3.1.1 Fase I: Pembentukan cluster yang
seimbang
Fase pertama dari metode heuristik adalah fase pembentukan cluster yaitu himpunan
yang berisi konsumen. Setiap konsumen dalam cluster memiliki permintaan barang.
Cluster memiliki kapasitas berupa total semua permintaan barang yang selanjutnya disebut
sebagai kapasitas cluster. Setiap konsumen yang ada di dalam cluster hanya dikunjungi
oleh satu kendaraan pengantar barang.
Generalised customer adalah himpunan terurut yang anggotanya terdiri atas konsumen
dan depot dengan depot sebagai anggota pertama. Setiap konsumen dalam generalised
customer memiliki
permintaan barang
terhadap depot dan memiliki biaya perjalanan ke konsumen yang lainnya.
Fase pembentukan cluster memiliki dua tahap. Tahap pertama adalah membentuk
cluster berdasarkan permintaan barang dari konsumen. Tahap kedua adalah mengubah
komposisi permintaan barang konsumen di dalam cluster dengan tujuan meminimumkan
total biaya perjalanan dari tiap cluster.
Tahap 1: Pembentukan cluster Tahap awal dari fase pertama adalah tahap
pembentukan cluster. Prosedur pembentukan cluster adalah sebagai berikut:
1 Semua konsumen dalam generalised
customer diberi nama berupa angka yang dimulai dari 2 sedangkan depot adalah 1.
2 Dipilih satu konsumen yang memiliki
permintaan tidak melebihi sisa kapasitas cluster dan memiliki biaya perjalanan
yang minimum dari konsumen tersebut ke konsumen lainnya dalam generalised
customer.
3 Pada tahap awal, kapasitas cluster adalah
jumlah maksimum barang yang bisa dibawa oleh kendaraan. Jika dalam
pemilihan konsumen terdapat beberapa konsumen yang memiliki biaya sama,
maka
konsumen dengan
permintaan maksimum yang dipilih.
4 Jika terdapat beberapa konsumen dengan
permintaan maksimum
sama, maka
konsumen dipilih berdasarkan urutan angka.
5 Konsumen yang telah dipilih dimasukkan
ke dalam cluster. 6
Prosedur ini diulang hingga semua konsumen dalam generalised customer
berhasil ditempatkan ke dalam cluster. Tahap 2: Penyeimbangan cluster
Pada tahap
ini akan
dilakukan penyeimbangan cluster. Tujuan dari tahap ini
adalah meminimumkan total biaya perjalanan tiap cluster. Prosedur penyeimbangan cluster
adalah sebagai berikut: 1
Dipilih cluster yang memiliki total permintaan barang yang maksimum.
2 Jika dalam pemilihan cluster terdapat
beberapa cluster yang memiliki total permintaan yang sama, maka dipilih
cluster yang pertama kali terbentuk. 3
Konsumen akhir dari cluster tersebut akan dipilih kembali jika terdapat cluster lain
yang memiliki sisa kapasitas lebih besar atau sama dengan permintaan konsumen
yang dipilih.
4 Jika terdapat dua atau lebih cluster yang
memiliki sisa kapasitas untuk konsumen tersebut, maka konsumen ditempatkan ke
cluster yang memiliki sisa kapasitas terbesar.
Prosedur ini diulang sampai konsumen akhir dari semua cluster tidak dapat ditempatkan ke
dalam cluster lainnya. Jika konsumen akhir dari tiap-tiap cluster tidak bisa ditempatkan ke
cluster lain, maka cluster-cluster ini disebut cluster yang seimbang.
3.1.2 Fase II: Penentuan rute
Fase kedua dari metode heuristik adalah
fase penentuan rute. Rute adalah urutan pemesanan barang oleh konsumen yang
dimulai dari depot. Konsumen yang memiliki biaya perjalanan minimum ke depot akan
dikunjungi
terlebih dahulu.
Kunjungan terhadap setiap konsumen dalam suatu rute
hanya sekali dan berhenti pada konsumen akhir. Biaya suatu rute adalah total biaya
perjalanan kendaraan ke setiap konsumen pada rute tersebut.
