakan benda-benda kecil yang bentuknya dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang lonjong. Warnanya putih dengan jumlah normal 150.000- 450.000mm 3 . Trombosit memegang peran penting dalam pembekuan darah, jika kurang dari normal. Apabila timbul luka, darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan terus menerus. Proses pembekuan darah dibantu oleh zat Ca 2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. 11 Jika tubuh terluka, darah akan keluar, tombosit pecah dan akan mengeluarkan zat yang disebut trombokinase. Trombokinase akan bertemu dengan protombin dengan bantuan Ca 2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadi pembekuan. 2 Plasma darah Bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah warna bening kekuningan hampir 90 plasma darah terdiri dari : a. Fibrinogen yang berguna dalam proses pembekuan darah b. Garam-garam mineral garam kalsium, kalium, natrium, dan lain- lain yang berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotik. c. Protein darah albumin dan globulin meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan osmotic untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh. d. Zat makanan zat amino, glukosa lemak, mineral, dan vitamin e. Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh. f. Antibodi atau anti toksin 12

C. Etiologi

Penyebab leukemia belum diketahui, tetapi hal ini dapat diakibatkan oleh interaksi sejumlah faktor . faktor-faktor tersebut adalah : 1. Neoplasma Ada persamaan antara leukemia dengan penyakit neoplastik lain, misalnya poliferasi sel yang tidak terkendali, abnormalitas morfologi sel, dan infiltrasi organ. Lebih dari itu, kelainan sumsum kronis lain dapat berubah bentuk yang akhirnya menjadi leukemia akut. 2. Infeksi Pada manusia, terdapat bukti kuat untuk etiologi virus baik satu jenis leukemialimforma sel T. Beberapa hasil penelitian yang menyokong teori sebagai penyebab leukemia antara lain : enzyme reverase transciptase ditemukan dalam darah penderita leukemia. Sepeti diketahui enzim ini ditemukan di dalam virus onkogenik seperti retrovirus tipe C, yaitu jenis virus RNA yang menyebabkan leukemia pada binatang. Enzim tersebut menyebabkan virus yang bersangkutan dapat membentuk bahan genetik yang kemudian bergabung dengan ganom sel yang terinfeksi. 3. Radiasi Radiasi, khususnya sumsum tulang, bersifat leukaemogonik. Terdapat insiden leukemia yang tetap hidup setelah bom atom di Jepang, pada pasien ankylosing spondylitis yang telah menerima penyinaran spinal dan pada anak-anak yang ibunya menerima sinar x abdomen selama hamil. 13 4. Keturunan Ada laporan beberapa kasus yang terjadi pada suatu keluargha pada kembar identik. Ada insiden yang lebih meningkat pada penyakit herediter, khususnya Sondron Down dimana leukemia terjadi peningkatan frekuensi 20-30 kali lipat anemia fanconui dan aoksia-talangfeksia. 5. Zat Kimia Terkena bensin kronie, yang dapat menyebabkan displasia sumsum tulang dan perubaan kromosom, merupakan penyebab leukemia yang ditetapkan mantap, khususnya obat yang mengalkalisasi sepeti khlorambusil, mustin, melfalan, dan prokarbazin.

D. Patofisiologi