Tinjauan Mutakhir TINJAUAN PUSTAKA

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mutakhir

Penelitian ini diperuntukan dengan tugas akhir berjudul “Rancanagan Green Data Center Universitas Udayana ” .Pada penelitian ini mengacu dari beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada sebelumnya dan sudah dilakukan penelitian oleh penulis-penulis lain, yang sudah dibahas dalam penelitian dengan metode dan simulasi yang berbeda sesuai dengan masalah-masalah yang berbeda sesuai dengan penelitian dari setiap masalah yang akan dibahas.Dari semua hal itu akan terlihat perbedaan masalah dan penelitian yang dilakukan penulis . Berikut merupakan uraian singkat dari beberapa referensi yang digunakan tersebut : 1. Penelitian ini berjudul “Efisiensi Konsumsi Daya pada Pusat Data” oleh Komang Agus Sukerta P.,ST, Universitas Udayana Penelitian ini menjelaskan tentang langkah – langkah teknis yang dapat meminimalisir konsumsi daya dan emisi gas karbon dioksida sekaligus mengurangi biaya operasional sebuah pusat data. Penelitian ini juga menjelaskan tentang usaha yang dapat dilakukan dalam upaya menghemat konsumsi daya pada data center untuk menghemat biaya dan mendukung gerakan green data center. Pada penelitian ini penulis melakukan upaya penghematan energi data center secara menyeluruh baik dari sisi hardware, software, jaringan, permodelan sistem penempatan perangkat, pendinginan dan sistem pengolahan data system hybrid yang keseluruhan akan menurunkan konsumsi daya dan meningkatkan efisiensi secara signifikan namun tetap dapat menjaga kinerja data center bekerja secara maksimal. 2. Penelitian kedua berjudul “Efisiensi Kinerja Pengelolaan Energi pada Arsitektur Data Center Komputasi Awan Menggunakan Greencloud ” Oleh Mohamad Fathurahman, Politeknik Negeri Jakarta dan Kalamullah Ramli, Universitas Indonesia Pada penelitian ini mengusulkan skema penghematan energi pada data center yakni skema DVFS dan DNS. Pada penelitian ini telah disimulasikan menggunakan Greencloud, yang merupakan ekstensi dari NS2, kepada tiga macam arsitektur data center yakni two-tier, three-tier dan three-tier high-speed dengan jenis workload adalah high performance computing HPC. Penerapan skema penghematan meliputi skema DVFS dan DNS saja serta DVFS dan DNS sekaligus. Setelah dilakukan simulasi konsumsi daya pada data center untuk arsitektur two-tier, three- tier dan three-tier high-speed, dengan menerapkan skema penghematan energi DVFS dan DNS diperoleh hasil sebagai berikut: Pada skema tanpa penghematan energi, untuk ketiga arsitektur data center, konsumsi energi terbesar berada pada server rata-rata sebesar 73,72 sedangkan sisanya sebesar 26,28 dikonsumsi oleh switch, sedangkan jumlah server yang mengalami peak rate rata-rata sebanyak 27,8. Pada skema penghematan DVFS, konsumsi terbesar tetap pada server dengan lonjakan cukup drastis rata-rata hampir 100 dengan konsumsi energi pada switch relatif sama dengan pada kasus tanpa skema penghematan, namun jumlah server yang mengalami peak rate menurun rata-rata sebesar 18,8. Skema penghematan DNS merupakan skema penghematan terbaik untuk tipe workload HPC karena berhasil menghemat penggunaan energi listrik baik pada server maupun switch sebesar masing-masing 63,42 dan hampir 100. Penerapan skema penghematan DVFS dan sekaligus DNS tidak memberikan hasil yang lebih baik untuk kasus workload HPC. 3. Reducing Data Center Energy Consumption via Coordinated Cooling and Load Management merupakan paper yang dibuat oleh Luca Parolini, Bruno Sinopoli dan Bruce H. Krogh dari Carnegie Mellon University. Paper ini menjelaskan tentang manajemen energi data center berdasarkan kerangka permodelan yang menandai pengaruh dari decision variable pada kinerja komputasi, generasi termal dan konsumsi daya. Dinamika suhu dimodelkan oleh jaringan komponen yang saling berhubungan yang mencerminkan distribusi spasial server, computer room air conditioning CRAC units, dan komponen non komputasi di data center. 