Rute kendaraan dapat dinyatakan dalam bentuk graf berarah dengan setiap konsumen
dan depot dinyatakan dengan simpul dan sisi berarahnya sebagai biaya perjalanan antara
depot ke konsumen atau biaya perjalanan antara konsumen ke konsumen. Rute yang
diinginkan berupa rantai yaitu suatu walk dengan syarat derajat masuk simpul depot
adalah 0, derajat keluar simpul depot adalah 1, dan derajat masuk dan derajat keluar semua
simpul konsumen adalah 1 kecuali konsumen akhir yang memiliki derajat masuk 1 dan
derajat keluarnya 0. Contoh rantai dengan depot simpul 1 dan konsumen akhir simpul 6
diperlihatkan pada Gambar 20.
1 2
3
4 5
6
Gambar 20 Rantai. Fase penentuan rute memiliki tiga tahap,
yaitu: i.
tahap pembentukan minimum spanning tree MST,
ii. tahap pemodifikasian MST, dan
iii. tahap pengubahan solusi taklayak menjadi
layak. Jika hasil yang diperoleh dari tahap
pertama berupa rantai, maka fase penentuan rute selesai; jika tidak, maka dua tahap
selanjutnya dari fase ini harus dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan dari setiap tahap.
Tahap 1: Pembentukan MST Pada tahap ini, akan dibentuk MST dari
setiap cluster dengan menggunakan algoritme Prim. Algoritme ini digunakan sebagai tahap
awal menyelesaikan masalah optimasi. Solusi optimum global yang didapatkan belum tentu
solusi
optimum terbaik
karena tidak
beroperasi secara menyeluruh terhadap semua alternatif solusi yang ada. Namun begitu
algoritme ini tetap merupakan pilihan utama untuk memecahkan permasalahan sederhana
karena metode ini merupakan salah satu yang paling
cepat. Metode
ini juga
dapat memberikan solusi hampiran atau aproksimasi
terhadap nilai optimum yang diinginkan dan hasil yang diberikan masih merupakan solusi
yang layak.
Tahap 2: Pemodifikasian MST Pada
tahap kedua
akan digunakan
prosedur penalti simpul untuk memodifikasi solusi minimum spanning tree. Misalkan N
c
adalah banyaknya konsumen pada cluster c. Misalkan simpul i adalah simpul konsumen
dalam suatu cluster sehingga sedangkan simpul 1 adalah simpul depot.
Misalkan adalah derajat dari simpul i,
dengan adalah derajat simpul
depot. Jika suatu simpul memiliki derajat yang tidak sama dengan syarat suatu rantai, maka
simpul tersebut adalah simpul taklayak.
1 2
3
6 7
8 5
4
Gambar 21 Rantai bersimpul taklayak. Pada Gambar 21, simpul 3 adalah simpul
taklayak karena memiliki derajat-masuk 1 dan memiliki derajat-keluar 3. Ketaklayakan suatu
simpul adalah selisih derajat simpul graf G dengan simpul-simpul pada suatu graf
berbentuk rantai.
Ketaklayakan dari
simpul depot
didefinisikan sebagai berikut: dan ketaklayakan dari simpul konsumen
adalah: {
untuk . Total ketaklayakan untuk
simpul konsumen dengan adalah:
∑ Total ketaklayakan untuk simpul konsumen
dengan adalah:
∑ Total ketaklayakan dari suatu cluster adalah:
Ketaklayakan simpul
akan dihilangkan
dengan menggunakan prosedur penalti untuk setiap simpul. Jika simpul tersebut adalah
depot, maka penalti didefinisikan sebagai berikut:
dengan Tidak ada aturan khusus dalam menentukan
nilai p. Pada tahap ini akan digunakan dua
prosedur penalti yang berbeda terhadap simpul konsumen. Kedua prosedur penalti
tersebut adalah:
{
{ dengan
adalah derajat simpul sebelum simpul i.
Prosedur penalti kedua berbeda dengan prosedur penalti yang pertama. Pada prosedur
penalti kedua, nilai penalti dari simpul i juga dipengaruhi oleh nilai dari derajat simpul
sebelum simpul i yaitu Tujuan dari
penggunaan dua prosedur penalti yang berbeda adalah untuk membandingkan hasil
yang diperoleh dari keduanya. Langkah-langkah pemakaian metode penalti
pertama: 1.
Tentukan nilai awal dan nilai maksimum penalti p.
