Populasi dan Sampel Penelitian Instrumen Penelitian

44 2. Bila berbentuk leher angsa, air penyekat selalu menutup lubang tempat jongkok. 3. Bila tanpa leher angsa, harus dilengkapi dengan penutup lubang tempat jongkok. b. Tidak memenuhi syarat apabila tidak memenuhi syarat tersebut Depkes RI, 2005:25 4 Higiene perorangan ibu a. Memenuhi syarat apabila : 1. Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar 2. Mencuci tangan dengan sabun setelah membuang tinja anak atau setelah menceboki anak buang air besar 3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan 4. Mencuci makanan dengan sabun sebelum menyuapi makan anak b. Tidak memenuhi syarat apabila tidak memenuhi syarat tersebut Depkes RI, 2002:61. Kuesioner 1. Memenuhi syarat 2. Tidak memenuhi syarat Depkes RI, 2002:61 Ordinal 5 Diare pada balita Balita yang mengalami buang air besar lembekcair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari dan berlangsung kurang dari 14 hari Depkes RI, 2002:9. Kuesioner dan rekam medik dari puskesmas Genuk 1. Diare 2. Tidak diare Depkes RI, 2002:9 Ordinal

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi Menurut Sugiyono 2006:55 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 45 kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua balita yang berumur 12-48 bulan yang berada di RW II Desa Genuksari sebanyak 87 balita. 3.5.2 Sampel Menurut Sugiyono 2006:56 sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel dalam penelitian ini diambil secara simple random sampling sebanyak 32 balita. Rumus perhitungan Z P P . N d N Z α P P N , . , . , , , , . , . , , n = 32 balita Stanley Lemeshow, 1997:54 Keterangan : n = Besar sampel minimal z = Derivat baku untuk α p = Proporsi N = Jumlah populasi

3.6 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa rekam medik Puskesmas Genuk, dan kuesioner untuk mendapatkan data, kuesioner tersebut sebagai pedoman dalam wawancara, yang terdiri dari pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan sudah diuji 46 reliabilitas maupun validitasnya. Adapun uji validitas dan reliabilitasnya sebagai berikut: 3.6.1 Validitas Menurut Bhisma Murti 1997:49 Validitas adalah sejauh mana instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, sesuai dengan yang sesungguhnya imaksudkan peneliti. Teknik korelasi yang dipakai adalah korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut: 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N R ∑ − ∑ ⋅ ∑ − ∑ ∑ ⋅ ∑ − ∑ = Suharsimi Aikunto, 1997:162. Untuk menentukan valid atau tidaknya instrumen penelitian dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil penelitian koefisien korelasi r xy dengan r tabel. Untuk uji validitas dilakukan terhadap 20 responden, dengan taraf signifikan 5 , maka diperoleh r tabel = 0,444, apabila hasil perhitungan koefisien korelasi r xy lebih besar daripada r tabel =0,444 maka instrumen dinyatakan valid. Dari hasil perhitungan uji validitas dari 17 butir soal yang dilakukan melalui program SPSS 12 diperoleh koefisien korelasi r xy untuk butir soal no 1 = 0,734, soal no 2 = 0,814, soal no 3 = 0,734, soal no 4 = 0,763, soal no 5 = 0,518, soal no 6 = 0,827, soal no 7 = 0,477, soal no 8 = 0,702, soal no 9 = 0,779, soal no 10 = 0,867, soal no 11 = 0,909, soal no 12 = 0,571, soal no 13 = 566, sehingga semua butir soal dinyatakan valid karena r xy hitung lebih besar dari r tabel = 0,444. 3.6.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah keajekan dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Bhisma Murti, 1997:62. Indeks reliabilitas soal yang digunakan rumus alpha, yaitu: 47 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = Γ I k k 11 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∑ − 2 2 1 t h σ σ Suharsimi Arikunto, 2002:171 Keterangan: Γ 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan σ ∑ 2 h = Jumlah varians butir 2 t σ = Varians total Sedangkan untuk mencari varians butir dengan rumus : 2 h σ = N N X X 2 2 ∑ − ∑ Suharsimi Arikunto, 2002:171 Keterangan: 2 h σ = Varians butir X ∑ = Jumlah skor butir N = Jumlah responden Tolak ukur untuk mempresentasikan derajat ralibilitas adalah dengan mengunakan metode Alpha Cronbach. Apabila pengujian realibilitas dengan metode alpha, maka nilai r hitun diwakili oleh Alpha. Apabila Alpha hitung lebih besar dari pada r tabel dan alpha hitung bernilai positif maka instrumen penelitian tersebut reliabel. Hasil uji realibilitas dari 17 butir pertanyaan diperoleh nilai Alpha = 0,935, maka instrumen dinyatakan reliabel.

3.7 Teknik Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN, HIGIENE PERORANGAN, DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2012

4 32 168

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR DAN PRAKTIK 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK SEMARANG TAHUN 2014.

1 6 15

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

1 7 109

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, SOSIAL EKONOMI DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE DENGAN DEHIDRASI SEDANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

0 4 166

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN GENUKSARI KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

Hubungan antara Karakteristik Ibu Balita dengan Kunjungan Balita dalam Kegiatan Posyandu di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2009.

0 2 96

Rancangan Sistem Informasi Posyandu Di Wilayah Puskesmas Genuk Semarang - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS, DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BANGETAYU KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 514 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

5 7 102