Teknik Pengambilan Data Teknik Analisis Data

47 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = Γ I k k 11 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∑ − 2 2 1 t h σ σ Suharsimi Arikunto, 2002:171 Keterangan: Γ 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan σ ∑ 2 h = Jumlah varians butir 2 t σ = Varians total Sedangkan untuk mencari varians butir dengan rumus : 2 h σ = N N X X 2 2 ∑ − ∑ Suharsimi Arikunto, 2002:171 Keterangan: 2 h σ = Varians butir X ∑ = Jumlah skor butir N = Jumlah responden Tolak ukur untuk mempresentasikan derajat ralibilitas adalah dengan mengunakan metode Alpha Cronbach. Apabila pengujian realibilitas dengan metode alpha, maka nilai r hitun diwakili oleh Alpha. Apabila Alpha hitung lebih besar dari pada r tabel dan alpha hitung bernilai positif maka instrumen penelitian tersebut reliabel. Hasil uji realibilitas dari 17 butir pertanyaan diperoleh nilai Alpha = 0,935, maka instrumen dinyatakan reliabel.

3.7 Teknik Pengambilan Data

Dalam penelitian ini teknik pengambilan data yang digunakan adalah : 48 3.7.1 Observasi Observasi dilakukan pada Ibu rumah tangga di wilayah kerja posyandu Lestari Kelurahan Genuksari, observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi sanitasi rumah sarana penyediaan air bersih, dan kondisi jamban. 3.7.2 Wawancara Wawancara dilakukan pada Ibu rumah tangga di wilayah kerja posyandu Lestari Kelurahan Genuksari, wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang identitas Ibu rumah tangga, higiene sanitasi lingkungan dan higiene perorangan ibu balita. 3.7.3 Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah balita melalui monografi Kelurahan Genuksari.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Pengolahan Data Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 3.8.1.1 Editing Merekap hasil nilai, melengkapi jawaban dan menghitung bobot skor tiap responden berdasarkan jawaban dari tiap pertanyaan, kemudian dijumlahkan agar dapat di kategorikan menjadi dua yaitu tidak memenuhi syarat kesehatan dan memenuhi syarat kesehatan. Untuk jawaban a diberi skor 2, jawaban b diberi skor 1, jawaban c 49 diberi skor 0. Urutan jawaban bertujuan untuk memudahkan dalam memasukkan data. 3.8.1.2 Coding Memberi kode pada masing-masing jawaban untuk memudahkan pengolahan data. Untuk kategori higiene perorangan ibu yang memenuhi syarat diberi kode 1, dan tidak memenuhi syarat kesehatan diberi kode 0. Untuk kategori higiene sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan diberi kode 1, dan yang tidak memenuhi syarat kesehatan diberi kode 0. Sedangkan diare diberi kode 1 dan tidak diare diberi kode 0. 3.8.1.3 Tabulating Mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan, tidak semua data yang diperoleh diolah, tetapi ada sebagian data yang dijadikan sebagai data pendukung dalam penelitian. 3.8.2 Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara manual dan komputerisasi. Ada 2 analisis yang dilakukan yaitu: 3.8.2.1 Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan tiap variabel higiene sanitasi lingkungan dan higiene perorangan ibu serta kejadian diare pada balita yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik. 50 3.8.2.2 Analisis Bivariat Analisis untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji statistik chi-square, menggunakan uji alternatif Fisher’s dengan bantuan program komputer. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 95 dengan derajat kebebasan df= 1, dan nilai kemaknaan = α 5. Kriteria hubungan berdasarkan nilai p value probabilitas yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai kemaknaan yang dipilih, dengan kriteria yaitu: 1 jika p value 0,05 maka Ho diterima, 2 jika p value 0,05 maka Ho ditolak Sopiyudin Dahlan, 2004:27. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat maka digunakan koefisien korelasi. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi tabel 3.2. Tabel 3.2. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi No Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1 2 3 1 0,00-0,199 Sangat rendah 2 0,20-0,399 Rendah 3 0,40-0,599 Sedang 4 0,60-0,799 Kuat 5 0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono, 2005:216.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN, HIGIENE PERORANGAN, DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2012

4 32 168

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR DAN PRAKTIK 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK SEMARANG TAHUN 2014.

1 6 15

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

1 7 109

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, SOSIAL EKONOMI DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE DENGAN DEHIDRASI SEDANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

0 4 166

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN GENUKSARI KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

Hubungan antara Karakteristik Ibu Balita dengan Kunjungan Balita dalam Kegiatan Posyandu di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2009.

0 2 96

Rancangan Sistem Informasi Posyandu Di Wilayah Puskesmas Genuk Semarang - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS, DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BANGETAYU KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 514 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO KOTA SEMARANG

5 7 102