2. Tentukan kenaikan nilai p dan maksimum
jumlah iterasinya. 3.
Gunakan prosedur penalti pertama. 4.
Nilai ̅
diperbarui dengan
menggunakan: ̅
Jika ̅
maka sisi dihapus. 5.
Prosedur akan berhenti ketika diperoleh suatu rantai atau maksimum iterasi
dicapai. Jika rantai belum diperoleh atau maksimum iterasi belum dicapai, maka
ulangi langkah 4.
Langkah-langkah pemakaian metode penalti kedua:
1. Tentukan nilai awal dan nilai maksimum
penalti p. 2.
Tentukan kenaikan nilai p dan maksimum jumlah iterasinya.
3. Gunakan prosedur penalti kedua.
4. Nilai
̅ diperbarui
dengan menggunakan:
̅ Jika
̅ maka sisi dihapus.
5. Prosedur akan berhenti ketika diperoleh
suatu rantai atau maksimum iterasi dicapai. Jika rantai belum diperoleh atau
maksimum iterasi belum dicapai, maka ulangi langkah 4.
Prosedur penalti diulangi untuk nilai p yang berbeda sesuai dengan kenaikan nilai p yang
telah ditentukan hingga mencapai nilai maksimum p.
Tahap 3: Pengubahan solusi taklayak menjadi layak
Tahap ketiga dari fase ini adalah mengubah solusi taklayak menjadi layak. Ada
tiga langkah dalam tahap ini, yaitu: i
penghapusan sisi berarah, ii
pelabelan simpul, iii
pembentukan solusi layak. Berikut ini diberikan penjelasan dari tiap-tiap
langkah. i
Langkah penghapusan sisi berarah Ada dua metode penghapusan sisi berarah
yang akan digunakan, yaitu: i
menghapus sisi berarah yang memiliki biaya maksimum,
ii menghapus sisi berarah yang akan
menghasilkan solusi
dengan biaya
maksimum. Pada metode penghapusan yang kedua
awalnya diperiksa sisi-sisi yang incident dari dan ke simpul depot atau konsumen yang
tidak memenuhi syarat sebagai rantai. Lalu, misalkan sisi-sisi yang incident tersebut
dihapus maka simpul-simpul yang bisa dihubungkan
antar rantai
parsial juga
diperiksa. Sedangkan untuk metode penghapusan
yang pertama hanya diperiksa sisi-sisi yang incident dari dan ke simpul depot atau
konsumen yang tidak memenuhi syarat sebagai rantai. Tujuan dari penggunaan dua
metode penghapusan yang berbeda untuk membandingkan hasil dari kedua metode
penghapusan.
Akan diperoleh 4 hasil setelah dilakukan prosedur penalti dan penghapusan yang
ditunjukkan dalam Gambar 22.
Gambar 22 Prosedur penalti dan penghapusan.
Metode pertama penghapusan sisi berarah: 1.
Periksahitung derajat keluar simpul depot. 2.
Jika derajat keluar simpul depot lebih dari satu, maka sisi berarah dengan biaya
minimum dipertahankan dan lainnya dihapus.
3. Simpul konsumen yang memiliki derajat-
masuk dan derajat-keluar maksimum dipilih.
4. Jika simpul konsumen memiliki derajat-
masuk dan derajat-keluar sama dengan satu, maka prosedur penghapusan berhenti.
5. Jika tidak, maka dua sisi berarah yang
memiliki biaya minimum dipertahankan dan sisanya dihapus.
6. Arah dari sisi berarah yang dipertahankan
disesuaikan dengan arah sisi berarah dari masing-masing subtree.
7. Prosedur penghapusan akan berhenti
sampai derajat-keluar maksimum dan derajat-masuk
maksimum simpul
konsumen sama dengan 1. Metode kedua penghapusan sisi berarah:
1. Periksahitung derajat-keluar simpul depot.
2. Jika derajat-keluar simpul depot lebih dari
satu, maka sisi berarah dengan biaya minimum dipertahankan dan lainnya
dihapus. 3.
Simpul konsumen yang memiliki derajat- masuk dan derajat-keluar maksimum
dipilih, misalkan simpul i. 4.
