Analisis Hasil Tahun I

terhadap hamburan Rayleigh diambil contoh radiasi terhadap CCl4 karbon tetra klorida.Radiasi sinar tampak monokromatis terhadap CCl4 akan menghasilkan tiga macam hamburan dengan spektrum yang berbeda karena adanya perbedaan eksitasi. Kegunaan Spektroskopi Raman Spektroskopi Raman ditujukan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap komponen dengan kadar yang sangat kecil. Di samping itu spektroskopi Raman juga ditujukan untuk elusidasi struktur jarang dipakai untuk analisis kuantitatif. Jangkauan sampel yang dapat dianalisis adalah organik, anorganik dan biologi. Beberapa keunggulan spektroskopi Raman dibandingkan spektrofotometri IR adalah :  Adanya pelarut air tidak akan mengganggu terhadap hamburan Raman.  Dapat dipakai alat-alat gelas dan leburan silika tanpa ada pengaruh pada spektrum Raman  Dapat dipakai sumber radiasi laser yang jauh lebih baik dibanding sumber radiasi lainnya Instrumentasi Spektrofotometer Raman Sistem optik spektrofotometer Raman berbeda dengan spektrofotometer IR dalam banyak hal. Sistem optik spektrofotometer Raman berkas tunggal dengan peralatan optik dari gelas atau leburan silika. Sebagai sumber radiasi dipakai lampu uap Hg atau radiasi laser. Salah satu persyaratan sumber radiasi adalah intensitasnya harus tinggi, oleh sebab itu pada era modern ini dipakai lsdr He-Ne, laser ion Kr atau ion Hg. Monokromator yang dipakai harus berkemampuan memisahkan hamburan radiasi Rayleigh yang intensitasnya tinggi dengan hamburan Raman yang intensitasnya rendah. Untuk itu perlu dipakai monokromator ganda sebagai pencegah radiasi sesatan dari hamburan Rayleigh. Diharapkan spektrofotometer Raman memberikan resolusi yang baik sekitar 0,2 cm-1. Spektrofotometer Raman memakai detektor PMT Photo Multiplier Tube. Rentang penentuan spektrum Raman berkisar pada daerah infra merah medium sampai infra merah jauh 4000 sampai 25 cm-1. Gambar 1. Spektrofotometer raman 6. Metodologi Penelitian

A. Pada Tahun I, meliputi penyiapan preparasi

histologi kanker dari berbagai stadium serta preparat histologi jaringan normalsehat; lalu dilakukan pencarian dan identifikasi spektrum raman dari masing-masing perlakuan dengan menggunakan metode spektroskopi raman; analisa data spektrum yang diperoleh baik itu kanker dari berbagai stadium maupun jaringan sehatnormal menggunakan analisa kemometrik; dilakukan pengelompokan spektrum khas raman dengan analisa cluster. B.Identifikasi dengan spektroskopi raman Preparat histologi baik kanker maupun jaringan normal nantinya dimasukkan ke dalam alat spektroskopi raman Handheld lalu ditembak sinar laser dan diatur panjang gelombang untuk eksitasinya. Diamati spektrum raman yang terdeteksi. Langkah ini dilakukan di laboratorium Forensik Universitas Udayana.

