D. Mengonstruksikan Teks Negosiasi
Ind 1
Menyusun teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog.
Ind 2
Menyajikan teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog.
PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1
Menyusun Teks Negoisasi Lisan dalam Bentuk Dialog
Petunjuk untuk Guru
Teks negosiasi yang harus disusun oleh siswa hendaknya merupakan teks negosiasi yang diangkat dari permasalahan-permasalahan yang nyata dalam
lingkungan sekitar siswa. Misalnya, negosiasi dengan guru di sekolah, negosiasi karang taruna dengan perangkat desa, negosiasi warga dengan pemilik pabrik
tentang pengelolaan limbah, dan sebagainya. Dengan demikian, guru dapat melakukan pembelajaran yang bermakna.
Untuk teks negosiasi tulis, guru dapat menugasi siswa untuk membuat surat penawaran produk atau jasa yang sesuai dengan potensi yang ada di lingkungan
tempat tinggal siswa.
Siswa sudah mempelajari dan memahami isi, struktur, dan kebahasaan teks negosiasi. Untuk menyusun teks negosiasi, hal pertama yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi permasalahan yang perlu dinegosiasikan oleh beberapa pihak karena adanya perbedaan kepentingan. Berikut ini contoh permasalahan
yang bisa diangkat menjadi topik negosiasi. 1. Larangan membawa sepeda motor ke sekolah.
2. Kegiatan siswa di sekolah dibatasi hingga jam 16.00 WIB. 3. Rencana pembangunan cafe di samping masjid gereja di kampungmu.
Tugas
1. Lakukan pengamatan terhadap kehidupan sosial di sekitarmu. Datalah permasalahan-permasalahan yang perlu diselesaikan melalui negosiasi.
2. Pilihlah salah satu di antara permasalahan tersebut sebagai topik teks negosiasi. 3. Susunlah teks negosiasi dalam bentuk dialog berdasarkan topik tersebut.
4. Demonstrasikan teks negosiasi yang telah kamu buat di depan kelas.
Bahasa Indonesia
215
Contoh Jawaban
Pertanyaan Jawaban
Lakukan pengamatan terhadap kehidupan sosial di sekitarmu.
Datalah permasalahan- permasalahan yang perlu
diselesaikan melali negosiasi. •
Lama waktu peminjaman buku perpustakaan
• Larangan membawa motor ke sekolah
• Keharusan mengenakan sepatu hitam polos
.............................................................................. Pilihlah salah satu di antara
permasalahan tersebut sebagai topik teks negosiasi.
Larangan membawa motor ke sekolah
Susunlah teks negosiasi dalam bentuk dialog berdasarkan topik
tersebut. Siswa
Selamat pagi, Pak. Saya Andra dari kelas XII MIA
Kepala Sekolah
Silakan duduk, Andra. Bisa dibantu?
Siswa Saya minta petunjuk, Bu.
Rumah saya jauh dan tidak dijangkau angkutan. Sarana
transportasi yang kami miliki hanya sepeda motor. Itupun
yang bisa mengoperasikan hanya saya. Jadi, agar saya bisa
datang tepat waktu, bolehkah saya membawa motor ke
sekolah?
Kepala Sekolah
Kami membuat larangan itu untuk anak-anak yang belum
punya SIM. Agar tidak terkena razia polisi, kami sarankan
orangtua yang mengantar.
Siswa Orangtua saya tidak bisa
naik motor, Pak. Lagipula setiap pagi beliau harus
bekerja di kebun. Saya sudah punya SIM sejak setahun
yang lalu, Pak.
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
216
Pertanyaan Jawaban
Kepala Sekolah
Kalau begitu kamu boleh membawa motor. Namun,
ingatlah untuk selalu membawa SIM dan STNK,
mengenakan helm dan menaati peraturan lalu lintas.
Siswa Saya selalu melakukan semua
itu, Pak. Orangtua saya juga selalu mengingatkan. Terima
kasih, Pak.
Kepala Sekolah
Sama-sama. Demonstrasikan teks
negosiasi yang telah kamu buat di depan kelas.
Demonstrasi di depan kelas
PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2
Menyusun Teks Negosiasi Tulis Dalam Bentuk Narasi
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam bentuk projek. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok, antara 3-4 orang. Tugas siswa adalah membuat surat penawaran
barang atau jasa berdasarkan hasil observasi terhadap potensi di lingkungannya. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan siswa adalah sebagai berikut.
1. Siswa ditugaskan mengamati hasil pertanian, perikanan, atau perkebunan,
usaha home industri, rumah makan, atau kegiatan perekonomian lainnya di sekitar tempat tinggalmu.
2. Siswa diminta memilih salah satu di antaranya yang paling menarik perhatianmu.
3. Siswa ditugaskan untuk berperan sebagai seorang pengusaha yang sedang
memperluas bisnisnya. 4.
