61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya tentang pengaruh Latihan Pernapasan Buteyko terhadap Arus
Puncak  Ekspirasi  APE  penderita  asma  mahasiswa  Universitas  Negeri Yogyakarta, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Latihan Pernapasan Buteyko meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi secara
signifikan pada penderita asma mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. 2.
Peningkatan secara signifikan dimulai sejak post-test minggu pertama.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan  hasil  penelitian  di  atas,  maka  dapat  dikemukakan implikasi praktis dari hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Latihan  Pernapasan  Buteyko  meningkatkan  nilai  Arus  Puncak  Ekspirasi,
hal ini akan memotivasi penderita asma melanjutkan latihan agar mencapai nilai normal Arus Puncak Ekspirasi.
2. Dari hasil penelitian ini, Latihan Pernapasan Buteyko dapat menjadi salah
satu  terapi  komplementer  pada  manajemen  penanganan  asma  bagi penderita asma dan mudah dilaksanakan.
3. Hasil  penelitian  ini  dapat  memotivasi  penelitian  lanjutan  dengan
perbandingan  terapi  latihan  lain  untuk  asma  dan  dengan  sampel  yang heterogen.
62
C. Keterbatasan Penelitian
Meskipun  penelitian  ini  telah  dilaksanakan  dengan  seksama  dan berhasil mengetahui bahwa Latihan Pernapasan Buteyko dapat meningkatkan
nilai Arus Puncak Ekspirasi, namun hal ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan.  Kelemahan yang  ada  disebabkan  oleh  beberapa  hal  yaitu  sebagai
berikut: 1.
Mengalami kesulitan untuk mengontrol aktivitas subjek di luar penelitian, karena  subjek  penelitian  tidak  diasramakan,  sehingga  hanya  bisa  dan
diarahkan  agar  peserta  dapat  mengatur  pola  makan  serta  istirahat  yang baik.
2. Pada  saat  tes  tidak  dilaksanakan  secara  serentak  akan  tetapi  penulis
mendatangi  subjek  satu  persatu  karena  perbedaan  kesibukan  dari  subjek penelitian, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan
data. 3.
Latihan dilakukan secara mandiri oleh subjek dan dilakukan 3x hari pagi, siang,  malam, jadi  penulis  tidak  dapat  menemani  semua secara  langsung
dan  itu  membuat  penulis  tidak  dapat  secara  langsung  mengetahui  apakah subjek latihan dengan sungguh-sungguh atau tidak.
4. Pada  saat  latihan  treatment  penulis  tidak  dapat  mengingatkan  secara
langsung,  dan  hanya  menggunakan  alat  komunikasi  jarak  jauh  untuk mengingatkan  handphone  jadi  masih  ada  kendala  latihan  ketika  ada
gangguan komunikasi lewat handphone.