Syarat Utama Suatu Data Center Kategori Data Center Standard Data Center

Gambar 2.9 Fungsi Router http:belajar-komputer-mu.com, 2012. Router umumnya dipakai untuk jaringan berbasis teknologi protokol TCPIP, router jenis ini dinamakan IP Router. Internet merupakan contoh utama dari jaringan yang memiliki IP Router. Umumnya router ada dua jenis, yaitu router statis dan router dinamis, Router statis atau static router merupakan router yang memiliki tabel routing statis yang disetting dengan cara manual oleh para administrator jaringan. Sedangkan router dinamis atau dynamic router merupakan router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis dengan membaca lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

2.4 Syarat Utama Suatu Data Center

Disain dan perencanaan data center harus memperhatikan minimum aspek-aspek berikut : a. Lokasi aman, memenuhi syarat sipil bangunan, geologi, vulkanologi, topografi b. Terproteksi dengan sistem cadangan, untuk sistem catudaya, pengatur udaralingkungan, komunikasi data c. Menerapkan tata kelola standar data center meliputi Standar Prosedur Operasi, Standar Prosedur Perawatan, Standar dan Rencana Pemulihan dan Mitigasi Bencana, Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis.

2.5 Kriteria Perancangan Data Center

Dalam melakukan perancangan terhadap sebuah data center, harus diperhatikan kedua hal tersebut dengan tujuan mendapatkan data center sesuai dengan kriteria berikut:

2.5.1 Availability

Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus- enerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero failure untuk seluruh komponennya.

2.5.2 Scalability dan Flexibility

Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.

2.5.3 Security

Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik Yulianti, 2008.

2.6 Kategori Data Center

Berdasarkan fungsinya, data center dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu: 1. Internet Data Center : hanya untuk mendukung aplikasi terkait dengan Internet saja, biasanya dibangun dan dioperasikan oleh service provider atau perusahaan yang memiliki model bisnis berdasarkan pada Internet commerce. 2. CorporateEnterprise Data Center : mendukung semua fungsi yang memungkinkan berbagai model bisnis berjalan pada layanan Internet, intranet, dan keduanya.

2.7 Service Utama Pada Data Center

Servis utama yang secara umum diberikan oleh data center adalah sebagai berikut: Gambar 2.10 Service Data Center Yulianti, dkk. 2008

2.7.1 Infrastruktur yang menjamin kelangsungan bisnis

Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem pendingan dan fire suppression.

2.7.2 Infrastruktur Keamanan Data Center

Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan kartu akses atau biometrik dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center baik di dalam maupun di luar, pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewall, IDS dan host IDS, fitur-fitur keamanan pada Layer 2 datalink layer dan Layer 3 network layer disertai dengan manajemen keamanan.

2.7.3 Optimasi Aplikasi

Akan berkaitan dengan layer 4 transport layer dan layer 5 session layer untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-end error detection and correction, dan mungkin juga menyediakan congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan riteri dialog siapa yang memiliki giliran berbicaramengirim data, token management siapa yang memiliki akses ke resource bersama serta sinkronisasi data status terakhir sebelum link putus. Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.

2.7.4 Infrastruktur IP

Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fast-convergence routed network seperti dukungan terhadap default gateway. Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut Intelligent Network Services, meliputi fitur-fitur yang memungkinkan application services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai QoS Quality of Services, multicast memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren, private LANS dan policy-based routing. 2.7.5 Storage Data Center juga digunakan sebagai pusat seluruh data – data yang diakses oleh semua klien yang terhubung, tentunya didukung dengan kapasitas memori yang besar pula. Agar dapat melayani klien dengan kualitas yang baik, karena klien bisa saja mengakses data secara bersamaan dengan kapasitas yang besar Dewannanta, 2007.