Siswa ditugaskan untuk membuat surat penawaran berisi penawaran produk terbaru perusahaanmu kepada instansi, lembaga, atau calon mitra bisnis.
5. Agar surat yang dibuat siswa benar secara isi dilihat dari sisi bisnis, mereka
harus mengonsultasikannya kepada guru ekonomi.
Bahasa Indonesia
217
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan.
1. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi
atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang
disampaikan siswa selama proses pembelajaran.
Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward tambahan nilai pengetahuan bagi siswa.
Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan
No. Hari,
tanggal Nama Siswa
Pernyataan yang diungkapkan
Reward
1. 2.
3. 4.
5. dst
Keterangan : berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan
siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari.
: rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian
0-100.
2. Penugasan
Tugas-tugas yang diberikan pada siswa dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa.
Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas
yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok.
Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini.
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
218
Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa
No Penilaian Tugas Pembelajaran A
Nilai
1. Pembelajaran A
Kegiatan 1 Kegiatan 2
Kegiatan 3 2
Pembelajaran C Kegiatan 1
Kegiatan 2 Kegiatan 3
Nilai Akhir NA Total Skor: Jumlah Tugas
Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan
berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya.
Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan. NA : 2 X NA tugas + Total reward + NUH
3
Catatan: a reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, b NUH adalah
Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu bab, dan c nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu
pengerjaan relatif lama.
b. Penilaian Keterampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan melalui a unjuk kerja dan b projek.
1. Penilaian unjuk kerja
Unjuk kerja yang dilakukan adalah praktik bernegosiasi. Adapun aspek yang dinilai dalam proses bernegosiasi adalah a ketepatan ide dan alasan dalam
pengajuan atau penawaran, b penggunaan bahasa, c sikap, dan e kelancaran dalam mengajukan pengajuan dan penawaran.
Bahasa Indonesia
219
2. Proyek
Kriteria penilaian projek adalah sebagai berikut.
No. Aspek yang Dinilai
Bobot
1. Perencanaan
15 2.
Pelakanaan projek 30
3. Presentasi karya
30 4.
Hasil karya 25
Nilai akhir keterampilan diperoleh dari hasil penjumlahan nilai rata-rata tugas ditambah nilai proyek dengan rumus sebagai berikut.
NA = 40 rata-rata tugas + 60 nilai proyek.
INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan tugas mandiri dan hasil belajar portofolio siswa kepada orang tua. Tugas mandiri, melakukan
observasi, harus disampaikan secara resmi melalui surat izin kepada orangtua apabila siswa ditugaskan melakukan observasi di luar jam sekolah. Orangtua juga
diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Lembar tugas
dan lembar jawaban ulangan yang telah ditandatangani orngtuawali kemudian diserahkan kembali pada guru untuk disimpan.
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
220
BERDEBAT DENGAN INDAH
BERDEBAT DENGAN INDAH
Bab VI
Sumber foto: https:memilihuntukbisa.blogspot.com
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai,
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
Buku Guru Bahasa Indonesia
221
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah. 3.12 Menghubungkan
permasalahan isu, sudut pandang dan argumen
beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk
menemukan esensi dari debat.
3.13 Menganalisis isi debat permasalahanisu, sudut
pandang dan argumen beberapa pihak, dan
simpulan.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan. 4.12 Mengonstruksi
permasalahanisu, sudut pandang dan argumen
beberapa pihak, dan simpulan dari debat secara
lisan untuk menunjukkan esensi dari debat.
4.13 Mengembangkan permasalahan isu dari
berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen
dalam berdebat.
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
222
PETA KONSEP
Merumuskanbatasan debat
Merumuskan tata cara debat Mengidentifikasi
unsur-unsur debat
Menemukan esensi debat
Merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang
sedang berkembang Menganalisis pendapat dan
argumen yang disampaikan tim airmasi, tim oposisi, dan tim
netral terhadap mosi Menyimpulkan hasil debat.
Mengonstruksi bagian- bagian dalam debat
Menganalisis isi debat
Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim
netral dalam debat. Mengidentiikasi ragam
bahasa debat
Berlatih praktik debat
Menyusun mosi dari permsalahan aktual
Menyusun pendapat untuk mendukung atau menolak mosi
Melaksanakan debat sesuai dengan peran yang ditetapkan
BERDEBAT DENGAN INDAH
Bahasa Indonesia
223
Pada saat melakukan apersepsi, guru dapat menggali pengetahuan dan pengalaman siswa tentang debat, misalnya dengan mengajukan pertanyaan,
“Siapa yang pernah ikut lomba debat?” “Adakah yang pernah melihat kegiatan debat baik secara langsung maupun melalui televisi?”
Bila ada siswa yang menjawab pernah, guru dapat meminta siswa tersebut untuk bercerita tentang debat yang dilihat atau diikutinya.
Untuk pemodelan, selain dapat menggunakan teks debat dalam buku teks, guru juga dapat menggunakan rekaman video.
A. Menemukan Esensi Debat