INDUSTRI GARAM MASYARAKAT MADURA(Studi Tentang Industri Garam di Desa Lembung, Kecamatan Galis,Kabupaten Pamekasan, Madura)

INDUSTRI GARAM MASYARAKAT MADURA(Studi Tentang Industri
Garam di Desa Lembung, Kecamatan Galis,Kabupaten Pamekasan,
Madura)
Oleh: DWI SHOLIHATY.R ( 03240002 )
Sociology
Dibuat: 2008-03-24 , dengan 2 file(s).

Keywords: GARAM MASYARAKAT MADURA
Industri merupakan upaya sadar dan terencana dalam rangka mengelola dan memanfaatkan
sumber daya guna mencapai tujuan pembangunan yakni meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dan bangsa. Perkembangan industri memang membawa akibat-akibat positif bagi
kehidupan manusia. Hakikat perkembangan industri akan selalu berarti bagi perkembangan
peradaban manusia dan lebih kongkrit bagi perkembangan industri akan selalu berarti pula bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keadaan alam yang di kelilingi lautan, masyarakat
modern di tuntut untuk mengelola SDA yang ada, seperti yang kita ketahui bahwa pulau madura
tidak hanya terkenal dengan budaya caroknya saja akan tetapi juga di kenal sebagai penghasil
garam, salahsatunya di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, sebagai sentra
produksi garam rakyat atau garam bahan baku di madura, dimana di Desa lembung terdapat
sebagian besar daerah lahan pegaraman dengan luas 233.001 Ha atau 65,70%.
Pada penelitian ini peneliti meneliti tentang INDUSTRI GARAM MASYARAKAT MADURA,
adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses sistem industri garam pada petani

garam di Desa Lembung, untuk mengetahui hubungan antara petani garam dengan PT.Garam,
untuk mengetahui status sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskrif kualitatif, yang bertujuan
memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan obyek berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling
sehingga di peroleh sample 12 orang informan, metode pengumpulan data yang di gunakan
adalah observasi terbuka dan wawancara mendalam, serta dokumentasi berupa arsip dari desa,
petani dan foto, sedangkan kerangka teori yang di gunakan dalam analisa penelitian ini adalah
teori pilihan rasionalitas dari James Coleman, teori fungsionalisme structural dari Robert K
Merton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan petani tetap bertahan dalam sektor industri garam
karena aketerbatasan-keterbatasan yang di miliki oleh petani dan tersedianya lahan pegaraman
sehingga petani tidak bisa mengerjakan pekerjaan selain sebagai petani garam. Pola hubungan
industrial petani garam denga PT. Garam dan dengan pedagang sebelum adanya ASPEGAB
sangat merugikan para petani, akan tetapi setelah adanya ASPEGAB nasib petani lebih baik,
harga garam menjadi lebih tinggi. Status sosial petani garam terjadi perubahan semakin tinggi
setelah menjadi petani garam pemilik lahan, dengan semakin tinggi status sosial maka terjadi
banyak perubahan dalam kehidupan petani garam pemilik lahan antara lain luas lahan yang
semakim bertambah, pendapatan yang semakin meningkat, kualitas keluarga yang semakin
membaik, gaya hidup yang berubah, cara berfikir yang menjadi lebih baik.


ABSTRACT

Industrial is an aware and planned efforts in the frame of manage and exploit the resource to
achieve development plan which is increase the nation life quality. Industry development really
bring positive consequences to human life. The essence of industry development will always
meaning for human life civilization and more concrete for industrial development will always
useful too for increase society welfare. The nature condition that surround with seas, modern
society is demanded to manage the nature resources. As all we know that Madura island not only
famous with carok culture, but also known as salt producer, one of them at Lembung village,
Galis subdistrict, Pamekasan regency. As a main salt production or raw material for salt in
Madura, wherein at Lembung village there’s a large part of salt making location with 233.001 Ha
or 65.70 percent areas wide.
At this research, researcher examine carefully about SALT INDUSTRIAL HUMAN MADURA.
The aim of this research is for knowing the reason why the salt farmer hold out salt process
system industry sector in Lembung village, to know the relation between salt farmer and salt Inc.,
to know the social status which happening in society.
In this research, researcher using descriptive qualitative methods research, which is giving a
clear described about the object condition based on facts that visible or as it like. Sampling
withdrawal technique using purposive sampling technique with the result that 12 people be the

informan sample. Data collecting methods using opened observation and deep interview, also
documentation in the form of archives from village, farmer and photographer. Whereas the
framework theory which use to analyze this research is Rationality Choose Theory by James
Coleman, Structural Functionalism by Robert K. Merton.
The result shows that the reason why farmer still holding on in salt industry sector because the
limits that the farmer have and the salt making location available so the farmer can’t do any jobs
beside as being a salt farmer. The relations pattern between salt farmer wit salt Inc. and with
trader before ASPEGAB exist was so inflicted a loss upon the farmer, but after ASPEGAB,
farmers fate turns better. The salt value become higher. There’s a changing in social status of salt
farmer, it’s increasing after being a self salt farmer who has it’s own area. The higher social
status so made a lot of changes in a life of salt farmer such as the area increasing widely, more
income, a better life family quality, changing life style, better mind thinking.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan Di Desa Gudang Garam Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai

5 59 154

KOMUNIKASI KAUM BLATER DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI MADURA (Studi pada kaum blater didesa Tobungan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan)

0 34 17

HAK WARIS JANDA ATAS HARTA WARISAN SUAMI MENURUT HUKUM ADAT MADURA DI DESA PONTEH KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN

0 13 115

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG YODISASI TERHADAP MUTU GARAM PADA INDUSTRI GARAM SKALA KECIL DI KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG

27 190 155

Analisis Sistem Tataniaga Garam Rakyat (Studi Kasus: Desa Lembung Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan Jawa Timur)

4 18 108

Analisis Perbandingan Profitabilitas Usaha Penggemukan Sapi Madura Dan Persilangan (Madura-Limousin)(Studi Kasus: Desa Banyubunih Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan).

0 3 69

Efisiensi Saluran Pemasaran Garam Rakyat di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur

0 25 124

(Studi Kasus di Dusun Galis Utara, Desa Galis, Dominasi Orang Tua Terhadap Bakat Anak (Studi Kasus Di Dusun Galis Utara, Desa Galis, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura).

0 2 15

DOMINASI ORANG TUA TERHADAP BAKAT ANAK (Studi Kasus di Dusun Galis Utara, Desa Galis, Dominasi Orang Tua Terhadap Bakat Anak (Studi Kasus Di Dusun Galis Utara, Desa Galis, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura).

0 0 24

EKSISTENSI KOBUNG (LANGGAR) DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MADURA DI DESA BUKEK KECAMATAN TELANAKAN KABUPATEN PAMEKASAN.

0 21 113