2.8 Standard Data Center

Pada penelitian ini digunakan standar TIA-942 dalam merancang data center. Telecommunications Industry Association TIA-942 adalah standar yang menentukan persyaratan minimum untuk infrastruktur telekomunikasi dari data center dan ruang komputer. Topologi yang diusulkan dalam standar ini dimaksudkan untuk dapat di terapkan pada setiap ukuran data center. Standar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2005, setelah kabel kerja terstruktur didefinisikan dalam TIAEIA-568, dan sering dikutip oleh perusahaan seperti ADC Telecommunications dan Cisco Systems. Pada bulan April 2005, TIA menanggapi dengan standar infrastruktur TIA-942, standar data center pertama untuk secara khusus menangani infrastruktur data center. Dimaksudkan untuk digunakan oleh desainer data center dalam proses pembangunan gedung, TIA-942 meliputi ruang dan tata letak, infrastruktur pengkabelan, tiered reliability, dan aspek lingkungan. 1. Ruang dan Tata Letak Alokasi ruangan yang tepat untuk data center dimulai dengan memastikan ruangan yang dapat dengan mudah dialokasikan untuk pertumbuhan dan perubahan lingkungan. Perancang harus menjaga keseimbangan antara biaya penggunaan awal dan antisipasi ruangan untuk kedepannya. Perancangan ruangan data center harus fleksibel dehingga nanti kedepannya bisa menyesuaikan dengan perkembangan data center itu. Sebagian besar dari TIA-942 berhubungan dengan spesifikasi fasilitas. Standar ini merekomendasikan bidang fungsional tertentu yang membantu untuk menentukan penempatan peralatan berdasarkan desain topologi star standar untuk ruang komersial biasa. Merancang sebuah data center dengan daerah-daerah fungsional, mengantisipasi pertumbuhan dan membantu menciptakan sebuah lingkungan dimana aplikasi dan server dapat ditambahkan dan ditingkatkan dengan minimal gangguan dan downtime. Menurut TIA-942, sebuah data center harus mencakup bidang fungsional utama berikut :  One or More Entrance Room Ini adalah lokasi untuk mengakses data center dan antar muka dengan sistem pengkabelan. Pintu masuk mungkin terletak di dalam atau di luar ruangan komputer data center yang menjadi tempat peralatan pengolahan data. Standar merekomendasikan lokasi pintu masuk di luar ruang komputer untuk keamanan yang lebih baik.  Main Distribution Area MDA Main distribution area adalah daerah pusat koneksi serta router dan switch untuk infrastruktur LAN dan SAN. Main distribution area mungkin termasuk horizontal cross- connect HC untuk area distribusi perangkat terdekat. Standar ini membutuhkan setidaknya satu MDA dan menentukan instalasi rak terpisah untuk fiber, UTP dan kabel koaksial pada lokasi ini.  One or More Horizontal Distribution Areas HDA HDA berfungsi sebagai titik distribusi untuk kabel horizontal dan cross-connect dan peralatan aktif untuk mendistribusikan kabel ke daerah distribusi perangkat. Sama seperti MDA, standar ini menentukan instalasi rak terpisah untuk fiber, UTP dan kabel koaksial di lokasi ini. Standar ini juga merekomendasikan lokasi switch dan patch panel untuk meminimalkan panjang kabel patch dan memfasilitasi manajemen kabel. HDA terbatas pada 2000 koneksi dan jumlahnya tergantung pada jumlah kabel dan ukuran data center.  Equipment Distribution Area EDA Kabel horizontal biasanya diakhiri dengan patch panel. Standar ini menetapkan pemasangan rak dan kabinet untuk membuat pola hot and cold aisles, kombinasi yang efektif untuk membuang panas dari perangkat.  Zone Distribution Area ZDA Ini adalah titik interkoneksi dalam kabel horizontal antara HAD dan EDA. ZDA dapat berperan debagai titik konsolidasi untuk fleksibilitas konfigurasi ulang atau untuk komponen seperti mainframe dan server yang tidak dapat menerima patch panel. Hanya satu ZDA diperbolehkan dalam kabel horizontal dengan maksimal 288 sambungan.  Backbone and Horizontal Cabling Dalam data center, kabel backbone menyediakan koneksi antara MDA, HAD dan pintu masuk ruangan, sementara kabel horizontal menyediakan koneksi antara HAD, ZDA dan EDA. Kabel backbone dapat di install antara HAD untuk redudansi. Setiap are fungsional harus berada sedemikian rupa untuk mencegah melebihi panjang kabel maksimum untuk kedua backbone dan kabel horizontal. Gambar 2.11 TIA-942 Compliant Data Centre Showing Key Functional Area TIA-942, 2008 2. Infrastruktur Pengkabelan Standar TIA-942 menetapkan sistem pengkabelan telekomunikasi dan menyediakan spesifikasi sebagai berikut : 1. Standard singlemode fiber 2. 