36 disebabkan oleh kurangnya data library untuk spektrum senyawa yang sesuai
pada perpustakaan komputer alat GC-MS. Dari hasil yang didapat bahwa tingkat kemiripan dari propolis yang diterima, yaitu senyawa denga SI
≥ 80. Pendekatan pustaka terhadap spektrum massa dapat digunakan untuk identifikasi
karena indeks kemiripan atau Similarity Index SI berada pada rentangan ≥ 80
Howe and Williams, 1981. Sebanyak 9 dari 11 senyawa teridentifikasi dan dapat diterima keakuratan
senyawa tersebut berdasarkan jumlah komponen tertinggi sampai terendah adalah maltosa sebagai komponen tertinggi didalam sampel, asam heksadekanoat, asam
oktadekanoat, 3,7-Dioxa-2,8-disilanonane, asam etanedioat, turanosa, trimetil benzosilane, dan fukosa.
4.1.5 Sediaan Propoelix plus HDI High Desert Indonesia
Analisis GC-MS dari Propoelix plus HDI dapat dilihat pada Gambar 4.5. Jumlah puncak pada Gambar 4.5 yang diberikan sesuai dengan waktu retensi
hanya untuk puncak-puncak tertinggi.
37
Gambar 4.5
Kromatogram komponen Sediaan Propoelix plus HDI Dari hasil kromatogram dalam propolis Propoelix plus HDI, diperoleh 14
komponen yang teridentifikasi yang dapat dilihat data lengkapnya pada Lampiran 32, halaman 76. Komponen-komponen yang teridentifikasi dalam
kromatogram tersebut adalah senyawa asam lemak seperti asam palmitat asam heksadekanoat, asam stearat asam oktadekanoat, senyawa aromatis, senyawa
terpen seperti a-terpineol dan terdapat juga senyawa gula serta turunannya seperti maltosa, turanosa, glucitol, dan xylitol. Selain beberapa senyawa diatas,
keseluruhan komponen sediaan propoelix plus yang teridentifikasi dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Komposisi kimia, waktu tambat, kadar komponen dan SI komponen sediaan Propoelix plus HDI yang dianalisis dengan GC-MS.
Berdasarkan tabel diatas diketahui, tidak semua identifikasi senyawa dapat
diterima keakuratannya. Senyawa asam 3-fenil-2-propenoat dan A-terpineol sulit diidentifikasi keakuratan senyawanya karena memiliki SI dibawah 80. Hal ini
No. Nama Komponen
Waktu tambat
menit Kadar
SI 1.
Asam ethanedioat 3,472
1,11 84
2. Fenil etil alkohol
5,248 0,81
82 3.
Asam benzoat 5,572
0,97 88
4. 3,7-Dioxa-2,8-disilanonane
6,173 6,20
93 5.
Asam 3-fenil-2-propenoat asam sinamat
11,780 0,43
76 6.
Xylitol 16,376
20,07 95
7. Trisilane
16,467 0,48
55 8.
A-terpineol 16,661
0,28 65
9. D-glucitol
20,856 17,77
95 10.
Asam heksadekanoat 23,390
7,85 93
11. Asam oktadekanoat
26,041 4,60
91 12.
Maltosa 33,582
30,13 90
13. Turanosa
35,105 2,86
86 14.
Maltosa 35,400
6,46 93
38 dapat disebabkan oleh kurangnya data library untuk spektrum senyawa yang
sesuai pada perpustakaan komputer alat GC-MS. Dari hasil yang didapat bahwa tingkat kemiripan dari propolis yang diterima, yaitu senyawa denga SI
≥ 80. Pendekatan pustaka terhadap spektrum massa dapat digunakan untuk identifikasi
karena indeks kemiripan atau Similarity Indeks SI berada pada rentangan ≥ 80
Howe and Williams, 1981.
Dari 14 komponen propolis Propoelix plus HDI yang teridentifikasi hanya terdapat 11 senyawa yang memenuhi standar Howe dan Wiliams dengan indeks
kemiripan ≥ 80. Ke-11 senyawa tersebut dari kadar yang paling tinggi dalam
sampel sampai kadar terendah adalah maltosa, xylitol, d-glucitol, asam heksadekanoat, maltosa, 3,7-dioxa-2,8-disilanone, asam oktadekanoat, turanosa,
asam ethanedioat, asam benzoat, Fenetil alkohol fenil etil alkohol.