Semua sisi berarah yang terhubung ke konsumen tersebut dihapus, kecuali jika
ada sisi berarah yang menghubungkan simpul berderajat maksimum dengan
simpul depot maka sisi ini tidak dihapus sampai akhir prosedur. Simpul yang
adjacent-ke dan adjacent-dari simpul i yaitu simpul berderajat maksimum, diberi
penamaan baru yaitu
dengan . Sisi berarah
atau dengan
adalah sisi berarah yang incident-ke atau incident-dari simpul i.
Simpul yang adjacent-ke atau adjacent- dari simpul i disebut simpul basis yang
disimbolkan sebagai
5. Hasil dari penghapusan sisi berarah adalah
subtree. Jika dilakukan penelusuran rute dari simpul basis pada tiap-tiap subtree,
maka akan berhenti pada simpul akhir yang untuk selanjutnya disebut simpul
terminal
yang disimbolkan sebagai .
Jika subtree hanya memiliki simpul tunggal, maka simpul basis sama dengan
simpul terminal. Jika terdapat dua simpul akhir dalam satu subtree, maka dipilih
simpul
akhir yang
memiliki biaya
perjalanan minimum
ke simpul
sebelumnya. 6.
Periksa lalu pilih sisi berarah dengan biaya minimum antar-subtree, yaitu dengan
menggunakan: { }
adalah himpunan dari simpul-simpul basis dan
adalah himpunan dari simpul- simpul terminal, sedangkan
adalah himpunan sisi berarah
Penalti 1 Penghapusan 1
Penghapusan 2
Penalti 2 Penghapusan 1
Penghapusan 2
Sisi berarah yang dipertahankan hanyalah sisi
dan 7.
Sisi berarah yang memiliki biaya
perjalanan minimum dikembalikan seperti semula dan arah dari sisi berarah yang
dipertahankan disamakan dengan arah sisi berarah
lainnya dari
masing-masing subtree.
8. Prosedur penghapusan akan berhenti
sampai derajat-keluar maksimum dan derajat-masuk
maksimum simpul
konsumen sama dengan 1. 9.
Ulangi langkah 3 sampai langkah 6.
Contoh penggunaan
metode pertama
penghapusan sisi berarah
Misalkan terdapat sebuah depot d dan 10 konsumen
{ } dengan
permintaan terhadap barang yang bervariasi lihat Lampiran 1. MST diperoleh dengan
menggunakan algoritme Prim’s. lihat Gambar 23
1 2
3 4
5
6 7
8 9
11 10
1 2
1 4
2 4
3 3
3
2
Gambar 23 MST. Langkah-langkah penyelesaian menggunakan
metode pertama penghapusan sisi berarah: 1
Derajat keluar simpul depot adalah 1, sehingga tidak dilakukan penghapusan sisi
berarah. 2
Dipilih simpul berderajat maksimum, yaitu simpul 5, dengan derajat-masuk 1 dan
derajat-keluar 3 3
Dipilih dua
dari sisi
berarah yang memiliki
biaya minimum. Sisi berarah dan
memiliki biaya minimum, maka sisi berarah
dan dihapus lihat Gambar 24.
1 2
3 4
5
6 7
8 9
11 10
1 2
1 4
2 4
3
Gambar 24 Penghapusan sisi berarah dan
4 Arah dari sisi berarah dibalik lihat
Gambar 25
1 2
3 4
5
6 7
8 9
11 10
1 2
1 4
2 4
3
Gambar 25 Hasil dari pembalikan sisi berarah 5,9.
5 Prosedur penghapusan berhenti karena
derajat-keluar maksimum dan derajat- masuk maksimum simpul konsumen sama
dengan 1.
Contoh penggunaan
metode kedua
penghapusan sisi berarah
Misalkan G adalah suatu MST seperti dalam Gambar 23. Langkah-langkah penyelesaian
menggunakan metode kedua penghapusan sisi berarah:
1
Derajat keluar simpul depot adalah 1, sehingga tidak dilakukan penghapusan sisi
berarah. Dari Gambar 23 diperoleh:
Simpul 5 memiliki derajat-masuk 1 dan
derajat-keluar 3, sehingga simpul 5 berderajat 4. Simpul ini adalah simpul
dengan derajat maksimum. 2
Dipilih simpul berderajat maksimum, yaitu simpul 5
3 Semua sisi berarah yang terhubung ke
simpul 5 dihapus, sehingga diperoleh simpul basis dan simpul terminal lihat
Gambar 26.