62.5 and 50μm multimode fiber 3. Laser-optimised 50μm multimode fibre recommended 4. 75-ohm coaxial cable 5. 4-Pair Category 6 UTP and ScTP cabling TIA-942 merekomendasikan penggunaan laser-optimised 50μm multimode fiber untuk kabel backbone karena kemampuannya yang mendukung kecepatan jaringan yang lebih tinggi pada jarak jauh dan juga lebih hemat biaya dari pada fiber singlemode. TIA-942 menyediakan beberapa persyaratan dan rekomendasi untuk manajemen kabel. Data center harus dirancang dengan rak terpisah, listrik dan kabel komunikasi harus ditempatkan dalam jalur yang terpisah. Ruang yang cukup harus disediakan di antara rak dan kabinet. 3. Tier Data Center Perancangan data center berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk kemudian didefinisikan berbagai perlengkapan IT yang diperlukan beserta pemilihan teknologi berbarengan dengan perencanaan infrastruktur data center yang lain. Ada 4 tier dalam perancangan data center yang setiap tiernya menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center menurut TIA 942 Telecommunication Industry Association. Berikut diberikan tabel spesifikasi setiap tier: Tabel 2.5 Tier Data Center Parameter Tier I – Basic Tier II – Redundant Components Tier III – Concurrently Maintainable Tier IV – Fault Tolerant Tingkat Availabilitas 99.671 99.741 99.982 99.995 Sifat terhadap gangguan terencana atau tidak Rentan Agak rentan Tidak rentan terhadap gangguan terencana, namun masih rentan terhadap gangguan tidak terencana Tidak rentan Keadaan power and cooling distribution Single path with no redudancy Single path with redundant component N+1 Multiple power and cooling distribution path tetapi hanya satu path yang aktif, termasuk komponen yang redundant N+1 Multiple active power and cooling distribution path termasuk komponen redundant 2N+1 Ketersediaan raised floor, UPS, generator Bisa ada maupun tidak Harus punya raised floor, UPS dan generator Harus punya raised floor, UPS dan generator Harus punya raised floor, UPS dan generator Waktu implementasi 3 bulan 3-6 bulan 15-20 bulan 15-20 bulan Downtime tahunan 28.8 jam 22.0 jam 1.6 jam 0.4 jam Tabel 2.5 Lanjutan Tier Data Center Cara untuk melakukan maintenance preventif Harus di shutdown keseluruhan Hanya untuk power path dan beberapa bagian lain dari infrastruktur yang memerlukan proses shutdown Memiliki kapasitas tambahan dan distribusi yang cukup untuk menampung beban yang dipunyai system utama ketika system tersebut di maintenance Skala data center yang cocok dibangun Kecil Sedang Besar skala enterprise Besar skala enterprise 4. Pertimbangan Lingkungan Beberapa pertimbangan lingkungan ada dalam TIA-942 standar data center yang mirip dengan persyaratan ruang peralatan yang ditetapkan dalam standar TIA sebelumnya. Pertimbangan ini termasuk didalamnya, tetapi tidak terbatas pada pencegah kebakaran, tingkat kelembaban, suhu operasi, arsitektur, listrik atau power dan spesifikasi mechanical system. 5. Power Menentukan kebutuhan listrik didasarkan pada tier yang diinginkan dan dapat mencakup dua atau lebih banyak power dari utility, UPS, multiple circuits to systems, dan generator. Kebutuhan daya harus diestimasi untuk semua peralatan pendukung seperti UPS, generator, pendingin, HVAC, pencahayaan dan lainnya. Estimasi daya harus dibuat untuk mengakomodasi redudansi yang diperlukan dan pertumbuhan di masa depan. 6. Sistem Pendingin Ini merupakan standar yang paling signifikan. Standar ini menggabungkan spesifikasi untuk mendorong aliran udara dan mengurangi jumlah panas yang dihasilkan oleh perangkat data center. Standar ini merekomendasikan penggunaan sistem pendingin yang memadai serta sistem raised-floor untuk pendinginan yang lebih fleksibel. Selain itu, standar leamari dan rak harus diatur dalam pola hot and cold aisles. Semua peralatan dipasang di rak untuk mencapai aliran udara depan ke belakang, yang menarik udara dingin dari ruang dingin. Barisan rak harus dipasang saling membelakangi. Sistem pendingin ini dikonfigurasi untuk menyalurkan udara dingin ke cold aisle dan menarik udara yang kembali melalui hot aisle. Gambar 2.12 HotCold Aisle Cooling TIA-942, 2008 Karena tidak semua panas peralatan keluar dari belakang, pertimbangan lain untuk pendinginan adalah sebagai berikut :  Meningkatkan aliran udara dengan menghalangi kebocoran udara dan meningkatkan ketinggian raised floor  Penyebaran peralatan pada raised floor yang tidak terpakai  Menggunakan rak terbuka  Menggunakan ubin berlubang dengan bukaan besar

2.9 Sistem Pendingin Data Center