4.1.6 Sediaan Bee Propolis HD High Desert Analisis GC-MS dari propolis HD tablet dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Jumlah puncak pada Gambar 4.6 yang diberikan sesuai dengan waktu retensi hanya untuk puncak-puncak tertinggi.
Gambar 4.6 Kromatogram komponen Sediaan Bee Propolis HD
39 Dari hasil kromatogram dalam sediaan Bee Propolis HD, diperoleh 17
komponen yang teridentifikasi yang data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 53, halaman 85. Komponen-komponen yang teridentifikasi dalam
kromatogram tersebut adalah senyawa aromatis fenol dan polifenol, senyawa- senyawa asam lemak seperti asam palmitat, asam stearat, dan terdapat juga
senyawa gula-gulaan serta turunannya seperti sukrosa, sorbose, galaktofuranosa, mannopiranosa dan asam glukonat. Selain beberapa senyawa diatas, keseluruhan
komponen sediaan Bee Propolis HD yang teridentifikasi dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Komposisi kimia, waktu tambat, kadar komponen dan SI sediaan Bee
Propolis HD yang dianalisis dengan GC-MS.
No. Nama komponen
Waktu tambat menit
Kadar SI
1. Asam ethanedioat
3,467 0,42
77 2.
Feniletanolamin 5,375
0,05 64
3. Asam benzoat
5,564 1,34
92 4.
3,7-dioxa-2,8-disilanonane 6,161
1,40 91
5. Asam 3-fenil-2-propenoat
11,771 1,01
90 6.
Asam 2-keto-d-glukonat 18,202
2,60 85
7. Asam 2-keto-d-glukonat
18,374 3,82
84 8.
Sorbose 18,443
1,55 77
9. Beta-d-galaktofuranosa
19,073 0,62
84 10
d-mannopiranosa 20,012
5,16 96
11 Akrilsaeure
20,542 0,37
71 12.
d-mannopiranosa 21,879
9,10 96
13. Asam heksadekanoat
22,386 5,66
93 14.
Asam oktadekanoat 26,039
2,18 89
15. Sukrosa
31,721 0,63
73 16.
6,7-dihidroksi kumarin 32,725
0,65 72
17. Sukrosa
33,574 63,22
89
Berdasarkan tabel diatas diketahui, tidak semua identifikasi senyawa dapat diterima keakuratannya. Senyawa asam ethanedioat, feniletanolamin, sorbose,
40 akrilsaeure, 6,7-dihidroksi kumarin sangat sulit diidentifikasi keakuratan
senyawanya karena memiliki SI dibawah 80. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya data library untuk spektrum senyawa yang sesuai pada perpustakaan
komputer alat GC-MS. Dari hasil yang didapat bahwa tingkat kemiripan dari propolis yang diterima, yaitu senyawa denga SI
≥ 80. Pendekatan pustaka terhadap spektrum massa dapat digunakan untuk identifikasi karena indeks
kemiripan atau Similarity Index SI berada pada rentangan ≥ 80 Howe and
Williams, 1981. Dari 17 komponen sediaan Bee Propolis HDI yang teridentifikasi hanya
terdapat 11 senyawa yang memenuhi standar Howe dan Wiliams dengan indeks kemiripan
≥ 80. Ke-11 senyawa tersebut dari kadar tertinggi sampai terendah adalah sukrosa, d-mannopiranosa, asam heksadekanoat, asam keto d-glukonat,
asam oktadekanoat, 3,7-dioxa-2,8-disilanonane, asam benzoat, asam 3-fenil-2- propenoat asam sinamat, dan beta-d-galaktofuranosa. Senyawa asam keto d-
glukonat muncul pada 2 pucak kromatogram di waktu retensi yang berdekatan yakni pada menit ke 18,202 dan 18,374, hal ini dapat disebabkan penguapan
sampel belum sempurna sehingga pada waktu yang berdekatan teridentifikasi kembali. Selain itu, fragmentasi molekul ke-2 nya juga harus diperhatikan
kemiripannya.
4.2 Fragmentasi dan Analisis