Diberikan sambil mengajak bicara kepada bayi agar timbul sentuhan kasih sayang.
Jangan sekali-kali makanan pendamping ASI diberikan dengan botol susu sambil tiduran karena dapat menyebabkan infeksi telinga pada anak.
c. Makanan bayi berumur 6-9 bulan:
Pemberian ASI tetap diteruskan sesuai dengan keinginan anak. Bentuk makanan lumat karena alat pencernaan bayi sudah dapat
berfungsi lebih baik, contoh : nasi tim, bubur susu. Berikan 2 kali sehari setelah anak diberikan ASI.
Porsi tiap pemberian makanan sebagai berikut :
o Pada umur 6 bulan : 6 sendok makan
o Pada umur 7 bulan : 7 sendok makan
o Pada umur 8 bulan : 8 sendok makan
o Pada umur 9 bulan : 9 sendok makan
o Untuk menambah nilai gizi, nasi tim juga dapat ditambahkan sumber
zat lemak sedikit demi sedikit, seperti santan, margarine, minyak kelapa.
o Bila bayi masih lapar, ibu dapat menambah makanan pendamping
ASI.
d. Makanan bayi umur 9-12 bulan :
Pemberian ASI tetap diberikan Pada usia ini bayi diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap dengan takaran yang cukup. Bentuk makanan yang diberikan lunak.
Berikan makanan selingan satu kali dalam sehari. Makanan selingan diusahakan bernilai gizi tinggi seperti bubur kacang
hijau, bubur sumsum, dan sebagainya
Biasakan mencampurkan berbagai lauk pauk dan sayuran kedalam makanan lunak.
Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini berpengaruh baik dalam kebiasaan makan anak.
e. Makanan bayi umur 12-24 bulan :
Frekuensi pemberian ASI dikurangi sedikit demi sedikit. Susunan makanan seperti makanan orang dewasa, terdiri dari makanan
pokok lauk-pauk sayuran dan buah. Porsi makanan adalah separuh dari makanan orang dewasa.
Gunakan angka ragam bahan makanan setiap harinya. Diberikan sekurang-kurangnya tiga kali dalam sehari.
Berikan makanan selingan dua kali dalam sehari. Anak dilatih untuk makan dan mencuci tangan sendiri.
Biasakan anak mencuci tangannya sebelum dan sesudah makan. Biasakan anak makan bersama-sama dengan keluarga.
2.3. Konsep Kehamilan 2.3.1. Definisi Keahamilan
Hamil didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi dalam Federasi Obstetri
Ginekologi Internasional. Bila dihitung mulai dari fertilisasi hingga bayi dilahirkan, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kahamilan dibagi menjadi 3 trimester, di mana
trimester pertama berlangsung 12 minggu, trimester kedua 15 minggu minggu ke-13 hingga ke-27, dan trimester ketiga 13 minggu minggu ke-28-minggu ke-
40. Prawirohardjo, 2011
2.3.2. Diagnosis Kehamilan a. Bukti Presumtif Kehamilan
Bukti presumtif kehamilan umumnya didasarkan pada gejala-gejala subyektif berupa Cunningham, 2006 :
1. Mual dengan atau tanpa muntah 2. Gangguan berkemih
3. Fatigue 4. Persepsi adanya gerakan janin
Yang termasuk tanda presumtif adalah : 1. Terhentinya menstruasi
2. Perubahan pada payudara 3. Perubahan warna mukosa vagina
4. Meningkatnya pigmentasi kulit dan striae abdomen 5. Yang terpenting, apakah wanita yang bersangkutan merasa dirinya hamil
b. Gejala Kehamilan
1. Mual dengan atau tanpa muntah 2. Persepsi gerakan janin
c. Tanda Kehamilan
1. Terhentinya menstruasi 2. Perubahan pada mukus serviks
3. Perubahan payudara 4. Perubahan warna mukosa vagina
5. Meningkatnya pigmentasi kulit dan munculnya striae abdomen
d. Bukti Kemungkinan Hamil
1. Pembesaran abdomen 2. Perubahan bentuk, ukuran, dan konsistensi uterus
3. Perubahan anatomis pada serviks
4. Kontraksi Braxton Hicks 5. Ballottement
6. Kontur fisik janin 7. Adanya gonadotropin korionik di urin atau serum
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian
ini adalah :
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel :
Variabel independen : - Ibu hamil - Karakteristik ibu hamil :
∙ Umur ∙ Pendidikan
∙ Pekerjaan ∙ Sudah memiliki anak sebelumnya
- Peran Petugas Kesehatan Variabel dependen
: Tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang makanan pendamping ASI
Karakteristik Ibu Hamil : - Umur
- Pendidikan - Pekerjaan
- Sudah Memiliki Anak
Sebelumnya
Peran Petugas Kesehatan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Makanan Pendamping ASI