Daya poros Moment of momentum equation

Asumsi yang dibuat dalam menurunkan persamaan ini adalah steady, frictionless flow, uniform flow pada inlet dan exit dan efek tekanan yang diabaikan. Persamaan 2.24 adalah hubungan dasar antara torsi dan momentum angular untuk semua turbomachines. Ini biasa disebut dengan Euler turbomachine equation. Setiap kecepatan yang muncul pada persamaan 2.24 adalah komponen tangensial dari kecepatan absolut fluida yang melewati control surface. Kecepatan tangensial akan positif ketika memiliki arah yang sama dengan kecepatan sudu, U. Ketentuan penandaan ini menghasilkan T shaft 0 untuk pompa, fans, blowers dan kompresor serta T shaft 0 untuk turbin.Usaha yang dilakukan oleh turbomachine rotor daya mekanik. adalah hasil kali antara kecepatan angular rotor, dengan torsi, shaft . Sehingga dengan menggunakan persamaan 2.23 didapatkan. = . = . = . atau = = 2.25 Momentum angular fluida akan meningkat oleh penambahan dari kerja poros.Untuk pompa, 0 dan momentum angular akan meningkat. Untuk turbin, 0 dan momentum angular fluida akan menurun. Persamaan 2.25 dapat ditulis dalam bentuk lain. Dengan U = rω , dimana U adalah kecepatan tangensial dari rotor pada radius, = 2.26 Gambar 2.21 Geometry and notation used to develop velocity diagrams for typical radial-flow machines Introduction to fluid mechanics, 2011 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Getaran Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat a. Model turbin angin vertikal axis cross flow  Membuat model turbin angin dengan spesifikasi sebagai berikut: • Panjang poros : 680 mm • Diameter luar turbin : 400 mm • Panjang sudu : 380 mm • Tebal sudu : 1 mm • jumlah sudu : 16 • Material sudu : plat aluminum Gambar 3.1 Model turbing angin sumbu vertikal cross flow • Variasi sudut kemiringan sudu: Gambar 3.2 Sudut kemiringan sudu Variasi 1 menggunakan sudut θ sebesar 80 o Variasi 2 menggunakan sudut θ sebesar 70 o Variasi 3 menggunakan sudut θ sebesar 60 o Variasi 4 menggunakan sudut θ sebesar 50 o • Variasi posisi turbin. Variasi letak posisi turbin arah vertikal terhadap cooling tower Untuk menentukan posisi optimal dari turbin terhadap performa turbin angin, dibuat variasi posisi arah vertikal terhadap cooling tower. Dengan mengambil bagian paling bawah turbin titik nol sebagai referensi, variasi posisi arah sumbu y = 0 mm ,y = 30 mm , y =60 mm, y = 90mm . Gambar 3.3 Skema variasi posisi turbin b. Difusser Difusser terdiri dari dua plat aluminium yang diletakkan di kedua ujung turbin dengan sudut kemiringan 7 o terhadap sumbu vertikal. Diantara kedua plat diffuser diletakan sudu pengarah. Difusser berfungsi untuk menjaga aliran udara agar tetap mengarah pada turbin dan juga sebagai penyaga turbin angin dan guide vane Gambar 3.4 Turbin angin yang terpasang diffuser dan sudu pengarah