79
Persamaan model yang digunakan adalah sebagai berikut : Harga Saham
it
= 3460.545 + 2.542339 BVS
it
+ 6.451650 EPS
it
+ 1006.736 PBV
it
+ e
it
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:
a. Konstanta sebesar 3460.545 menunjukkan bahwa jika variabel independen
ROA, ROE, BVS, EPS dan PBV pada observasi ke i dan periode ke t adalah nol, maka harga saham adalah sebesar 3460.545
b. Koefisien regresi sebesar 2.542339 menunjukkan bahwa jika nilai BVS
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 rupiah akan menaikkan nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 2.542339
rupiah.
c. Koefisien regresi sebesar 6.451650 menunjukkan bahwa jika nilai EPS
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 rupiah akan menaikkan nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 6.451650
rupiah.
d. Koefisien regresi sebesar 1006.736 menunjukkan bahwa jika nilai PBV
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 kali, maka akan menaikkan nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar
1006.736 rupiah.
80
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti akan membahas hasil pengujian statistik mengenai pengaruh faktor fundamental yang terdiri dari return on asset ROA, return on equity
ROE, book value per share BVS, earning per share EPS, price to book value PBV terhadap harga saham syariah sebagai berikut :
1. Return On Asset ROA
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat hubungan pengaruh yang positif dan signifikan antara return on
asset ROA terhadap harga saham syariah, yaitu semakin besar hasil yang diperoleh dari asset, akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mutdiyanti 2013 dan Ni Luh Putu Windarini 2013 yang menyatakan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA dengan harga saham. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perilaku investor di pasar
modal saat ini yang lebih memilih untuk melakukan aktifitas trading dibanding untuk investasi jangka panjang, sehingga variabel ROA tidak
dijadikan faktor utama dalam pengambilan keputusan investasi. Kemungkinan para investor lebih tertarik terhadap capital gain dari
kegiatan trading saham, dibandingkan hasil deviden dari kegiatan investasi.
81
Namun hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ricky Setiawan 2011 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara ROA dengan harga saham. Perbedaaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaaan sample dan periode
pengamatan. Karena sampel yang digunakan hanya berpusat pada sektor industri barang konsumsi dan juga karena penelitian dilakukan
menggunakan data kuartalan antara rentang tahun 2011-2013 sebagai periode pengamatan.
2. Return On Equity ROE
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham syariah. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat hubungan pengaruh yang positif dan signifikan antara return on
equity ROE terhadap harga saham, yaitu semakin besar hasil yang diperoleh dari asset, maka akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Afifah 2012 dan Ni Luh Putu Windarini 2013 yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara ROE dengan harga saham. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perilaku para investor yang
tidak menjadikan ROE sebagai dasar dalam analisis fundamental. Harga saham saat ini lebih dibentuk oleh rasio pasar dan volume transaksi yang
terjadi. Semakin besar permintaan suatu saham, maka akan turut