BAB II KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL Manfaat kerangka kerja konseptual yaitu

BAB II
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI
KEUANGAN
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Manfaat kerangka kerja konseptual yaitu:
1. Kerangka kerja konseptual akan memungkinkan Financial Accounting Standards
Board menerbitkan satandar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke
waktu. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan
pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan.
2. Masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecakan secara cepat jika mengacu
pada kerangka teori dasar yang telah ada.
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual
FASB pada tahun 1976 mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang akan
menjadi dasar bagi penetapan satandar akuntansi dan pemecahan kontrovesi pelaporan
keuangan. Sejak dokumen tersebut dipublikasikan, FASB telah menerbitkan enam Statements
of Financial Accounting Concepts yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas
bisnis yaitu:
a. SFAC No.1 yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi
b. SFAC No.2 yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi
bermanfaat.
c. SFAC No. 3 yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdafat dalam laoran

keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
d. SFAC No.4 yang menetapkan pengakuaon dan pengukuran fundamental seperti
pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan
keuangan dan kapan waktunya.
e. SFAC No.5 yang menggantikan SFAC No.3 dengan memasukkan organisasiorganisasi nirlaba.
f. SFAC No.6 yang memberikan kerangka kerja bagi pemakai arus kas masa depan yang
diharapkan dan nillai sekarang sebagai dasar pengukuran.
Kerangka Kerja Konseptual Untuk Pelaporan Keuangan
Tingkat Pertama: Tujuan dasar
Tujuan laporan keuangan adalah




untuk menyediakan informasi yang berguna bagi meraka yang memiliki pemahaman
yang mendasar tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan
investasi dan bisnis.
Untuk membantu investor yang ada dan potensial. Kreditor yang ada dan potensial,
serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidak pastian arus kas


masa depan dan sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut dan
perubhan didalamnya.
Hal yang mendasaari tujuan ini adalah konsep bahwa pemakai membutuhkan
pengetahuan yang memadai tentang persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk
memahami informasi yang terkandung dalam lporan keuangan.
Tingkat Kedua: Konsep-konsep Fundamental
Tujuan (tingkat pertama) berhubungan dengan tujuan dan sasaran dari akunansi.
Diantara kedua tingkat ini, diperlukan tiag-tiang konseptual untuk menjelaskan karakteristik
kualitatif dari informasi akuntansi dan mengidenifikasi unsur-unsur laporan keuangan.
Karakeristik kualitatif dari Informasi Akuntansi
FASB telah mengidentifikasi karakteristik kualitatif dari informasi akutansi yang
membedakan informasi yang lebih baik (lebih berguna) dengan informasi yang inferior
(kurang berguna) bagi tujuan pelapoan keuangan.
Pengambilan Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami
Agar informasi menjadi bermanfaat harus ada hubungan (kaitan) antara para pemakai
dengan keputusa yang meraka buat. Kaitan tersebut adalah kemampuan memahami artinya
kuaias informasi yang memungkinkan pemakai merasa signifikan dari informas tersebut.
Kualitas Primer: Relevansi dan Reliabilitas
Relevansi dan reliabilitas merupakan dua kualitas primer yang membuat informasi akuntansi
berguna untuk pengambilan keputusan.

Relevansi
Agar relevansi informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah
keputusan jika tidak mempengaruhi keputusan mak informasi tesebut dikaatakan tidak
relevan terhadap kepuusan yang diambil. Informasi yang relevan akan membanu pemakai
membuat prediksi tentang hasil akhir dan kejadian masa lalu, masa kinidan masa depan.
Reliabilitas
Informasi akuntansi dianggap handal jika dapat diverifikasi, disajikan secara tepat, serta
bebas dari kesalahan dan bias. Reliabilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang
tidak memiliki waktu dan keahlian untuk mengevaluasi isi vaktual dari informasi.
Daya uji ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen denga menggunakan
metode pengukur yang sama, mendapatkan hasil yang serupa.
Ketetapan penyajian berarti bahwa angka-angka dan penjelasan dalam laporan
keuangan mewakii apa yang betul-betul ada dan terjadi.

Netraitas berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok
pemakai tertentu. Informasi yang disajikakn harus faktual, benar dan tidak biasa.
Kualitas Skunder: Komparabilitas dan Konsistensi
Komparabilitas
Informasi dari barbagai perusahaan dipandang memilki komparabilias jika telah
diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama.Komparabilias memungkinkan pemakai

