Klasifikasi dan Konflik Kepentingan

BAB I KERANGKA KONSEPTUAL Conceptual Framework atau disebut dengan Kerangka Konseptual dideskripsikan sebagai sebuah konstitusi, sistem yang koheren dari objek-objek yang saling berhubungan dan mendasar yang menuju kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat dasar,fungsi batas dari akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. Dasar-dasar ini mendasari konsep akuntansi, konsep yang menjadi petunjuk dan prinsip bagi transaksi-transaksi akuntansi, pengukuran transaksi-transaksi tersebut untuk sekelompok pengguna akuntansi.

2.1. Klasifikasi dan Konflik Kepentingan

Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yangterdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan olehinteraksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi. Perusahaan firm membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa atau non-operasional yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan- perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi. Pengguna user membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi ipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah. Profesi akuntansi accounting profession membentuk kelompok ketiga yang dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Interaksi dari ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn,dimana lingkaran U mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yangdianggap bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C mencerminkan kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan entah ia berada di dalam atau di luar batasan dari 1 TUGAS prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan lingkaran P mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan diverifikasi oleh profesiakuntan. Area yang diberi nama I mencerminkan kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut. Dengan kata lain, data-data ini diungkapkan oleh perusahaan, para akuntan dapat membuat dan memverifikasinya, dan mereka dianggap relevan oleh pengguna. Area II-VII mencerminkan area-area yang menjadi konflik kepentingan. 2.2. Menuju ke Arah Perumusan Tujuanh Laporan Keuangan 2.2.1. Tujuan Laporan Keuangan menurut APB statement No.4 APB Statement no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi: a. Tujuan Khusus Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan- perubahan lainnya dalam posisi keuangan. b. Tujuan Umum Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah: · Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat: Ø Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya Ø Menunjukkan pendanaan dan investasinya Ø Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya Ø Menunujukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya · Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba. · Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan. · Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban. Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan. c. Tujuan Kualitatif Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah: · Relevansi · Dapat dimengerti · Dapat diverifikasi · Netralitas · Ketepatan waktu 2 · Komparabilitas · Kelengkapan 2.2.2. Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai “Komite Wheat” diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini mencetuskan dibentukknya Financial Accounting Standards Board FASB. Kelompok studi kedua, dikenal sebagai “Komite Trueblood” ditugaskan untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan. Yaitu dengan menentukan : 1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan 2. Informasi apa yang mereka butuhkan 3. Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh akuntansi 4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut. Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari laporan trueblood: 1. Tujuan dasar No.1. 2. Empat tujuan No. 2, 3, 1, dan 12 yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang berbeda- beda dari informasi akuntansi. 3. Dua tujuan No. 4 dan 5 yang menyebutkan kekuatan menghasilkan earning power perusahaan dan kemampuan manajemen akuntabilitas sebagai jenis informasi yang dibutuhkan. 4. Satu tujuan No. 6 yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai faktual dan interpretatif. 5. Empat tujuan No. 7, 8, 9,dan 10 yang menguaraikan laporan keuangan yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6. 6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang di buat agar dapat memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya No. 7, 8, 9, dan 10 Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengguna , informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karateristik tertentu . “ Laporan True Blood ” menyebutkan 7 karateristik kualitatif dari pelaporan 1. Relevansi dan materialitas 2. Bentuk dan substansi 3. Keandalan 4. Kebebasan dari bias 5. Komparabilitas 6. Konsistensi 7. Dapat dimengerti 2.3. Menuju ke Arah Kerangka Konseptual 2.3.1. Hakikat Kerangka Konseptual