Menilai Kelayakan Model Regresi Goodness of Fit Test Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit Menguji Ketepatan Klasifikasi Regresi Logit

44 Alasan digunakannya regresi logistik karena variabel dependen penggunaan informasi akuntansi dalam penelitian ini berskala nominal, selain itu logistic regression ini tidak terlalu mempertimbangkan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya Ghozali 2006:225. Model logistic regression dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: = α + β 1 SU + β 2 UP + β 3 PNDDK + e Dimana: = Dummy variabel penggunaan informasi akuntansi kategori 1 = perusahaan yang menggunakan, kategori 0 = perusahaan yang tidak menggunakan α = Bilangan konstanta β = Koefisien regresi SU = Skala Usaha UP = Umur Perusahaan PP = Pendidikan Pemilik e = variabel gangguan error Ada tiga hal yang akan diuji dalam regresi logistik, yaitu :

1. Menilai Kelayakan Model Regresi Goodness of Fit Test

Tahap ini digunakan untuk menguji apakah model regresi logit layak dipakai untuk menganalisa selanjutnya. Artinya bahwa model sudah baik dan dapat dilakukan proses analisis logit berikutnya. Dasar pengambilan keputusan ini menggunakan nilai Hosmer dan Lemeshow 45 Goodness of Fit Test Statistic seperti yang diterapkan oleh Suwito dan Herawati 2005 yang mempunyai kriteria berikut: a Apabila probabilitas asymptotic significance 0,05 alpha atau chi-square hitung chi-square tabel, maka Ho diterima atau tidak ada perdedaan nyata antara klasifikasi yang diamati. Hal ini berarti model regresi logis dapat dipakai untuk analisis berikutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. b Apabila probabilitas asymptotic significance 0,05 alpha atau chi-square hitung chi-square tabel, maka Ho ditolak atau ada perbedaan nyata antara klasifikasi yang diamati. Artinya model regresi logit tidak layak digunakan untuk analisis berikutnya.

2. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Penilaian keseluruhan model overall model fit dapat ditunjukkan dengan likehood value nilai -2LL, yaitu dengan cara membandingkan nilai -2LL block number = 0 dengan -2LL pada block number = 1, dimana model hanya memasukkan konstanta dan variabel independen. Apabila nilai -2LL block number = 0 lebih dari nilai -2LL pada block number = 1, berarti model regresi tersebut lebih baik. Hal ini didasarkan alasan bahwa kaidah likelihood pada regresi logit mirip dengan pengertian “sum of square of square error” pada 46 model regresi, penurunan likelihood menunjukkan nilai yang semakin baik Ghozali, 2006 : 128.

3. Menguji Ketepatan Klasifikasi Regresi Logit

Untuk menguji seberapa besar ketepatan klasifikasi regresi dapat dilih pada tabel classification model. Pengujian ini bertujuan untuk melihat ketepatan regresi logit untuk memprediksi di masa yang akan datang. Pada tabel classification model, kolom menunjukkan prediksi, sedangkan baris menunjukkan observasi yang sebenarnya. Sehingga dapat dibandingkan penggunaan informasi akuntansi berdasarkan prediksi dengan hasil observasi yang sebenarnya. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui presentase ketepatannya. Pengolahan data untuk mengetahui ketepatan klasifikasi regresi logit ini dilakukan dengan SPSS 16.

3.7.2.2 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA.

1 7 15

PENGARUH PENDIDIKAN PEMILIK, MASA MEMIMPIN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, SKALA USAHA, DAN PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI LINGKUNGAN UMKM KOTA MEDAN.

0 3 31

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN PIMPINAN, SKALA USAHA, UMUR USAHA, DAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN TERHADAP PENYEDIAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENEGAH (UKM) DI KABUPATEN AGAM.

0 0 6

(ABSTRAK) PENGARUH SKALA USAHA, UMUR PERUSAHAAN, PENDIDIKAN PEMILIK TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL MENENGAH DI KABUPATEN BLORA.

0 0 3

(ABSTRAK) Pengaruh Pendidikan Manajer/Pemilik, Pelatihan Akuntansi, dan Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi dengan Variabel Moderating Ketidakpastian Lingkungan pada Manajer/Pemilik Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Pemalang.

0 1 1

PENGARUH SKALA USAHA, PENDIDIKAN PEMILIK, PENGALAMAN MEMIMPIN, JENIS USAHA, PERSEPSI PEMILIK USAHA TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (Studi Kasus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah)

0 1 14

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR PERUSAHAAN, OMZET USAHA, SKALA USAHA, DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PARA PELAKU UKM(USAHA KECIL MENENGAH) - Perbanas Institutional Repository

0 2 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR PERUSAHAAN, OMZET USAHA, SKALA USAHA, DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PARA PELAKU UKM(USAHA KECIL MENENGAH) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR PERUSAHAAN, OMZET USAHA, SKALA USAHA, DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PARA PELAKU UKM(USAHA KECIL MENENGAH) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

ANALISIS PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, MASA MEMIMPIN PERUSAHAAN, LAMA USAHA, SKALA USAHA, DAN PENGETAHUAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA

0 0 17