biaya.
2.2.3. Karburasi Dalam Gas
Pada proses pengkarburisasian dalam gas, karbon tambahan dimasukan kedalam permukaan – permukaan baja lunak dengan jalan memanaskan logam dalam suatu dapur
dimana gas yang kaya akan karbon dilewatkan. Metana , butana dan propana digunakan dalam proses ini , terutama untuk komponen – komponen kecil. Antara lain dapat digunakan
gas alam atau hidro karbon atau propon Gas Karbit . Prosesnya yaitu benda yang akan dipanaskan dimasukkan dalam oven atau furnace dengan temperature bervariasi antara 870
C sampai 950
C. atmosfir gas untuk karburasi diproduksi dari cairan metanol, isopropanol , atau gas hidrokarbon peropana dan metana . Generator gas endhotermik dipakan untuk
menyuplai gas endhotermik.
Komposisi gas dalam proses karburasi gas adalah : •
Nitrogen 40
• Hidrogen
40 •
Karbon monoksida 20 •
Karbon dioksida 0,3
• Metana
0,5 •
Uap air 0,8
• Oksigen
in treaces
Oven dialiri dengan gas karbon. Atom – atom karbon akan tertarik menembus kedalam logam. Sehingga permukaan logam menjadi kaya karbon. Cara ini diterapkan dalam
karburasi dalam bagian – bagian yang kecil yang dapat dicelupkan langsung setelah pemanasan dalam dapur.
Selama proses karburasi gas, terjadi reksi-reaksi sebagai berikut : a.
C
3
H
8
2CH
4
+ C craking of hydrocarbon b.
CH
4
+ F Fe
c
+ 2H
2
c. CH
4
+ CO
2
2CO + 2H
2
d. 2CO + Fe
Fe
c
+ CO
2
Kelebihan dari gas carburizing yaitu lebih cepat dibandingkan dengan pack carburizing. Proses ini hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja dan penanganan. Juga lebih
praktis dari pada pack carburizing untuk jumlah yang banyak. Kekurangan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini lebih mahal.
2.2.4. Aplikasi Karburasi
Beberapa hal umum dapat diterapkan dengan memperhatikan bagaimana benda kerja diletakan pada mesdin dan gerakan relatif antara benda kerja dengan perkakas. Gaya – gaya
yang bekerja pada perkakas menimbulkan gerakan geseran yang kuat pada logam didepan perkakas. Logam akan mengalami deformasi yang besar. Perkakas pemotong harus tahan
terhadap gaya yang besar pada suhu dan keausan yang tinggi. Keausan terjadi akibat difusi keadaan padat dan bahan perkakas kebenda kerja pada suhu tinggi dan terjadinya kontak pada
permukaan. Jenis bahan perkakas pemotong yang baik harus mempunyai kekerasan panas yang tinggi dan tahan terhadap keausan , dengan ketangguhan yang cukup terhadap pepatahan
atau pecah. Bahan tersebut juga harus tahan terhadap kejut termal dan reaktivitas yang rendah terhadap bahan benda kerja.
Jadi bahan yang digunakan dalam permisanan untuk perkakas adalah bahan yang memiliki permukaan yang keras, serta ulet dan tahan terhadap keausan. Oleh sebab itu bahan
perkakas pemotong harus terbuat dari baja karbon rendah yang telah mengalami karburasi karena bahan akan mengalami perkakas pemotong yang baik pada permesinan logam
Amstead, 1992.
2.3. Sifat Mekanik Logam