Pengeringan Penggilingan dan Pengemasan

71 dilakukan pressing secara terus menerus dan disentrifugasi untuk memindahkan minyak. Minyak yang diperoleh kadang-kadang disuling yaitu proses yang dilakukan sebelum dimasukkan kedalam tangki penyimpan. Minyak yang disuling adalah minyak yang dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam industri pembuatan minyak goreng dan margarin. Bagian cair dari proses pressing liquor dikenal dengan nama stickwater yang berisi material yang telah dihancurkan yang beratnya sekitar 9 dari total padatan. Material ini sebagian besar berupa protein dan stickwater terdiri dari sekitar 20 dari total padatan. Material terbentuk kembali akibat penguapan stickwater sampai berbentuk sirup yang terdiri dari 30 sampai 50 padatan dan kadang-kadang dijual sebagai ikan padat yang dilarutkan. Pada umumnya produk hasil pressing liquor jika dipress kembali dan dikeringkan maka akan berbentuk tepung.

d. Pengeringan

Prinsip metode pengeringan yang dilakukan cukup sederhana, akan tetapi membutuhkan keterampilan dalam melakukan proses pengeringan yang baik. Jika tepung tidak dikeringkan, maka dapat menyebabkan tumbuhnya jamur atau bakteri. Dan jika pengeringan dilakukan secara berlebihan, maka akan mengakibatkan nilai nutrisi yang dikandungnya dapat menurun. Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak langsung. Pengeringan langsung menggunakan suhu yang sangat panas, yaitu sampai 500 o C. Metode ini membutuhkan waktu yang singkat, tapi akan menyebabkan kerusakan yang lebih tinggi jika prosesnya tidak dilakukan secara hati-hati. Tepung sebaiknya tidak dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yang cepat menyebabkan kondisi ikan mendingin, secara normal produk 72 dipanaskan pada suhu 100 o C. Pada umumnya alat pengering berbentuk seperti tabung uap air dengan steam untuk mengeringkan tepung. Sebagian besar bau tidak sedap pada industri pengolahan berasal dari alat pengering. Limbah ikan digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan tepung dan disini proses pengepressan bukanlah menjadi hal yang penting, karena kandungan minyak pada material sudah sangat sedikit. Tepung ikan ini diproses dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara memasak dan mengeringkan saja. Pertimbangan penggunaan tahap pressing adalah sebagai berikut: 1 Fleksibilitas dalam penggunaan ikan yang berminyak, kurang berminyak atau campuran dari keduanya. 2 Proses pemindahan air dengan pressing dan penguapan dari stickwater lebih murah karena pengaruh penguapan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan alat pemanas.

e. Penggilingan dan Pengemasan

Langkah terakhir yang dilakukan dalam pembuatan tepung ikan adalah penggilingan untuk memecahkan gumpalan-gumpalan atau partikel dari tulang dan dilakukan pengemasan tepung ikan untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan di dalam silo. Dari tempat industri pengolahan tepung ikan, tepung ikan yang sudah siap jual kemudian ditransportasikan. Kebutuhan Pasar terhadap Tepung Ikan Kebutuhan tepung ikan untuk peternak sebagai bahan pakan ternak dapat dilihat jenis ternaknya. Tiap ternak mempunyai kandungan tepung ikan berbeda dalam pemenuhan gizi hewan ternak. 73 Tabel 7. Persentase Tepung Ikan dalam Pakan Ternak No Jenis TernakIkan Persentase Tepung Ikan 1 Ayam PotongTelor 5-10 2 Itik Petelor 5-10 3 Puyuh 10 4 Merpati 5 5 Itik Potong 12 6 Kalkun 12 7 Ikan Omnivora 20 8 Ikan Carnivora 30 Sumber : Alfiyah 2012 http:www.scribd.comdoc9303901714349074-TEPUNG-IKAN Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah ikan dan belum adanya penerapan teknologi dalam pengelolaan limbah ikan salah satunya menjadi tepung ikan. Berbagai jenis ikan laut dapat diolah menjadi tepung ikan. Akan tetapi yang paling ekonomis adalah ikan-ikan kecil rucah yang kurang disukai untuk dikonsumsi dan harganya yang relatif murah. Berdasarkan informasi yang didapat dari studi literatur, diketahui bahwa tepung ikan sangat baik sebagai nutrisi tambahan pakan hewan ternak maupun ikan karena kadar proteinnya paling lengkap dan tinggi serta mudah dicerna. Di sisi lain selama ini pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan identik dengan kebutuhan alat yang berukuran besar dan mahal. Akibatnya, hanya pengusaha yang lebih banyak berperan dalam pengolahan ini dibandingkan dengan masyarakat. Minat masyarakat pada hal tersebut cenderung kurang karena terkait kendala penyediaan alat dan pendanaan. 74 LEMBAR TUGAS 1. Amatilah dengan mencari informasi dari sumber-sumber bacaan yang terkait materi pembuatan tepung ikan melalui buku-buku di perpustakaan, internet, dan sumber referensi lainnya.

2. Tanyakan kepada guru dengan mengajukan pertanyaan untuk