4
meningkatnya pemahaman mengenai narkoba dan kesadaran untuk menjauhi narkoba terutama pada sekaa teruna teruni di Desa Jehem.
2.2.8 Penyuluhan Hukum
Tingkat pernikahan dini pada masyarakat Desa Jehem tergolong tinggi, Hal ini dapat terlihat dari Jumlah remaja yang belum menikah sangat kecil dibandingkan dengan usia
remaja yang sudah menikah. Secara umum faktor pendidikan dan kesadaran akan pentingnya pendidikan menjadikan masyarakat kurang paham bagaimana dampak dari pernikahan yang
dilakukan dalam usia yang belum tergolong matang, Masyarakat Desa Jehem pada khususnya, dengan keadaan yang sedemikian ini, beranggapan bahwa ini adalah hal yang lumrah terjadi,
dimana anak-anak mereka setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar sudah layak untuk menjutkan kehidupan ke Jenjang Pernikahan. Anggapan yang sedemikian ini tidak
sepenuhnya salah, mengingat keadaan ekonomi yang tidak mendukung dan pengetahuan serta kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya melangsungkan sebuah pernikahan pada
usia yang sudah matang.
Pernikahan yang dilaksanakan dalam usia yang belum matang atau lazim disebut Pernikahan Dini memiliki beberapa dampak yang kurang baik. Maka dari itu, masyarakat
perlu untuk disadarkan akan pentingnya menjaga anak-anak mereka yang akan melangsungkan pernikahan pada usia yang sudah matang. Penyuluhan mengenai Pernikahan
Di Bawah Umur ini dilaksanakan oleh masyarakat KKN Tematik Revolusi Mental UNUD
2.2.9 Pengadaan Kartu Antri
Kegiatan ini pengadaan kartu antri ini diawali dengan koordinasi dengan Kepala Desa dan staff desa mengenai budaya antri di Desa Jehem, serta ada tidaknya sarana dan prasarana
pendukung budaya antri. Kemudian dilakukan persiapan pembuatan kartu antri berupa design poster dan kartu antri. Setelah itu, dilakukan penyerahan x banner, tanda peringatan, dan kartu
antri kepada Kepala Desa di kantor desa. Sebagai bahan evaluasi, didokumentasikan juga perilaku antri masyarakat setiap harinya.
5
2.2.10 Pengecatan Batas Desa dan Penanda Jalan
Program pengecatan batas desa dan penanda jalan ini merupakan salah satu wujud tertib lingkungan. Kegiatan ini diawali dengan mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak
terkait, seperti kepala desa, kelian banjar untuk mendapatkan kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program, kemudian dilakukan persiapan alat dan bahan untuk
mengecat batas desa dan penanda jalan. Kegiatan ini dilakukan di dua tempat, yaitu penanda jalan di dusun Kelempung, dan Batas Desa di Dusun Jehem Kaja. Kegiatan ini dilakukan
selama tiga hari, dua hari untuk mengecat penanda jalan di Dusun Kelempung, dan satu hari untuk mengecat batas desa di Dusun Jehem Kaja.
2.2.11 Pembuatan Database Administrasi Desa
Pembuatan database administrasi Desa dilakukan dengan mengupdate data BIP yang dimiliki Desa Jehem sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk administrasi Desa
dan membuat data BIP menjadi terkomputerisasi sehingga data tidak tercecer dan hilang serta memudahkan dalam update Data. Data kependudukan Desa Jehem terbaru diperoleh dari
database catatan sipil. Kemudian data dipilah berdasarkan dusun yang ada di Desa Jehem, dimana terdapat 13 Dusun yaitu Kelempung, Antugan, Galiran, Jehem Kaja, Jehem Kelod,
Tambahan Bakas, Tambahan Tengah, Tambahan Kelod, Pasekan, Pembungan, Tingkad Batu, Sama Undisan dan Sama Griya. Database administrasi Desa yang dibuat yaitu :
1. Pembuatan data BIP yang diurut berdasarkan letak rumah,
2. Pembuatan database kependudukan berdasarkan umur,
3. Pembuatan database kependudukan berdasarkan pekerjaan,
4. Pembuatan database kependudukan berdasarkan pendidikan,
5. Pembuatan database kependudukan berdasarkan status perkawinan,
6. Pembuatan database kependudukan berdasarkan jenis kelamin.
Database administrasi desa dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel, dengan menggunakan Microsoft excel, pengolahan database lebih mudah dipahami aparatur Desa
sehingga kedepannya data yang ada dapat ditambah, edit dan hapus sesuai perkembangan laju pertumbuhan penduduk di Desa Jehem. Setelah data kependudukan Desa Jehem terupdate,
6
data diserahkan kepada Sekertaris Desa serta mengajarkan cara mengolah data yaitu menambah, edit dan hapus data.
Selama persiapan sampai evaluasi program kerja pembuatan sistem database administrasi desa, kami melibatkan catatan sipil, Sekertaris Desa, dan Kepala Dusun masing-masing dusun
yang ada di Desa Jehem, yang berguna untuk merancang database dan mengolah data-data sehingga menghasilkan informasi untuk administrasi Desa.
2.2.12 Pembuatan SOP Standar Operasional Prosedur untuk Kartu Keluarga dan KTP-el