10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Wanita Pekerja Seks
2.1.1 Definisi Wanita Pekerja Seks WPS
Menurut Murray yang dikutip oleh Maria Ulfa 2008:11 Wanita Penjaja Seks adalah sebagai perempuan kelas bawah yang mengambil bagian dalam
kehidupan subkultural jalanan dengan menjajakan seks Kartono, 2001:185. WPS adalah wanita yang menjual badan, kehormatan dan kepribadian kepada banyak
orang untuk memuaskan nafsu-nafsu seks, dengan imbalan pembayaran.
2.1.2 Ciri-ciri WPS Wanita Pekerja Seks WPS
Menurut Kartono 2001:204-205 yang dikutip oleh Maria Ulfa 2008:11 ciri-ciri Wanita Pekerja Seks WPS adalah:
1 Berjenis kelamin wanita
2 Berparas cantik, ayu, rupawan, manis, atraktif, menarik sehingga dapat
merangsang seks para pria. 3
Usia masih muda, sekitar 17-25 tahun. 4
Pakaian sangat mencolok, beraneka warna, sering aneh-aneh untuk menarik perhatian kaum pria.
5 Menggunakan teknik-teknik seksual yang cepat, tidak hadir secara psikis, tanpa
emosi dan afeksi, tidak pernah bisa mencapai orgasme sangat provokatif dalam ber-coitus, dan biasanya dilakukan secara kasar.
6 Bersifat sangat mobile, sering berpindah-pindah tempat atau kota yang satu ke
tempat atau kota lainnya.
11
7 Pekerja seks profesional dari kelas-kelas rendah dan menengah sebagian besar
berasal dari strata ekonomi dan strata sosial rendah.
2.1.3 Alasan Seseorang menjadi Wanita Pekerja Seks WPS
Menurut Kartono 2001:623 yang dikutip oleh Maria Ulfa 2008:12 alasan seseorang menjadi Wanita Pekerja Seks WPS adalah:
1 Tekanan ekonomi, faktor kemiskinan. Ada pertimbangan-pertimbangan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. 2
Adanya kecenderungan untuk melacurkan diri pada dari kesulitan hidup, dan mendapatkan kesenangan melalui “jalan pendek”, kurang pengertian, kurang
pendidikan, dan buta huruf, sehingga menghalalkan pelacuran. 3
Adanya nafsu-nafsu seks yang abnormal, tidak terintegrasi dalam kepribadian, dan keroyalan seks.
4 Aspirasi materiil yang tinggi pada diri wanita dan kesenangan, serta ketamakan
terhadap pakaian-pakaian indah dan perhiasan mewah. 5
Rasa ingin tahu gadis-gadis cilik dan anak-anak puber pada masalah seks, yang kemudian terjerumus dalam dunia lokalisasi oleh bujukan bandit-bandit seks.
6 Anak-anak gadis memberontak terhadap otoritas orang tua yang sudah terjun
terlebih dahulu dalam dunia lokalisasi.
2.1.4 Beberapa akibat yang ditimbulkan Wanita Pekerja Seks WPS