23 Propolis,
Akuades, Alkohol
70 etanol, Pyridine
, bis-
trimethylsilyltrifluoroacetamide BSTFA termasuk 1 trimethylchlorosilane
TMCS digunakan sebagai pereaksi sililasi derivatisasi.
3.3 Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah propolis mentah yang diambil dari daerah Sragen Jawa tengah dan propolis yang dikumpulkan dari
berbagai merek dagang yang ada dipasaran. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Produk propolis yang diuji dalam penelitian ini adalah Sediaan cair
Melia Propolis, Propolis Platinum dan sediaan padat dalam bentuk kapsul dan tablet HDI Propoelix
®
, HDI Propoelix
®
Plus, HD Bee Propolis.
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Persiapan Ekstraksi Propolis Mentah
Propolis sampel dikumpulkan dari daerah Sragen, Jawa tengah. Propolis sampel terlebih dahulu dihaluskan menjadi butiran kecil atau bubuk halus.
Propolis tersebut bersifat lengket dalam suhu kamar sehingga sulit dihaluskan. Selanjutnya propolis dimasukkan dalam freezer atau lemari es selama beberapa
jam 5 jam sehingga menjadi keras dan rapuh. Propolis tersebut kemudian dapat dipotong setipisnya sambil ditumbuk halus dalam mortir sebanyak 50 gram.
Propolis dibuat dalam potongan tipis dan halus berguna untuk meningkatkan kontak permukaan antara alkohol dengan propolis, sehingga proses pelarutan
mudah dilakukan. Propolis yang sudah dipotong tipis-tipis, digerus halus dalam lumpang menggunakan alu untuk memudahkan proses ekstraksi.
24
3.4.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Propolis EEP
a. Propolis mentah
Sampel propolis Sragen yang telah dihaluskan sebanyak 50 gram tambahkan dengan alkohol 70 sebanyak 75 bagian 375 ml dalam erlenmeyer
500 ml, diaduk dan disimpan dalam tempat gelap yang terhindar dari kontak langsung dengan cahaya dan udara kardus. Digoyang diaduk sesekali lalu
didiamkan selama 24 jam. Proses ekstraksi dilakukan selama 1 minggu. Ekstraksi tahap I dilakukan selama 5 hari pertama. Pada hari kelima, ekstrak dimasukkan
ke dalam freezer selama 24 jam untuk menghapuskan lilin. Selanjutnya, sampel ekstrak disaring dengan kertas Whatmann No.1. Residu yang tersisa ditambah
etanol 70 sebanyak 125 ml 25 bagian selama hari keenam dan ketujuh Ekstraksi tahap II. Disimpan dalam tempat gelap sambil diaduk sesekali.
Kemudian saring dengan kertas whatmann No.1. Filtrat II dan filtrat I digabung menjadi filtrat ekstrak etanol propolis EEP. Filtrat di evaporasi untuk
pengeringan menggunakan rotary evaporator dibawah vakum pada suhu 40 C.
Ektrak pekat propolis disimpan dalam cawan penguap yang ditutup rapat dengan alumunium foil selanjutnya disimpan dalam desikator. Untuk penyimpanan
dalam jangka waktu lama, propolis disimpan dalam freezer. Selanjutnya ekstrak pekat tersebut dipakai untuk uji laboratorium yang salah satunya adalah analisis
dengan GC-MS Ditjen POM, 1979; Thirugnanasampandan, et al., 2012. b.
Propolis bermerek Sediaan propolis bermerek terdiri dari propolis cair dan padat. Sediaan
propolis dipasaran sudah dikemas dalam bentuk ekstrak etanol propolis. Propolis cair Melia propolis dan Platinum dapat langsung dipersiapkan untuk analisis
25 dengan mereaksikan sebanyak 0,5 ml. Propolis padat terlebih dahulu diekstraksi
kembali dengan pelarut yang sesuai. Propolis dalam bentuk kapsul ialah HDI Propoelix
®
, HDI Propoelix
®
Plus dan propolis dalam bentuk tablet ialah HD Bee Propolis. Propolis diekstrak dengan metode Harbone 1987. Ekstraksi sampel
dilakukan secara maserasi dengan pelarut alkohol 70. Masing-masing sampel kapsul 10 buah dan tablet 5 buah digerus dan dihaluskan dalam lumpang
menggunakan alu. Setelah halus, ditimbang kembali masing-masing sebanyak 5 gram. Sampel propolis yang sudah halus dan ditimbang kemudian dimasukkan
kedalam botol berwarna gelap. Tambahkan pelarut etanol 70 sebanyak 50 ml, suspensi di simpan dalam tempat gelap selama satu minggu. Sambil diaduk
sesekali selama satu minggu. Kemudian dihomogenkan dengan vortex menggunakan kecepatan 50 rpm selama 60 menit. Setelah itu, suspensi disaring
menggunakan kertas whatmann no.1 dan filtratnya diambil. Filtrat hasil maserasi, dievaporasi untuk pengeringan rotary evaporator dibawah vakum pada suhu 40
C. Ekstrak tersebut di freeze dryer sampai pekat. Ektrak pekat propolis disimpan
dalam cawan penguap yang ditutup dengan alumunium foil dan disimpan dalam desikator. Selanjutnya ekstrak pekat tersebut dipakai untuk uji laboratorium yang
salah satunya adalah analisis dengan GC-MS Sarsono, et al., 2012.
3.4.3 Persiapan Sampel untuk Analisis