4. Five Strategies for cutting Data Center Energy Cost Through Enhanced Cooling Efficiency merupakan white paper yang diterbitkan oleh Emerson Network Power. White paper ini menyajikan tentang lima strategi untuk meningkatkan efisiensi pendinginan data center, diantaranya yaitu yang pertama penyegelan yang tepat dari lingkungan data center. Sebuah segel uap memainkan peran penting dalam mengendalikan kelembaban relatif, mengurangi humidifikasi yang tidak perlu dan dehumidification. Kedua yaitu Mengoptimalkan aliran udara. Penataan rak, penempatan AC dan manajemen kabel semua berpengaruh pada jumlah energi yang dikeluarkan untuk memindahkan udara dalam fasilitas penting. Ketiga yaitu menggunakan economizer bila sesuai. Economizers memungkinkan udara luar yang akan digunakan untuk mendukung pendinginan data center selama bulan-bulan dingin, menciptakan peluang untuk pendinginan bebas energi. Keempat yaitu meningkatkan efisiensi pendinginan sistem. Teknologi baru, seperti sistem kapasitas variabel dan peningkatan kontrol, mendorong peningkatan efisiensi sistem pendingin udara ruangan. Dan yang terakhir yaitu menempatkan pendinginan lebih dekat dengan sumber panas. Sistem pendingin tambahan dengan menempatkan pendinginan lebih dekat dengan sumber panas akan mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk gerakan udara. 5. The Effect of Data Center Temperature on Energy Efficiency merupakan paper yang ditulis oleh Michael K Patterson dari Intel Corporation Dalam paper ini penulis memeriksa gambar energi secara utuh dari koneksi utilitas hingga penolakan panas dari fasilitas sampai ke lingkungan luar dan melihat dampak peningkatan suhu sekitar terhadap setiap komponen dalam rantai itu. Analisis ini menunjukkan bahwa ada suhu optimum untuk operasi data center yang akan tergantung pada karakteristik individu atau komponen masing-masing di dalam data center, termasuk peralatan IT, arsitektur sistem pendingin, lokasi data center misalnya kondisi ambien luar, serta faktor-faktor lainnya. Dampak lain dari peningkatan suhu inlet lingkungan, seperti masalah kehandalan dan kompleksitas operasional juga dibahas. Telah disimpulkan bahwa hanya meningkatkan suhu lingkungan di Data Center tidak pasti memiliki efek yang diinginkan dari pengurangan penggunaan energi. Ringkasan dari tinjauan mutakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Tinjauan Mutakhir State Of The Art No Nama Penulis Judul Metode Hasil 1 Komang Agus Sukerta P.,ST Efisiensi Konsumsi Daya pada Pusat Data Penerapan sistem hybrid untuk efektifitas kinerja dan efisiensi sumber daya, dan penerapan teknik- teknik pendinginan yang tepat guna. Metode rack oriented cooling system meningkatkan efisiensi cooling power dengan menggunakan power untuk kipas sesuai kebutuhan. Alat ini memiliki sensor panas sehingga bisa mendeteksi heat dan dapat menganalisa berapa kecepatan kipas yang dibutuhkan. 2 Mohamad Fathurahman, Kalamullah Ramli Efisiensi Kinerja Pengelolaan Energi pada Arsitektur Data Center Komputasi Awan Menggunakan Greencloud Simulator Greencloud diimplementasikan model energi untuk switch dan link. Skema penghematannya meliputi hanya DVFS, hanya DNS, dan DVFS dan DNS. Skema penghematan DNS merupakan skema penghematan terbaik untuk tipe work load HPC karena berhasil menghemat penggunaan energi listrik baik pada server maupun switch sebesar masing-masing 63,42 dan hampir 100. Penerapan skema penghematan DVFS dan sekaligus DNS tidak memberikan hasil yang lebih baik untuk kasus work load HPC. 3 Luca Parolini, Bruno Sinopoli, Bruce H. Krogh Reducing Data Center Energy Consumption via Coordinated Cooling and Load Management Penggaplikasian Coordinated Cooling dan Load management untuk mengurangi konsumsi energi pada data center Konsumsi data center terutama disebabkan oleh CRAC. Optimal controller mampu mempertahankan perbedaan yang lebih kecil kecil antara suhu input dan output dari CRAC jika dibandingkan dengan greedy controller. Optimal controller menghasilkan konsumsi energi pada data center lebih rendah Tabel 2.1 Lanjutan Tinjauan Mutakhir State Of The Art 4 Emerson Network Power Five Strategies for cutting Data Center Energy Cost Through Enhanced Cooling Efficiency Lima strategi untuk meningkatkan efisiensi pendinginan data center Sistem pendingin tambahan memberikan respon terhadap meningkatnya kepadatan peralatan yang bisa meningkatkan skalabilitas dan efisiensi sistem pendingin yang ada. 5 Michael K Patterson The Effect of Data Center Temperature on Energy Efficiency Penggunaan matrix PUE dalam analisis penggunaan energi di data center Mengubah sistem manajemen termal untuk sering mengganti chiller dengan economizer yang dapat dijalankan untuk sebagian besar karena ruang setpoint hangat adalah metode yang paling menjanjikan untuk mengurangi biaya energi

2.2 Data Center