Faktor Eksternal Makanan bayi berumur 0-4 bulan Makanan bayi berumur 4-6 bulan: Makanan bayi berumur 6-9 bulan:

6. Evaluasi evaluation Mampu memberikan penilaian terhadap suatu hal. Wawan, 2011

2.2.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengetahuan a. Faktor Internal

1. Pendidikan Bimbingan yang telah diberikan kepada seseorang menuju arah cita-cita tertentu yang dapat menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan. 2. Pekerjaan Pekerjaan ialah keburukan yang harus dilakukan seseorang untuk menunjang kehidupan dan mencari nafkah. 3. Umur Umur seseorang terhitung mulai saat dia dilahirkan sampai orang tersebut berulang tahun. Menurut kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa lebih dipercayai dibandingkan orang yang lebih muda. Hal ini dilihat dari segi pengalaman dan kematangan jiwa. Wawan, 2011

b. Faktor Eksternal

1. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan semua kondisi yang ada di sekitar manusia serta pengaruhnya dapat memengaruhi perkembangan dan perilaku orang ataupun kelompok. 2. Sosial Budaya Sistem sosial budaya yang ada di mayarakat dapat memengaruhi sikap seseorang dalam menerima suatu informasi. 2.2. Makanan Pendamping ASI MP-ASI 2.2.1. Definisi Makanan Pendamping ASI Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Depkes,2006 Menurut penelitian yang telah dilakukan WHO, pemberian makanan pendamping ASI paling tepat yaitu diberikan pada bayi usia 6 bulan. Pada usia ini ASI eksklusif tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi karena pada tahap ini bayi menjadi sangat aktif sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak. Berikut grafik kebutuhan energi tiap kelompok usia dibanding energi yang disediakan ASI. Berikut bagan yang menunjukkan kesenjangan energi yang dibutuhkan anak dan energi yang dapat disediakan oleh ASI saja pada anak usia 6 bulan ke atas. Saadeh, 2000 Gambar 1.1 Kebutuhan Energi Anak dan Jumlah Energi pada ASI Makanan pendamping ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan orang dewasa. Pemberian makanan pendamping ASI harus bertahap. Berhubung bayi belum pernah merasakan makanan lain selain ASI, maka kita harus memperkenalkan makanan pendamping ASI secara bertahap. Pemberian makanan pendamping ASI harus disesuaikan dengan maturitas saluran pencernaan bayi dan kebutuhannya. Disamping pemberian makanan pendamping ASI, ASI dianjurkan untuk terus diberikan sampai anak berusia 2 tahun. IDAI, 2010

2.2.2. Anjuran WHO tentang Makanan Pendamping ASI

Menurut WHO, dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI harus memperhatikan : a. Timely : bayi diperkenalkan saat kebutuhan energi dan nutrisi melebihi dari yang dapat disediakan baik secara ASI eksklusif dan pemberian ASI yang sering. b. Adequate : makanan yang diberikan memenuhi energi, protein, dan nutrisi mikro yang dapat mencapai kebutuhan nutrisi bayi. c. Safe : makanan disediakan dan disimpan secara bersih dan aman, serta diberikan dengan alat makan bersih yang digunakan dengan tangan dan bukan dengan botol ataupun puting tiruan. d. Properly fed : diberikan secara konsisten dengan memperhatikan tanda rasa lapar dan kenyang bayi, dan secara sering dengan metode mendorong bayi untuk memakan sendiri makanannya dengan tangan atau sendok sesuai dengan umurnya. Oleh karena itu, pemberian makanan pendamping ASI tidak hanya berdasarkan waktu pemberian tetapi juga harus memperhatikan jenis, tekstur, komposisi serta cara pemberian.

2.2.3. Prinsip Pemberian Makanan Pendamping ASI

Makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan bertahap sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan tiap usia perkembangan anak. Pemberian makanan pendamping ASI juga harus diperhatikan waktu pemberian, komposisi, keamanan dan kebersihan makanan serta cara yang tepat untuk memberikan makanan. Berikut adalah prinsip pemberiaan makanan pendamping ASI :  Dimulai pada usia 6 bulan  Hindari makanan dengan potensi alergi yang tinggi susu sapi, telur, ikan, kacang, kacang kedelai  Saat usia yang cukup, dorong anak untuk menggunakan mangkok atau gelas dari pada botol susu  Perkenalkan 1 makanan dalam sekali pemberian  Energi yang dikandung harus melebihi energi yang dapat diberikan ASI  Pemberian zink dengan makanan seperti daging, prodik susu, gandum, dan nasi  Asupan fitat sebaiknya rendah untuk meningkatkan absorpsi mineral  ASI sebaiknya dilanjutkan sampai 12 bulan  Cairan selain ASI, formula, dan air sebaiknya mulai diberikan Heird, 2007

