Perumusan Masalah Tujuan Preparat Histologi

hamburan raman, yang didapat dengan jalan meradiasi sampel dengan radiasi sinar tampak yang monokromatis dan mempunyai intensitas yang kuat. Sebagi sumber radiasi dipakai busur merkuri dan saat ini yang terbaik dipakai sumber radiasi Laser Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation bentuk gas atau pada dengan intensitas yang kuat. Raman menyediakan sidik jari molekular. Sehingga metode ini juga memungkinkan untuk mendeteksi tumor atau kanker. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengembangan metode untuk diagnosa penyakit kanker dengan harapan mampu mengurangi insidensi kematian akibat penyakit kanker melalui pendeteksian secara dini menggunakan metode spektroskopi raman Handheld. Untuk itulah dalam penelitian ini akan pengembangan diagnosa preparat histologi kanker dengan memanfaatkan Handheld Raman Spectroscopy . Dalam penelitian ini akan dilakukan penembakan menggunakan spektroskopi raman Handheld terhadap preparat histologi kanker. Metode ini akan menghasilkan spektrum yang khas dari kanker serta memberikan secara nyata profil sidik jari dari preparat histologi kanker. Sel ataupun jaringan yang sehat normal akan menghamburkan cahaya secara berbeda dengan sel atau jaringan kanker. Maka dalam penelitian Tahun I akan dikembangkan metode Handheld Raman Spectroscopy untuk menganalisa preparat histologi kanker dari stadium 1 hingga stadium 4 serta dilakukan validasi terhadap metode yang digunakan. Setelah dipastikan validitas metode yang dikembangkan, baru dilakukan identifikasi profil spektrum raman preparat histologi kanker dari stadium 1 hingga stadium 4 serta membandingkannya dengan profil spektrum raman dari preparat histologi dari jaringan normalsehat.

2. Perumusan Masalah

1. Apakah metode spektroskopi raman Handheld dapat digunakan untuk diagonosa preparat histologi kanker? 2. Bagaimanakah spektrum raman dari preparat histologi kanker pada berbagai stadium stadium 1; stadium 2; stadium 3 dan stadium4? 3. Bagaimanakah spektrum raman dari preparat histologi pada jaringan normalsehat?

3. Tujuan

Pada tahun I, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi metode spektroskopi raman Handheld dalam diagnosis preparat histologi kanker dari stadium 1 hingga stadium 4 serta mengidentifikasi profil spektrum raman preparat histologi kanker tersebut dan membandingkannya dengan profil spektrum raman dari preparat histologi dari jaringan normalsehat.

4. Preparat Histologi

Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi amat berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-sel dalam tubuh, baik manusia, hewan serta tumbuhan dan berguna dalam penegakan diagnosis penyakit yang melibatkan perubahan fungsi fisiologi dan deformasi organ. Preaparat atau pembuatan sediaan dari suatu jaringan dapat dimulai dari operasi, biopsi atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak bergeser posisinya, membusuk ataupun rusak. Fiksatif yang paling umum digunakan untuk jaringan hewan termasuk manusia adalah formalin. Larutan bouin juga dapat digunakan sebagai fiksatif alternatif meskipun hasilnya tidak akan sebaik formalin karena akan meninggalkan bekas warna kuning dan artefak. Artefak adalah benda yang tidak terdapat dalam jaringan asli, namun tampak pada hasil akhir sediaan. Artefak ini terbentuk karena kurang sempurnanya pembuatan sediaan Muntiha, 2001. Sampel jaringan yang telah terfiksasi direndam dalam cairan etanol alkohol bertingkat untuk proses menghilangkan air dalam jaringan dehidrasi. Selanjutnya sampel dipindahkan ke dalam toluen untuk menghilangkan alkohol dealkoholisasi. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasukkan sampel jaringan ke dalam parafin panas yang menginfiltrasi jaringan. Selama proses yang selama 12-16 jam ini, jaringan yang awalnya lembek akan menjadi keras sehingga lebih mudah dipotong menggunakan mikrotom. Pemotongan dengan mikrotom ini akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan 5 m. Lapisan ini kemudian diletakkan diatas kaca objek untuk diwarnai Muntiha, 2001 . Perwarnaan perlu dilakukan karena objek dengan ketebalan 5 m akan terlihat transparan meskipun dibawah mikroskop. Pewarna yang biasa digunakan adalah hematoxylin dan eosin. Hematoxylin akan memberikan warna biru pada nukleus, sementara eosin memberikan warna merah muda pada sitoplasma Muntiha, 2001

5. Spektroskopi Raman