62
C. Keterbatasan Penelitian
Meskipun  penelitian  ini  telah  dilaksanakan  dengan  seksama  dan berhasil mengetahui bahwa Latihan Pernapasan Buteyko dapat meningkatkan
nilai Arus Puncak Ekspirasi, namun hal ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan.  Kelemahan yang  ada  disebabkan  oleh  beberapa  hal  yaitu  sebagai
berikut: 1.
Mengalami kesulitan untuk mengontrol aktivitas subjek di luar penelitian, karena  subjek  penelitian  tidak  diasramakan,  sehingga  hanya  bisa  dan
diarahkan  agar  peserta  dapat  mengatur  pola  makan  serta  istirahat  yang baik.
2. Pada  saat  tes  tidak  dilaksanakan  secara  serentak  akan  tetapi  penulis
mendatangi  subjek  satu  persatu  karena  perbedaan  kesibukan  dari  subjek penelitian, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan
data. 3.
Latihan dilakukan secara mandiri oleh subjek dan dilakukan 3x hari pagi, siang,  malam, jadi  penulis  tidak  dapat  menemani  semua secara  langsung
dan  itu  membuat  penulis  tidak  dapat  secara  langsung  mengetahui  apakah subjek latihan dengan sungguh-sungguh atau tidak.
4. Pada  saat  latihan  treatment  penulis  tidak  dapat  mengingatkan  secara
langsung,  dan  hanya  menggunakan  alat  komunikasi  jarak  jauh  untuk mengingatkan  handphone  jadi  masih  ada  kendala  latihan  ketika  ada
gangguan komunikasi lewat handphone.
63 5.
Kurangnya fasilitas alat pengukur Arus Puncak Ekspirasi yaitu peak flow meter
yang hanya ada 1 menjadikan untuk pengambilan tes dilakukan satu persatu sehingga memerlukan waktu yang lama dan hanya bisa melakukan
tes seminggu sekali.
D. Saran
Berkaitan  dengan  simpulan  di  atas,  ada  beberapa  hal  yang  dapat disarankan untuk pengembangan dari hasil penelitian ini dalam meningkatkan
nilai Arus Puncak Ekspirasi pada penderita asma. 1.
Bagi  peneliti  yang  akan  melakukan  penelitian  yang  sejenis  agar  belajar secara  langsung  dari  praktisi  Buteyko  professional  agar  dapat  memahami
secara  detail  setiap  tahapan  tahapan  latihannya  kemudian  mengajarkan kepada subjek.
2. Bagi masyarakat
a. Dari  penelitian  ini  diharapkan,  praktisi  kesehatan  dapat  membuat
program  rehabilitasi  dan  promosi  Latihan  Pernapasan  Buteyko  pada penderita asma.
b. Latihan Pernapasan Buteyko dapat dijadikan pilihan managemen asma
pada penderita asma. c.
Evaluasi  dan  monitoring  tersebut  sangat  penting  untuk  melihat pengaruh Latihan Pernapasan Buteyko.
64 DAFTAR PUSTAKA
Alan  Ruth.  2014.  “The  Buteyko  breathing  technique  in  effective  asthma management
.” Nursing
in General
Practice March.
Sumber: http:www.lenus.iehsebitstream101473152251MAR14Art2.pdf
. Diakses pada 20 Juli 2016 || 10:34 WIB
Allivia  Firdahana.  2010.  “Perbandingan  Nilai  Faal  Paru  Pada  Penderita Penyakit  Paru  Obstruksi  Kronis  Ppok  Stabil  Dengan  Orang  Sehat.”
Skripsi. S Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Arthur  C.  Guyton  dan  John  E.  Hall.  1997.  “Buku  Ajar  Fisiologi  Kedokteran Edisi 9
.” Jakarta: EGC. Asthma  Society  of  Ireland.  2013.  “Take  Control  of  Your  Asthma.”  Sumber:
https:www.asthma.iesitesdefaultfilesfilesdocument_bank2013AugT ake20Control20of20Your20Asthma.pdf
. Diakses
pada 8
september 2016 || 17.00 WIB Austin G 2013. “Buteyko technique use to control asthma symptoms.” Nursing
Times; 109: 16: 16-17.
Brunner  dan  Suddarth.  2001.  Buku  Ajar  Keperawatan  Medikal  Bedah  Edisi  8, Jakarta: EGC.
Bruton,  G.T.  Lewith.  2005.  “The  Buteyko  breathing  technique  for  asthma:  A review.”
Complementary  Therapies  in  Medicine  13,  41—46.  Sumber: http:skolenforoverskud.dkArtikler20-20ButeykoComplementary-
Therapies-in-Medicine.pdf . Diakses pada 21 Juli 2016 || 10.00 WIB.
B.O.  Adeniyi  dan  G.  E, Erhabor.  2011.  “The  Peak  Flow  Meter  and  Its  Use  In Clinical  Practice.”
African  Journal  of  Respiratory  Medicine.  Sumber: http:www.africanjournalofrespirato
rymedicine.comarticlesmarch_2011Peak20flow20meter.pdf .
Diakses pada 21 Juli 2016 || 14.00 WIB. Dinas  Kesehatan  Provinsi  Yogyakarta.  2011.  “Hari  Asma  Sedunia.”  Diakses
dari http:dinkes.jogjaprov.go.idberitadetil_berita337-hari-asma-
sedunia-di-bp4- yogyakarta. Pada 14 Maret 2015 |12:25 WIB