2.2.4. Data Pemberian Makanan Pendamping ASI

Pemberian makanan pendamping ASI sering terlalu cepat ataupun terlambat. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan anak. Pemberian makanan pendamping ASI pada kenyataannya sering terjadi masalah. Pemberian yang terlalu dini ataupun terlalu lambat dapat mengganggu pertumbuhan bayi. Pemberian yang terlalu dini dapat menyebabkan diare karena kebersihan yang kurang dan alergi di kemudian hari karena bayi masih mudah dilalui protein asing. Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu lambat juga berdampak tidak baik karena ASI hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi sampai dengan usia 6 bulan sehingga kemungkinan malnutrisi dapat terjadi. Penelitian yang dilakukan di Posyandu Kelurahan Lamper Tengah, kota Semarang, menunjukkan program pemberia makanan pendamping ASI belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu pemberian makanan pendamping ASI dini rata-rata terjadi pada usia 3,8 bulan yang serharusnya diberikan pada usia 6 bulan. Rohmani, 2010

2.2.5. Jenis-Jenis Makanan Pendamping ASI

Makanan tambahan lokal adalah makanan tambahan yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi oleh bayi. Makanan tambahan lokal ini disebut juga dengan makanan pendamping ASI lokal. Depkes, 2006 Pemberian makanan tambahan lokal memiliki beberapa dampak positif, antara lain ibu lebih memahami dan terampil dalam membuat makanan tambahan dari pangan lokal sesuai dengan kebiasaan dan sosial budaya setempat, sehingga ibu dapat melanjutkan pemberian makanan tambahan secara mandiri, meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat serta memperkuat kelembagaan seperti posyandu, memiliki potensi meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan hasil pertanian, dan sebagai sarana dalam pendidikan atau penyuluhan gizi. Depkes, 2006

2.2.6. Tahapan Pemberian Makanan Pendamping

Pengenalan dan pemberian makanan pendamping ASI harus dilakukan secara bertahap baik dalam bentuk maupun jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan pencernaan anak. Tahapan tersebut sebagai berikut Nadesul, 2004 dalam Su’adi, 2010 :

a. Makanan bayi berumur 0-4 bulan

 Hanya ASI saja ASI Eksklusif selama 6 bulan.  Hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah melahirkan .  Dengan menyusui anak, maka akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.  Berikan kolostrum karena kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang dibutuhkan bayi.  Berikan ASI sesering mungkin sesuai dengan keinginan bayi.

b. Makanan bayi berumur 4-6 bulan:

 Pemberian ASI tetap diteruskan sesuai dengan keinginan anak.  Bentuk makanan lumat, halus, bayi sudah memiliki aktivitas atau reflex mengunyah.  Contoh makanan lumat antara lain pisang yang dilumatkan, pepaya yang dilumatkan, biscuit yang ditambah dengan air susu, atau bubur susu.  Diberikan 2 kali sehari, dan setiap kali pemberian 2 sendok makan sedikit demi sedikit.  Diberikan sambil mengajak bicara kepada bayi agar timbul sentuhan kasih sayang.  Jangan sekali-kali makanan pendamping ASI diberikan dengan botol susu sambil tiduran karena dapat menyebabkan infeksi telinga pada anak.

c. Makanan bayi berumur 6-9 bulan:

 Pemberian ASI tetap diteruskan sesuai dengan keinginan anak.  Bentuk makanan lumat karena alat pencernaan bayi sudah dapat berfungsi lebih baik, contoh : nasi tim, bubur susu.  Berikan 2 kali sehari setelah anak diberikan ASI.  Porsi tiap pemberian makanan sebagai berikut : o Pada umur 6 bulan : 6 sendok makan o Pada umur 7 bulan : 7 sendok makan o Pada umur 8 bulan : 8 sendok makan o Pada umur 9 bulan : 9 sendok makan o Untuk menambah nilai gizi, nasi tim juga dapat ditambahkan sumber zat lemak sedikit demi sedikit, seperti santan, margarine, minyak kelapa. o Bila bayi masih lapar, ibu dapat menambah makanan pendamping ASI.

d. Makanan bayi umur 9-12 bulan :

Dokumen yang terkait

Alasan Ibu Memberikan Makanan Pendamping ASI Dini Dengan Pendekatan Teori Health Belief Model Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013

1 36 196

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI PADA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 1 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI PADA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwiring Klaten.

0 2 19

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS DEPOK II SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

0 0 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Ngam

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU TERHADAP STATUS GIZI BAYI 6 – 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKIS SKRIPSI

0 0 28