Tahap Penyaringan Degumming Netralisasi

76

1. Tahap Penyaringan

Pada tahap penyaringan, minyak ikan yang diperoleh sebagai hasil samping pengolahan tepung ikan atau ikan kaleng disaring terlebih dahulu dengan alat penyaring untuk memisahkan kotoran-kotoran visual seperti sisa daging dan gumpalan protein. Minyak yang telah bebas dari kotoran visual ditentukan kandungan asam lemak bebasnya free fatty acid.

2. Degumming

Degumming merupakan proses pemisahan getah dan lender yang terdiri dari fosfatida, protein, residu karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Degumming dilakukan dengan penambahan NaCl 8 ke dalam minyak ikan pada suhu 60 C selama 15 menit. Larutan NaCl yang ditambahkan sebanyak 40 dari volume minyak yang dimurnikan dan selama degumming dilakukan pengadukan. Sedangkan proses degumming dilakukan dengan menambahkan NaOH 2-3 air atau larutan NaCl, atau menambahkan larutan firofosfatida pada minyak, kemudian disentrifugasi pada suhu 30- 50 C. Getah fosfatida akan terpindahkan pada sentrifuse sebanyak 3,5 dari minyak asal.

3. Netralisasi

Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun soap stoc. Netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan NaOH 1N ke dalam minyak yang sudah mengalami proses degumming. LArutan NaOH 1N ditambahkan dalam minyak ikan pada suhu 60 C selama 15 menit. Jumlah NaOH yang ditambahkan ditentukan dengan rumus sebagai berikut : NaOH = FFA x 0,142 77 Sedangkan proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan alkali atau pereaksi lainnya untuk membebaskan asam lemak bebas dengan membentuk sabun dan membantu mengkoagulasikan bahan- bahan yang tidak diinginkan. Penambahan larutan alkali ke dalam minyak mentah akan menyebabkan reaksi kimia maupun fisik Stansbay, 1990 dalam Purbosari, 1999, yaitu a. Alkali akan bereaksi dengan asam lemak bebas. b. Gum menyerap air dan menggumpal melaliu reksi hidrasi. c. Bahan-bahan warna terdegradasi, terserap oleh gum atau larutan oleh alkali. d. Bahan-bahan yang tidak terlatur yang terdapat dalam minyak akan menggumpal. Faktor –faktor yang mempengaruhi proses netralisasi adalah konsentrasi alkali, suhu, pengadukan dan pencucian. Selanjutnya minyak yang telah dinetralkan dibiarkan beberapa saat supaya terjadi pemisahan sabun yang terbentuk. Lapisan sabun berada pada lapisan bawah dan lapisan minyak pada bagian bawah. Kemudian sabun tersebut diambil. Untuk menghilangkan sabun-sabun yang masih tersisa, pada minyak ikan ditambahkan air panas sambil diaduk dan kemudian dibiarkan supaya terjadi pemisahan minyak dan air. Setelah itu air yang terpisah dibuang.

4. Pemucatan