Fantasia Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fantasia dalam G Mayor: komposisi untuk piano empat tangan T1 852012007 BAB II

6 BAB II LANDASAN TEORI

A. Fantasia

Fantasia yang dikenal juga dengan sebutan Fantasie atau Phantasia pada mulanya merupakan sebuah istilah yang diadopsi pada zaman Renaissance untuk menyebut suatu karya komposisi instrumental yang isi dan bentuknya berdasarkan dari imajinasi dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang komponis. Pada umumnya fantasia merupakan karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah ada, namun lebih ditekankan pada kebebasan dalam pengungkapannya. Fantasia mulai mengalami perkembangan yang pesat pada abad ke- 18, yang dapat kita lihat dari karya Johann Sebastian Bach, C.P.E Bach, dan Mozart. Disamping itu, fantasia juga berkembang pada abad ke-19 dan abad ke-20 yang bentuknya sedikit berbeda dari awalnya. Salah satu karya fantasia yang dapat kita lihat pada abad tersebut adalah karya dari Beethoven adalah Sonata No. 14 “Quasi Una Fantasia” Moonlight Sonata dan Schubert, meskipun dalam karya mereka terdapat beberapat teknik komposisi yang sama dari karya Fantasia milik C.P.E. Bach. Pada abad ke-16 sampai abad ke-17 fantasia merupakan sebuah komposisi instrumen yang menggunakan gaya imitasi dari sebuah motet. Gaya fantasia yang berkembang pada abad ke-16 dan awal abad ke-17 adalah fantasia parodi yang pada mulanya diambil dari bentuk gaya polifonik motet, misa, chanson, madrigal atau fantasia yang lainnya. 1 Karakteristik fantasia pada abad ke-18 adalah kebebasan ritme dan tempo, penambahan hingga pengurangan jumlah birama, eksploitasi dari keahlian suatu instrumental, dan terdapat banyak perubahan harmoni dan modulasi. Fantasia pada abad ke-18 mengambil berbagai macam gaya dan bentuk dari jenis musik kontemporer musik tarian, prelude, capriccio, 1 Christopher D.S. Field, Eugene Helm, and William Drabkin, “Fantasia”, dalam The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie. Edisi ke-2. Jilid 8 London: Mc Millan Publisher Ltd,2001, 545-547. 7 invention, variation, toccata, sonata movement, dan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa fantasia pada periode ini sudah tidak berbentuk atau sesuai aturan. Instrumen yang utama digunakan pada fantasia periode ini adalah instrumen keyboard, khususnya di Jerman. Beberapa komposer yang berpengaruh dalam fantasia abad ke-18 adalah, J.S. Bach dan C.P.E. Bach yang membuat fantasia-fantasia untuk clavichord atau harpsichord, serta Mozart yang membuat fantasia-fantasia untuk piano. Salah satu ciri dari karya fantasia adalah tidak terikat oleh berbagai macam bentuk yang sudah ada dan tidak harus diikuti, sehingga fantasia memiliki bentuk yang bebas. Bentuk kebebasan yang menjadi karakteristik dalam karya komposisi fantasia khususnya pada abad ke-19 dan abad ke- 20 adalah, ritmik dan tempo yang bebas, pelebaran hingga penghilangan garis birama, dinamika dan pergerakan harmoni yang luas, pengolahan tema yang bebas, serta lebih menunjukan virtuositas instrumen yang tidak terbatas dan kemampuan musikal yang tinggi dari seorang penyaji. 2

B. Sejarah Dan Perkembangan Piano