1 2
3 4
5
6 7
8 9
11 10
1 4
2 4
3 2
Gambar 26 Subtree hasil dari penghapusan sisi.
Dari Gambar 26 diperoleh: Simpul basis
dan Sisi berarah
atau adalah
{ } Himpunan
dari simpul
basis disimbolkan dengan
{ } Simpul akhir adalah { }
Simpul terminal dan
Himpunan dari simpul terminal disimbolkan dengan
{ } {
}
{ }
{ }
4 Pada langkah terakhir diperiksa biaya
perjalanan minimum antar-subtree untuk menentukan sisi berarah
yang akan dihapus. Diketahui bahwa:
{ } { }
{
} { }
5 Sisi berarah dihapus dan dipilih dua
sisi berarah dari dan
yang memiliki biaya perjalanan minimum, sehingga diperoleh sisi berarah
dan Sisi berarah dan
dikembalikan seperti semula lihat Gambar 27.
1 2
3 4
5
6 7
8 9
11 10
1 2
1 4
2 4
3
Gambar 27 Penghapusan sisi berarah 3,5
dan 5,10. 6
Arah dari sisi berarah dibalik lihat Gambar 28.
1 2
3 4
5
6 7
8 9
11 10
1 2
1 4
2 4
3
Gambar 28 Hasil dari pembalikan sisi berarah 5,9.
7 Prosedur penghapusan akan berhenti
sampai derajat-keluar maksimum dan derajat-masuk
maksimum simpul
konsumen sama dengan 1. Pada
langkah penghapusan
akan dihasilkan
subtree dan simpul i memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar
yang sama dengan satu. Jika simpul i terhubung ke simpul depot, maka sisi berarah
antara simpul i dengan simpul depot dipertahankan dan simpul depot tidak akan
menjadi anggota himpunan B.
Penggunaan salah
satu metode
penghapusan sisi berarah akan menguraikan MST taklayak menjadi simpul-simpul tunggal
dan rantai-rantai parsial. Rantai parsial memiliki beberapa bagian yaitu:
i simpul depot, hanya terhubung ke satu
simpul konsumen, ii
simpul tengah, memiliki derajat masuk dan derajat keluar sama dengan 1,
iii simpul akhirterminal, memiliki derajat
masuk 1 dan derajat keluar 0. Simpul pertama dalam rute suatu rantai
disebut akar
rantai simpul
akar .
Ketakefisienan dari
simpul konsumen
didefinisikan sebagai berikut: Oleh karena itu, ketakefisienan dari simpul
tunggal adalah 2, simpul tengah dari rantai parsial adalah 0, dan ketakefisienan simpul
depot dari rantai parsial adalah 1. Dalam solusi yang layak hanya simpul akhir dari
rantai yang mempunyai ketakefisienan 1.
ii Langkah pelabelan simpul
Langkah kedua adalah pelabelan simpul. Simpul yang tidak terhubung ke simpul
lainnya disebut simpul tunggal, sehingga memiliki derajat 0. Setiap simpul akan diberi
tiga label. Aturan pelabelan simpul adalah sebagai berikut:
{ {
{ Label_1 menunjukkan simpul akar suatu
rantai, label_2
menunjukkan simpul
sebelumnya, dan label_3 menunjukkan bisa tidaknya simpul tersebut dihubungkan ke
simpul tunggal atau rantai parsial lainnya. Simpul depot akan memiliki label 1 0 0.
iii Langkah pembentukan solusi layak
Pada bagian ini ketakefisienan dari solusi akan dikurangi. Prosedurnya adalah:
1. memasangkan semua simpul tunggal ke
rantai parsial, 2.
rantai-rantai parsial dihubungkan satu sama lain.
Setiap kali simpul tunggal terhubungkan ke rantai parsial atau dua rantai parsial
terhubungkan, ketakefisienan dikurangi 2. Oleh karena itu prosedur ini berhenti pada:
∑ pengulangan dan menjamin solusi yang layak
diperoleh. Berikut ini adalah penjelasan mengenai prosedur pembentukan solusi layak.
