Menuju ke Arah Kerangka Konseptual 1. Hakikat Kerangka Konseptual
· Komparabilitas · Kelengkapan
2.2.2. Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai
“Komite Wheat” diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini mencetuskan dibentukknya Financial Accounting Standards Board
FASB. Kelompok studi kedua, dikenal sebagai “Komite Trueblood” ditugaskan untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan. Yaitu dengan menentukan :
1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan 2. Informasi apa yang mereka butuhkan
3. Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh akuntansi 4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut.
Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari laporan trueblood: 1. Tujuan dasar No.1.
2. Empat tujuan No. 2, 3, 1, dan 12 yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang berbeda- beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan No. 4 dan 5 yang menyebutkan kekuatan menghasilkan earning power perusahaan dan kemampuan manajemen akuntabilitas sebagai jenis informasi yang dibutuhkan.
4. Satu tujuan No. 6 yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai faktual dan interpretatif.
5. Empat tujuan No. 7, 8, 9,dan 10 yang menguaraikan laporan keuangan yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.
6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang di buat agar dapat memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya No. 7, 8, 9, dan 10
Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengguna , informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karateristik tertentu . “ Laporan True Blood ” menyebutkan 7
karateristik kualitatif dari pelaporan 1. Relevansi dan materialitas
2. Bentuk dan substansi 3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias 5. Komparabilitas
6. Konsistensi 7. Dapat dimengerti
2.3. Menuju ke Arah Kerangka Konseptual 2.3.1. Hakikat Kerangka Konseptual
3
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan
menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Konsep- konsep seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan
dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
Permasalahan dan kritik yang sering terjadi yang mengakui adanya penurunan kredibilitas dan pelaporan keuangan di beberapa tahun belakangan. Dua atau lebih metode
akuntansi yang diterima untuk fakta-fakta yang sama digunakan metode akuntansi yang kurang konservatif daripada metode awal yang konservatif. Digunakan pencadangan untuk meratakan
fluktuasi pendapatan secara artificial. Laporan keuangan yang tidak mampu memberikan peringatan akan masalah likuiditas yang segera terjadi. Adanya optimisme yang belum mendapat
penyesuaian dalam estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali, umumnya pendanaan yang tidak tercatat di neraca hanya berupa pengungkapan dalam laporan keuangan.
2.3.2. Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual Masalah-masalah konseptual yang berhubungan dengan penetapan standar antara lain
adalah: 1.Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan
2. Masalah pendefinisian 3. Konsep pemeliharaan modal atau penembangan biaya mana yang harus digunakan
4. Metode pengukuran mana yang harus digunakan 2.3.3. Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual
Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu: 1. Tingkat pertama
Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi. 2. Tingkat kedua
Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam laporan keuangan.
3. Tingkat ketiga Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan oleh akuntan dalam
menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
4. Tingkat keempat Tingkat keempat terdiri dari mekanisme penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk
menyampaikan informasi akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.
4
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB Financial Accounting Standard Board telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan
dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta
pedoman tentang informasi.
SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”,
yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang present value sebagai dasar pengukuran
2.3.4. Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis:
· Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
· Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para pengguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas
prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman.
· Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, laim untuk sumber daya tersebut, serta dampak dari transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah
sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut. · Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selam periode tersebut.
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis: · Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada perusahaan bisnis
· Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar
5
Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis: · Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan untuk
menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
· Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atua jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.
· Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat organisasi di
likuidasi. 2.3.5. Konsep-konsep Fundamental
Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi dari elemen-elemen laporan keuangan.
Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi: · Relevansi : Informasi harus ditujukan atau di asosiasikan secara bermanfaat dengan tindakan
yang telah dirancang untuk memfasilitasinya atau hasil yang ingin diperolehnya · Keandalan : Kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin
mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan · Kualitas sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh statement of financial accounting
concepst. No.2 FASB · Pertimbnagan biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum informasi akuntansi manfaat akan
dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya.
Elemen-elemen yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerja daan status dari perusahaan:
· Aktiva : Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
· Kewajiban : Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang timbul dari utang saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain
di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu . · Ekuitas : Kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah mengurangi
dengan kewajibannya
6
· Investasi oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yan diakibatkan pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan
kepemilikan dari perusahaan. · Distribusi kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan oleh
pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik · Laba komprehensif : Perubahan ekuitas aktiva Bersih perusahaan selama periode tertentu
yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian- kejadian lain dari sumber non pemilik
· Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva atau sebuah entitas pelunasan kewajiban sebuah entitas atau kombinasi dari keduanya selama satu periode tertentu
· Beban : Arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva dari sebuah entitas atau timbulnya kewajiban suatu entitas atau kombinas dari keduanya selama satu periode tertentu yang
dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang · Keuntungan : Peningkatan ekuitas aktiva bersih yang berasal dari transaksi entitas yang
insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu yang timbul dari pendapatan atau investasi
pemilik · Kerugian : penurunan ekuitas aktiva bersih dari transaksi entitas yang insidental atau
sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada
pemilik. 2.3.6. Pengakuan dan Pengukuran
Kriteria pengakua meliputi: · Definisi: hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan keuangan.
· Dapat diukur: hal ini memiliki atribut yang relevan dan dapat diukur dengan cukup andal. · Relevansi: informasi yang berkenaan membuat perbedaan pada keputusan penggunanya.
· Keandalan: informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverifikasi, dan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang berbeda dari aktiva dan kewajiban, yaitu:
· Biaya historis · Biaya penggantian saat ini
· Nilai pasar saat ini · Nilai bersih yang dapat direalisasi
· Nilai arus kas masa depan saat ini
2.4. Laporan-laporan Lain 2.4.1. Laporan Perusahaan