48
Variabel pengganggu dalam penelitian ini merupakan variabel yang tidak diteliti tetapi dikendalikan dengan cara retriksi yaitu proses menyamakan variabel
confounding menjadi homogen. Variabel pengganggu dalam penelitian ini antara
lain: 1
Pendidikan dikendalikan dengan mengambil sampel yang memiliki pendidikan minimal Sekolah Dasar SD.
2 Umur dikendalikan dengan mengambil sampel yang berumur 18-45 tahun.
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan sebagian suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian Suharsimi Arikunto, 2002. Dalam penelitian
ini hipotesis yang dikemukakan adalah Pendampingan Peer Educator Efektif Terhadap Tingkat Penggunaan Kondom pada Wanita Pekerja Seks WPS Di
Kawasan Resosialisasi Gambilangu Kabupaten Kendal Tahun 2010.
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen dengan tujuan mengubah sebuah atau lebih faktor pada situasi yang terkontrol dengan
tujuan mempelajari pengaruh dari perubahan faktor tersebut Bhisma Murti, 2003:262. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu,
artinya syarat-syarat sebagai penelitian eksperimen tidak cukup memadai Soekidjo Notoatmodjo, 2005:162. Hal ini dikarenakan eksperimen semu
dilakukan sebagai alternatif dari eksperimen murni, tatkala pengalokasian faktor penelitian kepada subyek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis
dilakukan randomisasi.
49
Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan sebelum dan sesudah dengan kontrol Pre-Post With Control Design, Non Equivalent Control Group.
Pengaruh perlakuan ditentukan dengan membandingkan perubahan nilai-nilai variabel hasil pada kelompok perlakuan dengan perubahan nilai-nilai pada
kelompok kontrol Bhisma Murti, 2003:287. Tujuan penggunaan rancangan ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari
intervensi pendampingan peer educator pada kelompok eksperimen. Pendampingan pada kelompok eksperimen meliputi pengawasan penggunaan
kondom, pengawasan ketersediaan kondom, KIE kepada teman dampingan WPS. Sedangkan untuk mengetahui seberapa efektif intervensi ini, maka
digunakan kelompok kontrol atau pembanding. Kelompok kontrol dalam penelitian ini juga diberikan intervensi yaitu hanya dengan pengelompokkan peer
educator , tetapi tidak melakukan pengawasan penggunaan kondom, pengawasan
ketersediaan kondom, KIE kepada teman dampingan WPS. Artinya pada kelompok kontrol hanya diberikan pengelompokkan 1 peer educator menangani
maksimal 12 teman dampingan WPS. Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Kelompok Pre test
Perlakuan Post test
Eksperimen T1 X1
T1
I
Kontrol T2 X2
T2
I
Keterangan: T1 : Pre-test, yaitu penggunaan kondom sebelum intervensi pendampingan peer
educator dilakukan.
50
T2 : Pre-test, yaitu penggunaan kondom sebelum intervensi dengan pengelompokkan peer educator dilakukan.
T1
I
: Post-test, yaitu penggunaan kondom sesudah intervensi pendampingan peer educator
dilakukan. T2
I
: Post-test, yaitu penggunaan kondom sesudah intervensi dengan pengelompokkan peer educator dilakukan.
X1 : Intervensi yang dilakukan yaitu pendampingan peer educator . X2 : Intervensi yang dilakukan pada kelompok kontrol yaitu dengan
pengelompokkan peer educator.
3.4 Variabel Penelitian