Pembentukan solusi layak
Terdapat dua langkah dalam pembentukan solusi yang layak, yaitu pemasangan simpul
tunggal ke rantai parsial dan pemasangan rantai-rantai parsial.
Pemasangan simpul tunggal ke rantai parsial
Sebuah simpul tunggal bisa dihubungkan
ke salah satu dari: a simpul terminal yaitu simpul terakhir dalam suatu rantai, atau b
simpul akar yaitu simpul pertama dalam suatu rantai, jika keduanya bukan simpul depot dari
rantai parsial. Dalam memasangkan simpul tunggal ke rantai parsial akan dipilih simpul
yang memiliki jarak minimum. Prosedur pemasangan simpul pada kasus a adalah:
1.
Periksa jarak antara simpul tunggal dengan simpul akar atau simpul terminal pada
rantai parsial. 2.
Jika jarak terdekatnya adalah ke simpul terminal, maka simpul tunggal tersebut
dihubungkan. 3.
Label diperbarui yaitu: label_1 dari simpul tunggal diubah menjadi simpul akar dari
rantai parsial, label_2 dari simpul tunggal diubah menjadi simpul terminal dari rantai
parsial sebelumnya, dan label_3 dari simpul terminal rantai parsial diubah
menjadi 0.
Setelah dipasangkan, simpul tunggal menjadi simpul terminal dari rantai parsial yang
dihasilkan, sementara simpul akar tetap sama. Sebagai contoh, misalkan diberikan suatu
rantai parsial dan simpul tunggal berikut. Berikut hasil pemasangan simpul tunggal ke
rantai parsial.
1 2
3
4 Gambar 29 Rantai parsial dan simpul tunggal.
1 2
3
4 Gambar 30 Pemasangan simpul tunggal ke
rantai parsial. Perubahan labelnya adalah:
Label_1 simpul 4 berubah menjadi 1. Label_2 simpul 4 berubah menjadi 3.
Label_3 simpul 3 berubah menjadi 0.
Pada kasus b setelah dipasangkan, simpul tunggal menjadi simpul akar dari
rantai parsial
yang dihasilkan.
Label diperbarui secara bersesuaian. Proses diulangi
sampai semua simpul tunggal dipasangkan ke rantai parsial dan tidak ada simpul tunggal
yang tersisa.
Pemasangan rantai-rantai parsial
Rantai-rantai parsial yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan dipasangkan satu
dengan yang lainnya. Ketika menghubungkan dua rantai parsial, akan dibedakan tiga kasus
untuk calon simpul yang akan dipasangkan, yaitu:
a.
simpul akar dan terminal, b.
keduanya simpul akar, c.
keduanya simpul terminal. Rantai parsial yang memuat depot hanya bisa
dihubungkan dengan simpul terminalnya. Prosedur pemasangan simpul pada kasus a
adalah: 1.
Periksa semua jarak simpul akarterminal antara rantai-rantai parsial.
2. Misalkan simpul terminal dari rantai
parsial pertama memiliki jarak minimum dengan simpul akar dari rantai parsial
kedua dan simpul akar rantai parsial kedua bukan depot.
3. Kedua simpul dihubungkan.
4. Label diperbarui yaitu: label_1 untuk
setiap simpul pada rantai parsial yang kedua diubah menjadi simpul akar dari
rantai parsial yang pertama, label_2 dari simpul akar dari rantai parsial yang kedua
diubah menjadi simpul akhir dari rantai parsial yang pertama, dan label_3 simpul
akar dari rantai parsial yang kedua dan simpul terminal dari rantai parsial yang
pertama diubah menjadi 0.
Untuk kasus di saat simpul terminal milik rantai parsial kedua memiliki jarak minimum
dengan simpul akar milik rantai parsial pertama dan simpul akar rantai parsial
pertama bukan depot, maka diperlakukan prosedur yang sama. Rantai parsial yang
dihasilkan memiliki arah kebalikan.
Prosedur pemasangan simpul pada kasus b adalah:
1. Periksa semua jarak simpul akarterminal
antar rantai parsial. 2.
Misalkan simpul akar dari rantai parsial pertama memiliki jarak minimum dengan
simpul akar dari rantai parsial kedua dan keduanya bukan simpul depot.
