Dimana banyak transaksi di perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak
dibatasi pada uang tunai yang tersedia di dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis aset yang dapat digunakan dengan segera untuk
membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Pengertian kas yang lain menurut Bastian 2008 : 61 “ Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan , sehingga kas merupakan aktiva yang sangat lancar atau paling aktif”. Semua transaksi
yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan berkaitan dengan kas, baik berupa kas masuk ataupun kas keluar.Oleh karena itu perencanaan dan
pengendalian dalam penggunaan yang benar atas kas dapat dianggap sebagai fungsi manajemen yang paling penting. Selain itu, hal ini juga disebabkan
alasan bahwa kas merupakan jenis harta harta perusahaan yang paling liquit dan mudah dipindah tangankan atau diselewengkan dan mudah untuk
disalahgunakan.
2. Pengertian Pengawasan Internal
Pada awalnya pengawasan internal dipandang sebagai permasalahan pengecekan internal atau internal check yang hanya menyangkut segi teknik
pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya, dan kalau ditemui kelemahannya maka dilakukan
pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan. Karena pada prinsipnya pengawasan internal sangat dibutuhkan dalam suatu instansi maupun organisasi
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hasibuan 2011 : 233 “Pengawasan internal ialah suatu proses dasar dalam bentuk pemeriksaan untuk memastikan bahwa apa yang
sudah dikerjakan terhadap suatu persoalan potensial”. Pengawasan internal mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang
terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercayai data
akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan.
Menurut Ulum 2009 : 129 Pengawasan internal adalah “Suatu proses kegiatan yang dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan
untuk mengamati, memahami, dan menilai setiap pelaksanaan kegiatan tertentu sehingga dapat dicegah dan diperbaiki”. Menetapkan pengawasan internal yang
diterapkan dalam suatu perusahaan sangat penting sekali untuk mengetahui bagaimana kerangka prosedur-prosedur yang berhubungan dan disusun dengan
suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan oleh fungsi utama dari perusahaan dan urutan yang berkesinambungan serta melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.
Tujuan Dan Fungsi Pengawasan Internal Kas 1. Tujuan Pengawasan Internal Kas
Dalam melakukan pengawasan internal kas dan untuk mencapai tujuan pengawasan internal kas harus diketahui sifat-sifat khusus dari kas
dan tindakan yang mungkin terjadi untuk menggelapkan kas tersebut,
Universitas Sumatera Utara
karena kas mempunyai sifat-sifat tertentu, seperti bentuknya kecil, jenisnya sama, mudah dipergunakan dan disukai oleh semua orang. Menurut
Santoso 2007 : 163 ada dua macam penyalahgunaan kas yang sering di jumpai yaitu :
1. Check kitting yaitu suatu transfer ynag dilakukan melalui bank cek bank yang satu ke bank lainnya untuk menutupi kecurangan yang dalam hal ini
setoran uang tunai. 2. Lapping yaitu terjadi apabila penyalahgunaan penerimaan dari
pelanggan dimana penerimaan tersebut baru di catat sebagai penerimaan apabila ada pelanggan lainnya melakukan pembayaran pada hari
kemudian. Adapun tujuan utama pengawasan internal menurut Bangun 2008
: 163 adalah “ Agar seluruh sumber daya dapat dipergunakan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya”. Oleh karena itu menarik dan
pentingnya kas, maka kas sering dijadikan sarana untuk penyelewengan. Penyelewengan bukan hanya hanya langsung dengan mencuri dari brankas,
melainkan dengan cara penyelewengan dari pembukuan yang rapi dan teratur.Dengan cara-cara penyelewengan kas tersebut yang mungkin
bahkan sering dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja akan sangat menghambat tercapainya tujuan pengawaasan internal kas. Alasan
perusahaan untuk menerapkan sistem pengawasan internal adalah untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya dengan cara yang
lebih efisien.
Universitas Sumatera Utara
Dari kebenaran dan bukti-bukti akurat yang diperoleh dari pelaksanaan pengawasan internal dirasakan sangat menunjang pencapaian
tujuan pengawasan internal perusahaan dalam mengamankan aktiva berupa kas dan dipatuhinya keputusan-keputusan kebijaksanaan
manajemen.Tercapainya sistem pengawasan internal kas dapat dilihat dari tingkat keamanan harta perusahaan, ketelitian dan keandalan data
akuntansi, meningkatnya efisiensi operasi perusahaan serta semakin dipatuhinya kebijakan manajemen.
2. Fungsi Pengawasan Internal Kas