Sementara  itu,  dalam  atom  atau  spesi  multi  elektron,  adanya  tolak  menolak antarelektron membuat pemisahan tingkat energi di antara subkulit dalam satu kulit.
Urutan- urutan tingkat energi seperti itu dapat ditentukan dengan metode ‘coret
miring’ yang ditunjukkan dalam gambar.
Urutan-urutan tingkat energi subkulit, sesuai dengan gambar di atas adalah 1s- 2s-2p-3s-3p-4s-3d-4p-5s- dan seterusnya sesuai dengan arah garis berpanah.
2. Bilangan Kuantum Spin dan Azas Larangan Spin
Sambil  beredar  mengitari  inti,  elektron  juga  berputar  pada  sumbunya.  Gerak berputar pad sumbu ini disebut rotasi.  Hanya ada  kemungkinan arah rotasi  elektron,
yaitu searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah yang berbeda itu dinyatakan dengan bilangan kuantum spin s dengan nilai s = +
2
dan s = -
2
. Spin  elektron  merupakan  hal  penting  dalam  memahami  struktur  elektron  dari
atom multi elektron. Pada tahun 1926 juga, seorang ilmuwan kelahiran Austria, yaitu Wolfgang  Pauli  1900-1968  menemukan  prinsip  yang  mengatur  penataan  elektron
dalam atom multi elektron. Penemuan Pauli yang dikenal sebagai azas larangan Pauli menyatakan  bahwa  dalam  satu  atom  tidak  boleh  ada  dua  elektron  yang  mempunyai
keempat bilangan kuantum n, l, m, dan s yang sama. Jika kita ingin  mengisi satu  orbital  dengan lebih  dari satu  elektron, maka  agar
azas larangan Pauli terpenuhi, hanya ada satu pilihan, yaitu bahwa elektron tambahan harus mempunyai spin yang berbeda. Oleh karena hanya ada dua nilai yang diijinkan
untuk  bilangan  kuantum  spin,  yaitu  s  =  +
2
dan  s  =  -
2
,  maka  dapat  disimpulkan bahwa satu orbital maksimum dapat berisi 2 elektron.
Dengan  adanya  pembatasan  jumlah  elektron  dalam  satu  orbital,  maka  jumlah maksimum elektron pada setiap subkulit sama dngan dua kali jumlah orbitalnya.
Subkulit s 1 orbital maksimum 2 elektron Subkulit p 3 orbital maksimum 6 elektron
Subkulit d 5 orbital maksimum 10 elektron Subkulit f 7 orbital maksimum 14 elektron
Oleh  karena  jumlah  orbital  pada  kulit  ke-n  =  n
2
,  maka  jumlah  maksimum elektron pada kulit ke-n = 2n
2
. Berdasarkan  azas  larangan  Pauli,  maka  setiap  elektron  dalam  satu  atom
mempunyai 1 set bilangan kuantum n, l, m, dan s yang spesifik. Keempat bilangan kuantum  tersebut  menentukan  daerah  dalam  ruang  tempat  suatu  elektron  paling
mungkin berada.   Bilangan kuantum utama n menunjukkan kulit atomnya
  Bilangan kuantum azimut l menunjukkan subkulitnya   Bilangan kuantum magnetik m menunjukkan orbitalnya
  Bilangan kuantum spin s menunjukkan spinnya.
3. Konfigurasi Elektron, Elektron Valensi, dan Elektron Terakhir
a. Konfigurasi elektron
Tata  letak  elektron  dalam  atom  disebut  konfigurasi  elektron.  Penulisan konfigurasu elektron mengikuti beberapa aturan, sebagai berikut.
1. Azas Aufbau
Istilah  aufbau  berasal  dari  bahasa  Jerman  yang  artinya  membangun. Dalam  konteks  penulisan  konfigurasi  elektron,  azas  aufbau  menyatakan
bahwa  pengisian  orbital  dimulai  dari  tingkat  energi  yang  lebih  rendah kemudian  ke  tingkat  energi  yang  lebih  tinggi.  Dengan  demikian,  atom
berada pada tingkat energi minimum. 2.
Aturan Hund Menurut  Hund,  pada  pengisian  orbital-orbital  dengan  tingkat  energi
yang  sama,  yaitu  orbital-orbital  dalam  satu  subkulit,  mula-mula  elektron akan  menempati  orbital  secara  sendiri-sendiri  dengan  spin  yang  paralel,
baru  kemudian  berpasangan.  Hal  ini  akan  meminimalkan  tolak-menolak antara elektron tersebut.
G. METODE PENDEKATAN
Ceramah, diskusi
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal 5 menit
 Guru memberikan salam ke peserta didik
 Guru menanyakan kabar peserta didik
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
 Guru memberikan apersepsi :
“Minggu kemarin kita sudah membahas mengenai teori mekanika kuantum dan bilangan kuantum, bilangan kuantum apa saja yang kita
bahas minggu kemarin? Bilangan kuantum utama menunjukkan?