7 dimana :
�
�
= Laju perpindahan panas konveksi W ℎ
= Koefisien perpindahan panas konveksi W �
2
.K �
= Luas permukaan perpindahan panas �
2
� = Temperatur permukaan K
�
∞
= Temperatur fluida K Menurut aliran fluidanya, perpindahan panas konveksi dapat diklasifikasikan
menjadi: a.
Konveksi paksa
forced convection
, terjadi bila aliran fluidanya disebabkan oleh gaya luar, seperti: blower, pompa, atau kipas angin.
b. Konveksi alamiah
natural convection
, terjadi bila aliran fluidanya disebabkan oleh efek gaya apungnya
buoyancyforced effect
. Pada fluida, temperatur berbanding terbalikberlawanan dengan massa jenis
density
.
2.3.3 Perpindahan Panas Radiasi
Energi dari medan radiasi ditransportasikan oleh pancaran atau gelombang elektromagnetik photon, dan asalnya dari energi dalam material yang memancar.
Transportasi energi pada peristiwa radiasi tidak harus membutuhkan media, justru radiasi akan lebih efektif dalam ruang hampa. Berbeda dengan perpindahan panas
konduksi dan konveksi yang mutlak memerlukan media perpindahan. Laju pertukaran panas radiasi keseluruhan antara permukaan dengan
sekelilingnya
surrounding
, dengan temperatur sekeliling, �
�
, adalah : �
��
= �. �. �
4
....................................................................................... 2.3
Dimana : q
rad
= perpindahan panas radiasi W σ = konstanta Stefan Boltzman 5,67 x 10
-8
Wm
2
K
4
A = Luas permukaan perpindahan panas m
2
T =
temperatur permukaan perpindahan panas K
8
2.3.4 Sirip fin
Istilah permukaan yang diperluas secara umum digunakan pada benda padat yang mengalami transfer energi melalui konduksi sesuai kondisi batasnya dan
transfer energi yang sama akan dilakukan kelingkungannya melalui konveksi danatau radiasi.
Untuk meningkatkan laju perpindahan dapat dilakukan dengan menambah luas penampang permukaan, dimana konveksi terjadi. Cara ini dapat dilakukan
dengan menggunakan sirip yang meluas dari permukaan media padat ke dalam fluida yang berada di sekelilingnya seperti ditunjukan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kegunaan sirip untuk memperbesar perpindahan panas media padat Sumber: Incropera dan De Witt, 3rd ed.
2.3.5 Aliaran
impinging jet
Perpindahan panas dengan menggunakan metoda aliran
Impinging Jet
, merupakan perpindahan panas dimana fluida dipancarkan melalui lubang-lubang
atau nosel menuju permukaanpelat yang memiliki perbedaan temperatur. Metoda ini telah diterapkan pada berbagai komponen seperti sudu turbin, dinding ruang
pembakaran,
heat exchanger
dan komponen elektronik. “
Impinging
” disini berarti “tabrakan”, dimana terjadi tabrakan antara fluida pendingin dengan permukaan
suatu target dalam kecepatan aliran yang tinggi. Sebaliknya, cara ini juga dapat digunakan untuk memanaskan suatu komponen atau suatu bahan tertentu
contohnya pada proses pengeringan kertas dan pengeringan tekstil. Pada Gambar 2.3 a, b ditunjukkan visualisasi
impinging jet
, terlihat bahwa koefisien perpindahan panas akan menurun seiring dengan meningkatnya radius jarak dari