15
dimana K
g
adalah kekakuan dari gap element dalam satuan Nmm, K
i
adalah kekakuan dari dinding pengisi, E
i
adalah modulus elastisitas dinding dan t adalah tebal dinding.
2.9. Sifat Nonlinear Material Beton dan Dinding Pengisi
Sebuah material atau bahan memiliki sifat nonlinier yang berarti material tersebut dapat menurun kekuatannya pada batas tegangan tertentu. Material yang
berbeda tentunya memiliki kekuatan yang berbeda. Hal yang digunakan untuk menunjukkan perilaku material salah satunya adalah modulus elastisitas.
Parameter ini memberikan gambaran tentang kemampuan suatu material untuk mengalami deformasi. Semakin kecil nilai modulus elastisitas maka semakin
mudah suatu material dapat mengalami perpanjangan atau perpendekan. Berdasarkan SNI 2847:2013, modulus elastisitas pada material beton dapat dicari
dengan rumus berikut: untuk beton dengan berat volume antara 1440 dan 2560 kgm
3
menggunakan rumus
�
�
= �
� .
. √�′
�
2.23 Nilai tegangan dan regangan material beton dapat digambarkan dalam
kurva nonlinier. Pada program SAP2000 dapat dibuat kurva tegangan regangan secara otomatis berdasarkan ketentuan dari Mander.
Pada material dinding dapat diketahui nilai modulus elastisitasnya berdasarkan pendekatan dari FEMA-356 dengan rumus
� = �′
2.24 Sifat nonlinier dari material dinding bata sendiri telah dirumuskan oleh
Kaushik et al. 2007. Gambar 2.7 menunjukkan hubungan antara tegangan dan regangan pada dinding bata.
16
Gambar 2.7 Kurva Hubungan Tegangan dan Regangan Dinding Pengisi
Sumber: Kaushik et al. 2007
Kurva bagian lengkung parabolic variation dari titik nol sampai bagian puncak ε’
m
, f’
m
dan pada saat f’
m
turun sebesar 90 0.9f’
m
dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:
′
=
� �′
−
� �′
2.25 Kemudian untuk bagian lurus linear variation digunakan persamaan
sebagai berikut:
− .9 ′ . ′ − .9 ′
=
� −�
.9 ′
�′ −�
.9 ′
2.26 dengan:
′ = �
′ �
.7
2.27 � =
. 7
.
2.28 dimana:
C
j
= faktor dari kuat tekan mortar f
j
= kuat tekan mortar MPa f
m
= tegangan dinding pengisi MPa f’
m
= kuat tekan dinding pengisi MPa ε’
m
= regangan dinding pengisi pada f’
m
ε
m
= regangan dinding pengisi
.9 ′
= regangan dinding pengisi saat 0.9 f’
m