Kritik sumber Metode Penelitian

b. Metode kepustakaan yaitu pengumpulan data melalui telaah buku- buku yang relevan dan berhubungan dengan penelitian. c. Metode wawancara yaitu cara yang digunakan untuk mendapatkan keterangan secara lisan dari seseorang informan yang melakukan tanya jawab secara langsung dengan pewawancara Koentjaraningrat, 1986:26.

b. Kritik sumber

Yaitu kegiatan menyeleksi, menilai dan mengevaluasi jejak-jejak atau sumber sejarah yang terkumpul. Kritik sumber bertujuan untuk mendapatkan sumber sejarah yang benar. Tahap ini dilaksanakan dengan melakukan kritik luar external criticism dan kritik dalam internal criticism. Kritik luar berusaha untuk menjawab pertanyaan tentang keaslian sumber sejarah yaitu tentang kapan dan dimana serta dari bahan apa sumber itu ditulis. Faktor waktu, tempat serta bahan penulisan sumber sangat berkaitan dengan keaslian suatu sumber sejarah. Apabila sumber tersebut ditulis dalam jangka waktu yang tidak terlalu jauh dari suatu peristiwa, maka data yang diperoleh akan semakin mendekati kebenaran. Yang dilakukan oleh penulis adalah membandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain sehingga didapat jawaban yang memuaskan. Akan tetapi tidak semua hasil yang diperoleh dari sumber-sumber tersebut dimasukkan dalam tulisan ini, sebab pada kenyataan kesubyektifitasan dalam penulisan maupun dalam memberikan informasi kadang-kadang sangat berlebihan terhadap suatu peristiwa. Hal ini dapat penulis anggap sebagai suatu kewajaran sebab setiap pribadi memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Sehingga kritik luar ini penulis anggap sangat penting sekali demi validitas data yang didapatkan dari lapangan. Sedangkan kritik dalam berusaha menjawab pertanyaan bagaimana menilai pembuktian yang sebenarnya dari sumber itu. Apabila sumber yang digunakan merupakan suatu referensi pembanding, maka kritik dalam digunakan untuk mengetahui bagaimana keterkaitannya dengan apa yang dibahas dalam skripsi ini. Buku-buku yang penulis gunakan sebagai referansi pembanding antara lain adalah buku karya James C. Scoot, “Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara”; karya Dr. Suhartono, ”Bandit-bandit Pedesaan Jawa: Studi Historis 1850-1942”; buku karya Soegijanto Padmo, ”Landreform dan Gerakan Protes Petani Klaten 1959-1965”; buku karya Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, ”Pemberontakan Petani Banten 1888”; serta buku karya Noer Fauzi, ”Bersaksi untuk Pembaruan Agraria”. Sebelum benar-benar dijadikan landasan dalam penelitian, penulis melakukan kritik intern terhadap karya-karya tersebut. Hal ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui apakah buku-buku tersebut layak untuk dijadikan landasan dalam penelitian atau tidak. Dari masing-masing buku tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

c. Interpretasi