Kerangka Konsep Hipotesis Jenis dan Rancangan Penelitian

41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori, maka didapat kerangka konsep sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Konsep Keterangan : Kerangka konsep dalam penelitian ini dijelaskan bahwa diare dapat dipengaruhi oleh kondisi sanitasi rumah, sarana penyediaan air bersih, kondisi jamban, dan higiene perorangan ibu. Faktor-faktor lain yang tidak diteliti tetapi dapat mempengaruhi kejadian diare yaitu balita kurang gizi, balita tidak diimunisasi campak, dan pemberian ASI kurang dari 6 bulan pertama kehidupan. Faktor–faktor tersebut dikendalikan dengan kuesioner saat penelitian dengan cara Variabel pengganggu o Balita kurang gizi o Balita tidak diimunisasi campak o Pemberian ASI kurang dari 6 bulan pertama kehidupan Variabel bebas o Kondisi sanitasi rumah o Kondisi sarana penyediaan air bersih o Kondisi jamban o Higiene perorangan ibu Variabel terikat o Kejadian diare 42 menanyakan apakah balita sudah pernah diimunisasi campak, diberi ASI secara penuh selama 6 bulan pertama kehidupan, dan mempunyai status gizi normal.

3.2 Hipotesis

Menurut Sudigdo Sastroasmoro 2002:33 hipotesis adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, yang harus di uji validitasnya secara empiris. Hipotesis penelitian ini antara lain: 1 Mengetahui hubungan antara kondisi sanitasi rumah dengan kejadian diare pada balita usia 1-4 tahun di Posyandu Lestari Kelurahan Genuksari. 2 Mengetahui hubungan antara kondisi sarana penyediaan air bersih dengan kejadian diare pada balita usia 1-4 tahun di Posyandu Lestari Kelurahan Genuksari. 3 Mengetahui hubungan antara kondisi jamban dengan kejadian diare pada balita usia 1-4 tahun di Posyandu Lestari Kelurahan Genuksari. 4 Mengetahui hubungan antara higiene perorangan ibu dengan kejadian diare pada balita usia 1-4 tahun di Posyandu Lestari Kelurahan Genuksari.

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian

Menurut Sudigdo Sastroasmoro 2002:85 jenis penelitian observasional dengan metode survey dan pendekatan cross sectional, yaitu suatu peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu.

3.4 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN, HIGIENE PERORANGAN, DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2012

4 32 168

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR DAN PRAKTIK 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK SEMARANG TAHUN 2014.

1 6 15

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

1 7 109

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, SOSIAL EKONOMI DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE DENGAN DEHIDRASI SEDANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

0 4 166

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN GENUKSARI KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

Hubungan antara Karakteristik Ibu Balita dengan Kunjungan Balita dalam Kegiatan Posyandu di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2009.

0 2 96

Rancangan Sistem Informasi Posyandu Di Wilayah Puskesmas Genuk Semarang - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS, DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BANGETAYU KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 514 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

5 7 102