mengidentifikasi persamaandan perbedaan rill dalam peristiwaekonomi antar perussahaan.
Konsistensi
Apabila sebuah entitas mengaplikasikan peralakuan akuntansi yang sama untuk
kejadiaan-kejadiaan yang serupa dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap
konsisten dala menggunakan standar akuntansi.
Unsur-Unsur Dasar
Unsur-unsur Laporan Keunagan
1. ATIVA
Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yang diperolrh atau yang
dikendalkan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadiankejadian masa lalu.
2. KEWAJIBAN
Pengorbanaan ekonomi yang mungkin tejadi di masa depan yang timbul dari
kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu.
3. EKUITAS
Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan
kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis ekuitas merupakan kepentingan
kepemiikan.
4. INVESTASI OLEH PEMILIK
Kenaikan aktiva bersih sebuah peusahaan yang ditimbullkan oleh trasfer sesuatu yang
bernilai dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau

menaikkan kepentigan pemillik (ekuitas) didalalmnya.
5. DISTRIBUSI KEPADA PEMILIK
Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva,
penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban olleh perusahaan kepada pemilik.
Dustribusi kepada pemilik akan menurunkan kepentingan kepemilikan atau ekuitas
dalam perushaan.
6. LABA KOMPREHENSI
Perubahan ekuitas sebuah entitas selama suatu periode yang diakibatkan oleh
transaksi dan kejadiaan lain yang bukan besumber dari pemilik.
7. PENDAPATAN
Arus masuka atau perangkat lainnya atas aktiva sebuah entitas atau pelunasan
kewajiban selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa,

atau aktivitas-aktvitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
8. BEBAN
Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva ssebuah entitas atau terjadinya
kewajiban selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa,
atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
9. KEUNTUNGAN

Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi
peripheral atau insidentil dan dari samua taransaksi atau kejadiaan lainnya dansituasi
yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali yanga berasal dari
pendapatan atau invesasi oleh pemilik.
10. KERUGIAN
Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi
peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta kejadiaan lainnya dan situasi
yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periodekecualiyang berasal dari beban
atau distribusi kepada ppemilik.
Tingkat Ketiga: Konsep-konsep Pengakuan dan Pengukuran
Menurut SFAC No.6 untuk diakui sebuah kejadian atau transaksi harus memenuhui
salah satu definisidari unsur apora keuangan sebagaimana didefinisikan oleh SAFC No.6 dan
harus diakui sebagai aspek praktek yang ada sekarang konsisten dengan konsep pengakuan
dan pengukuran.
Asumsi-asumsi Dasar
Asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan yaitu:
o Asumsi entitas ekonomi artinya bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan
unit pertanggung jawaaban tertentu, dengan kata lain entitas bisnis dapat dipisahkan
dan dibedakan dengan aktivitas pemiliknya dan dengan unit bisnis lainnnya.
o Asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang

panjang.
Pengalaman
mengidentifikasikan
bahwa,
meskipun
banyak
mengallamikegagalan bisnis perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang
panjang.
o Asumsi unit moneter mengandung arti bahwa uang adalah dambaan umum dari
aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis
akuntansi. Unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara
universal dapat dipahami dan berguna.
o Asumsi periodisitas atau periode waktu menyiaratkan bahwa aktivitas ekonomi
sebuah perusahaan dapat dipisahkan kedalam periode waktu.
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi
 Prinsip Biaya Historis

Secara umum laporan keuangan laporan kekuangan lebih memilih menggunakan
biaya historis karena memberikan tolak ukur yang dapat dipercaya untuk mengukur
tren historis.

 Prinsip pengakuan pendapatan
Pendapatan umumnya diakui jika telah direalisasi atau dapat direalisasi dan telah
dihasilkan.
 Prinsi penandingan
Prinsip penandingan meyatkan usaha atau beban ditandingka dengan pencpaian
pendapatan sepanjang hal ini rasional dan dapa diterapkan.
 Prinsip pengungkapan penuh
Prinsip pengungkapan penuh mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang
dimasukkan dalam laoran keuangan mencerminkan serangkaian trend-off
penilaian.Trend-off penilaian terjadi antara kebutuhan untuk mengungkapkan secara
rinci hal-hal yang akan mempengaruhi keputusan pemakai dengan kebutuhan untuk
memadatkan penyajian agar informasi dapat dipahami.
Kendala
Dalam meneyediakan infomasi yang mengandung karakteristik kualitatif agar
membuatnya menjadi berguna kendala yang dominan yang harus diperhitungkan yaitu:
o Hubungan biaya dan manfaat
Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh
dari pemkaian informasi tesebut.
o Materialitas
Standar yang relevan dan dapat diterima haarus dipakai jika jumlah yang terlibat adala

signifikakn bila dibandingkan dengan pendapaatan dan beban, aktiva serta kewajiban
lain atau laba bersih perusahaaan.
Sedangkan kendala penting lainnya yang kurang dominan, namun merupakanbagian dari
lingkungan pelaporan yaitu:
o Praktek industri
Menggunakan praktek umum industri yang kadang-kadang memerlukan
penyimpangan dari teori dasar.
o Konservatisme
Jika ragu maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan
angka laba bersih dan aktiva bersih yang telalu tinggi.