7. Analisis Hasil Tahun I

1. Data spektrum yang didapat dianalisis profil dan kharakteristiknya spektrum raman pada nilai gelombang tertentu yang menjadi ciri khas dari suatu sampel histologi kanker dari berbagai stadium kanker dan jaringan normal. Data dianalisis secara khemometrik menggunakan PCA. Keakuratan model dapat dilihat dari nilai kesalahan yang dihasilkan. Model dapat digunakan bila memiliki nilai kesalahan standar error calibration SEC, standar error of cross validation SECV atau standard error of prediction SEP rendah dan nilai korelasi dan koefisien determinasinya tinggi. 2. Sampel dalam bentuk preparat histologi ditembakan dengan laser dari spektroskopi Raman, dari panjang gelombang 200 cm sampai 2000cm, diperoleh seperti tabel di bawah ini. Tabel 1. spektrum dari jaringan normal Spectrum_Raman_Shift cm-1 Spectrum_IntensityCount Normal 1 Normal 2 200 293 406 201 275 411 202 270 415 203 265 417 204 259 419 205 254 421 206 249 423 207 244 425 208 239 427 209 234 429 210 229 431 211 224 433 212 221 433 213 218 428 214 216 422 215 213 416 216 210 411 217 207 405 218 204 399 219 202 393 . . . . . . . . . 2000 570 875 3. Dari data spektrum Raman yang diperoleh dibuata grafik perbandingan panjang gelombang dengan sptrum yang didapat. Gamber 2. memperlihat gambar yang sangat banyak sehingga sangat sulit dibaca satu persatu. Untuk memudahkan pembahasan hasil ini, dilakukan analisa Cluster. Berikut ini adalah grafik panjang gelombang yang dihasilkan terhadap intensitas spectrum untuk masing-masing sample dan jaringan normal. Gambar 2 . grafik panjang gelombang Raman dengan spektrum jaringan normal dan sampel 4. Hasil analisa Panjang Gelombang Dengan Spektrum Raman pada jaringan normal dan Sampel Jaringan Kanker dengan Kode : 4629PP12FSV. Gambar 3 dan gambar- garmbar selanjutnya dibawah ini memperlihatkan antara jaringan normal dan sampel ada perbedaan cluster, ini berarti bahwa pada panjang gelombang tertentu ada perbedaan spektrum yang dipancarkan oleh jaringan normal dan sampel. Perbedaan ini berarti bahwa spektroskopi raman memberikan hasil yang baik untuk analisa selanjutnya sebagai dianose. 46 29 PP 12 FS V 3 46 29 PP 12 FS V 4 46 29 PP 12 FS V 5 46 29 PP 12 FS V 2 S am pl e No rm al 2 S am pl e No rm al 1 46 29 PP 12 FS V 1 54,44 69,62 84,81 100,00 Variables S im il a r it y Dendogram 4629PP12FSV dengan Sample Normal 1 dan 2 Gambar 3. Hasil analisa Panjang Gelombang Dengan Spektrum Raman pada jaringan normal dan Sampel Jaringan Kanker dengan Kode : 4629PP12FSV Gambar 3 menunjukkan bahwa hasil penyinaran spektrum pada posisi pertama pada sample PP12FSV PP12FSV1 berada dalam satu cluster dengan hasil penyinaran pada sample normal dengan nilai kesamaan diatas 70, ini berarti spektrum yang dihasilkan pada posisi ini adalah identik dengan normal. Berbeda halnya dengan spektrum pada posisi 2, 3, 4 dan 5 untuk sample PP12FSV berada dalam cluster yang berbeda dengan spectrum normal dengan nilai kesamaan dibawah 70. Dengan kata lain spektrum yang dihasilkan oleh keempat posisi pada sample tersebut tidak identik dengan normal. S am pl e No rm al 2 45 11 PP 12 II 5 S am pl e No rm al 1 45 11 PP 12 II 4 45 11 PP 12 II 2 45 11 PP 12 II 3 45 11 PP 12 II 1 44,33 62,88 81,44 100,00 Variables S im il a r it y Dendogram 4511PP12II dengan Sample Normal 1 dan 2 Gambar 4. Hasil analisa Panjang Gelombang Dengan Spektrum Raman pada jaringan normal dan Sampel Jaringan Kanker dengan Kode : 4511PP12II Gambar 4 menunjukkan bahwa hasil penyinaran spektrum pada posisi 2, 4 dan 5 pada sample PP12II PP12II2, PP12II4 dan PP12II5 berada dalam satu cluster dengan hasil penyinaran pada sample normal dengan nilai kesamaan diatas 70, ini berarti spektrum yang dihasilkan pada ketiga posisi ini adalah identik dengan normal. Berbeda halnya dengan spektrum pada posisi 1 dan 3 untuk sample PP12II berada dalam cluster yang berbeda dengan spectrum normal dengan nilai kesamaan dibawah 70. Dengan kata lain spektrum yang dihasilkan oleh kedua posisi pada sample tersebut tidak identik dengan normal. 32 57 PP 13 IV 5 32 57 PP 13 IV 4 S am pl e No rm al 2 S am pl e No rm al 1 32 57 PP 13 IV 3 32 57 PP 13 IV 2 32 57 PP 13 IV 1 66,95 77,97 88,98 100,00 Variables S im il a r it y Dendogram 3257PP13IV dengan Sample Normal 1 dan 2

5. Hasil analisa Panjang Gelombang Dengan Spektrum Raman pada jaringan normal dan Sampel Jaringan