Anjuran WHO tentang Makanan Pendamping ASI Prinsip Pemberian Makanan Pendamping ASI

2.2.2. Anjuran WHO tentang Makanan Pendamping ASI

Menurut WHO, dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI harus memperhatikan : a. Timely : bayi diperkenalkan saat kebutuhan energi dan nutrisi melebihi dari yang dapat disediakan baik secara ASI eksklusif dan pemberian ASI yang sering. b. Adequate : makanan yang diberikan memenuhi energi, protein, dan nutrisi mikro yang dapat mencapai kebutuhan nutrisi bayi. c. Safe : makanan disediakan dan disimpan secara bersih dan aman, serta diberikan dengan alat makan bersih yang digunakan dengan tangan dan bukan dengan botol ataupun puting tiruan. d. Properly fed : diberikan secara konsisten dengan memperhatikan tanda rasa lapar dan kenyang bayi, dan secara sering dengan metode mendorong bayi untuk memakan sendiri makanannya dengan tangan atau sendok sesuai dengan umurnya. Oleh karena itu, pemberian makanan pendamping ASI tidak hanya berdasarkan waktu pemberian tetapi juga harus memperhatikan jenis, tekstur, komposisi serta cara pemberian.

2.2.3. Prinsip Pemberian Makanan Pendamping ASI

Makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan bertahap sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan tiap usia perkembangan anak. Pemberian makanan pendamping ASI juga harus diperhatikan waktu pemberian, komposisi, keamanan dan kebersihan makanan serta cara yang tepat untuk memberikan makanan. Berikut adalah prinsip pemberiaan makanan pendamping ASI :  Dimulai pada usia 6 bulan  Hindari makanan dengan potensi alergi yang tinggi susu sapi, telur, ikan, kacang, kacang kedelai  Saat usia yang cukup, dorong anak untuk menggunakan mangkok atau gelas dari pada botol susu  Perkenalkan 1 makanan dalam sekali pemberian  Energi yang dikandung harus melebihi energi yang dapat diberikan ASI  Pemberian zink dengan makanan seperti daging, prodik susu, gandum, dan nasi  Asupan fitat sebaiknya rendah untuk meningkatkan absorpsi mineral  ASI sebaiknya dilanjutkan sampai 12 bulan  Cairan selain ASI, formula, dan air sebaiknya mulai diberikan Heird, 2007

2.2.4. Data Pemberian Makanan Pendamping ASI

Dokumen yang terkait

Alasan Ibu Memberikan Makanan Pendamping ASI Dini Dengan Pendekatan Teori Health Belief Model Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013

1 36 196

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI PADA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 1 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI PADA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 2 19

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS DEPOK II SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

0 0 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Ngam

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU TERHADAP STATUS GIZI BAYI 6 – 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKIS SKRIPSI

0 0 28