3. Kedua simpul dihubungkan.
4. Arah dari rantai parsial yang pertama atau
kedua dibalik. 5.
Label diperbarui yaitu: Jika rantai parsial pertama dibalik:
label_1 untuk setiap simpul diubah menjadi nomor simpul terminal dari
rantai parsial pertama. Label_2 dari simpul terminal rantai parsial pertama
diubah menjadi 0. Label_2 dari semua simpul kecuali simpul terminal rantai
parsial pertama diubah menjadi nomor simpul sebelumnya. Label_3 dari
semua simpul kecuali simpul terminal rantai parsial kedua diubah menjadi 0,
sedangkan
label_3 untuk
simpul terminal dari rantai parsial kedua
diubah menjadi 1. Jika rantai parsial kedua dibalik:
label_1 untuk setiap simpul diubah menjadi nomor simpul terminal dari
rantai parsial kedua. Label_2 dari simpul terminal rantai parsial kedua
diubah menjadi 0. Label_2 dari semua simpul kecuali simpul terminal rantai
parsial kedua diubah menjadi nomor simpul sebelumnya. Label_3 dari
semua simpul kecuali simpul terminal rantai parsial pertama diubah menjadi
0, sedangkan label_3 untuk simpul terminal dari rantai parsial pertama
diubah menjadi 1.
Prosedur pemasangan simpul pada kasus c adalah:
1. Periksa semua jarak simpul akarterminal
antara rantai-rantai parsial.
2. Misalkan simpul terminal rantai parsial
pertama memiliki jarak minimum dengan simpul terminal rantai parsial kedua.
3. Periksa simpul akar dari kedua rantai
parsial tersebut. Jika salah satunya adalah simpul depot, maka simpul akar dari rantai
parsial lainnya menjadi simpul terminal dari rantai parsial yang dihasilkan.
4. Jika dari simpul-simpul akar tidak ada
yang merupakan simpul depot, maka simpul akar dipilih secara acak.
5. Kedua simpul dihubungkan.
6. Arah dari rantai parsial yang pertama atau
kedua dibalik. 7.
Label-label diperbarui yaitu: Jika rantai parsial pertama dibalik:
label_1 untuk setiap simpul diubah menjadi nomor simpul akar dari rantai
parsial kedua. Label_2 dari simpul akar rantai parsial kedua diubah menjadi 0.
Label_2 dari semua simpul kecuali simpul akar rantai parsial kedua diubah
menjadi nomor simpul sebelumnya. Label_3 dari semua simpul kecuali
simpul akar rantai parsial pertama diubah menjadi 0, sedangkan label_3
untuk simpul akar dari rantai parsial pertama diubah menjadi 1.
Jika rantai parsial kedua dibalik: label_1 untuk setiap simpul diubah
menjadi nomor simpul akar dari rantai parsial pertama. Label_2 dari simpul
akar rantai parsial pertama diubah menjadi 0. Label_2 dari semua simpul
kecuali simpul akar rantai parsial pertama diubah menjadi nomor simpul
sebelumnya.
Label_3 dari semua
simpul kecuali simpul akar rantai parsial kedua diubah menjadi 0,
sedangkan label_3 untuk simpul akar dari rantai parsial kedua diubah
menjadi 1.
IV CONTOH KASUS DAN PENYELESAIANNYA
Misalkan terdapat perusahaan pengiriman barang yang memiliki sebuah depot
dan dua kendaraan yang akan digunakan untuk
mengirimkan barang. Misalkan terdapat 15 konsumen
{ } dengan
permintaan terhadap barang yang bervariasi lihat Lampiran 2.
Diberikan biaya perjalanan antara depot- konsumen dan konsumen-konsumen seperti
dalam Lampiran
3. Data
permintaan konsumen dan biaya perjalanan diperoleh
melalui data acak menggunakan software Matlab. Diasumsikan bahwa biaya perjalanan
dari depot ke konsumen sama dengan biaya perjalanan dari konsumen ke depot. Asumsi
ini juga berlaku untuk biaya perjalanan dari konsumen ke konsumen.
Pada tahap awal akan dibentuk cluster berdasarkan kapasitas kendaraan. Misalkan
akan dibentuk beberapa cluster dengan kapasitas 150 unit barang tiap cluster.
4.1 Tahap pembentukan cluster yang