Bagan Alir Penelitian METODE PENELITIAN

14 3.2 Rancangan pengujian Kolektor surya pelat datar dengan variasi lubang sirip dengan aliran impinging jet Pada penelitian ini kolektor surya pelat datar ditambahkan pelat berlubang dengan diameter lubang bervariasi. Panjang pelat Lp = 1,2 m dan lebar kolektor Wp = 0,5 m. Diameter lubangdari diameter besar ke diameter kecil yaitu 90 mm, 70 mm, 50 mm, 30 mm, dan 10 mm. Untuk kontruksi pelat berlubang dapat dilihat pada gambar 3.2. 15 Gambar 3.2 Pengujian Aliran Impinging jet pada kolektor surya pelat datar Dua buah kolektor surya pelat datar dengan variasi lubang sirip diuji secara bersamaan, dimana variasi lubang sirip dipasang dengan arah yang berbeda. Satu kolektor dimana udara masuk dari sirip berlubang dengan diameter yang besar mengarah ke lubang sirip yang kecil dan satu kolektor lagi udara masuk dari lubang sirip dengan diameter kecil mengarah ke sirip dengan lubang yang besar. Perbedaan lubang sirip ini akan menyebabkan perbedaan tekanan udara yang masuk ke dalam kolektor sehingga akan mempengaruhi temperatur sirip dalam kolektor dan dengan demikian temperatur keluaran yang dihasilkan kolektor pun akan berbeda. Sirkulasi udara yang masuk ke dalam kolektor surya pelat datar ini dibantu dengan Blower dan tekanan udara dari blower akan diukur dengan manometer yang dipasang di sebelum udara masuk ke kolektor. Manometer juga dipasang di ujung kolektor untuk mengetahui tekanan udara keluar kolektor surya pelat datar. Temperatur udara yang mengalir di dalam kolektor surya juga diukur dengan termokopel, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi distribusi temperatur dari ujung masuk udara ke dalam kolektor sampai ujung keluar udara dari kolektor. Untuk mengukur besarnya Intensitas radiasi matahari maka diukur denga alat Solar power meter, alat ini akan menunjukan besarnya daya intensitas radiasi matahari per satuan luas kolektor surya pelat datar Wm 2 . 16

3.3 Prosedur Pengujian Prosedur yang dilakukan selama pungujian adalah :

1. Pengujian dilakukan pada jam 10.00 – 16.00 wita 2. Selang waktu pengambilan data setiap 10 menit sekali 3. Blower dijalankan untuk mengalirkan udara sebagai fluida kerja kedalam kolektor 4. Atur katup untuk memperoleh laju aliran massa yang sama, dengan cara mengukur tekanan udara untuk masing-masing kolektor. Dimana besarnya tekanan akan ditunjukkan oleh kenaikan fluida pada manometer 5. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap parameter-parameter terukur yaitu : a. Temperatur udara luar, Ta b.Temperatur kaca, Tc c. Temperatur pelat penyerap, Tp d.Temperatur pelat berlubang, Tb e. Temperatur pelat bawah, Tpb f. Temperatur udara masuk kolektor, Ti g.Temperatur udara dalam kolektor, Tf h.Temperatur udara keluar kolektor, To 17

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Data Hasil Penelitian

Untuk dapat menganalisa besar efisiensi dari kolektor surya dengan variasi sirip berlubang dengan diameter berbeda diameter kecil ke diameter besar dan diameter besar ke diameter kecil yang dipasang secara paralelline, maka dilakukan perhitungan terhadap data-data yang didapat dari data hasil pengujian pada setiap kolektor surya. Sebagai contoh perhitungan diambil dari data hasil pengujian pada tanggal 4 September 2015 pada pukul 12.00 WITA, dimana intensitas matahari terukur dari solar powermeter � � sebesar . � .

4.1.1 Perhitungan Pada Kolektor  Kolektor Surya Dengan Sirip Berlubang Diameter Kecil - Besar

Data Pengujian : - Temperatur lingkungan, � � = 304 K - Temperatur udara masuk, � � = 309 K - Temperatur cover, � = 319 K - Temperatur pelat penyerap, � = 338 K - Temperatur pelat bawah, � = 317 K - Temperatur udara dalam, � � = 314 K - Temperatur udara keluar, � � = 319 K - Diameter pipa, � = 0,002025 � 2 - Besarnya �̇ = 0,012 kgs - Luasan kolektor, � = 0,6 � 2  Pada Temperatur fiuida � � ���� = �� + � � = + = � Besarnya Cp = 1,00756 kJkg.K = 1007,56 Jkg.K  Menentukan Energi Berguna actual � �,� = �̇. � � � − �� = , , − = , �