Perpindahan Panas Radiasi Dasar Teori

8

2.3.4 Sirip fin

Istilah permukaan yang diperluas secara umum digunakan pada benda padat yang mengalami transfer energi melalui konduksi sesuai kondisi batasnya dan transfer energi yang sama akan dilakukan kelingkungannya melalui konveksi danatau radiasi. Untuk meningkatkan laju perpindahan dapat dilakukan dengan menambah luas penampang permukaan, dimana konveksi terjadi. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan sirip yang meluas dari permukaan media padat ke dalam fluida yang berada di sekelilingnya seperti ditunjukan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Kegunaan sirip untuk memperbesar perpindahan panas media padat Sumber: Incropera dan De Witt, 3rd ed.

2.3.5 Aliaran

impinging jet Perpindahan panas dengan menggunakan metoda aliran Impinging Jet , merupakan perpindahan panas dimana fluida dipancarkan melalui lubang-lubang atau nosel menuju permukaanpelat yang memiliki perbedaan temperatur. Metoda ini telah diterapkan pada berbagai komponen seperti sudu turbin, dinding ruang pembakaran, heat exchanger dan komponen elektronik. “ Impinging ” disini berarti “tabrakan”, dimana terjadi tabrakan antara fluida pendingin dengan permukaan suatu target dalam kecepatan aliran yang tinggi. Sebaliknya, cara ini juga dapat digunakan untuk memanaskan suatu komponen atau suatu bahan tertentu contohnya pada proses pengeringan kertas dan pengeringan tekstil. Pada Gambar 2.3 a, b ditunjukkan visualisasi impinging jet , terlihat bahwa koefisien perpindahan panas akan menurun seiring dengan meningkatnya radius jarak dari 9 inti jet , selain itu akan terjadi puncak koefisien perpindahan panas yang kedua untuk jarak jet nosel yang cukup dekat dengan permukaan target H yang kecil. a b Gambar 2.3 a Mekanisme perpindahan panas impinging jet bVisualisasi impinging jet Sumber : Bambang Yunianto, 2005 halaman 11 Awalnya penelitian terhadap metode peningkatan perpindahan panas impinging jet ini terfokus pada penggunaan impinging jet tunggal, kemudian berkembang pada penggunaan susunan impinging jet . Untuk impinging jet tunggal, seperti pada Gambar 2.3, aliran udara pendingin keluar melalui sebuah jet nosel dan langsung menabrak permukaan target. Aliran udara yang memancar memiliki kecepatan tertentu dan setelah terjadi tabrakan dengan permukaan target akan mengakibatkan terjadinya aliran turbulen. Hal ini mengakibatkan adanya peningkatan yang signifikan laju perpindahan panas yang terjadi. Koefisien perpindahan panas h yang tertinggi dihasilkan pada inti jet semburan dan akan menurun untuk daerah diluar inti jet Bambang Yunianto, 2005 .