Pengertian Sistem Akuntansi SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN

14

BAB III SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi memiliki pengertian masing-masing yang terdiri dari dua elemen yaitu: sistem dan akuntansi.Dimana setiap kata memiliki arti tersendiri,dan apabila digabungkan akan menghasilkan sebuah definisi yang baru.Kedua elemen tersebut dijelaskan sebagai berikut. Setiap sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita.Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut pandangan sistem,yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut.Dengan memahami struktur sistem dan proses system, seseorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. 15 Secara umum,akuntansi dapat didefinisikan “Sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,memproses informasi menjadi laporan keuangan,dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat pengambil keputusan”Horngren,Harrison,2006:5. Ada beberapa definsi dan pengertian akuntansi yang berasal dari lembaga maupun perorangan yang dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda.Definisi tersebut adalah sebagai berikutSofyan Syafri,2001:4: 1. American institute of certified public accounting AICPA mendefenisikan “ akuntansi adalah seni pencatatan,penggolongan dan pengihitisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter,transaksi,dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. 2. Accounting Principles BoardAPB mendefenisikanakuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif,umumnya dalam ukuran uang,mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif.. 3. Dr.Bambang Sudibyo mendefenisikan akuntansi adalah “technology” yaitu mengubah data atau bukti-bukti transaksi menjadi model informasi yang lebih bermanfaat bagi para pemakainya. Sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah mendefenisikan “akuntansi sebagai proses pencatatan,pengukuran,pengklasifikasian,pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,penginterpretasian atas hasilnya serta penyajian laporan”.Menurut 16 Mulyadi2001:11, sistem akuntansi merupakan salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Akuntansi adalah suatu sistem,yaitu sauatu kesatuan yang terdiri atas subsistem-subsistem atau kesatuan lebih kecil yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan tertentu.Suatu sistem mengelolah inputmasukan menjadi outputkeluaran.Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir.Outputnya adalah laporan keuangan.Dalam proses akuntansi,terdapat berbagai catatan yang dibuat,yaitu jurnal,buku besar,dan buku pembantu. Untuk mewujudkan sistem akuntansi yang baik, pada dasarnya diperlukan pengetahuan mengenai pembangunan sistem akuntansi itu sendiri.Sistem akuntansi erat hubungannya dengan kerjasama manusia dengan sumber daya lainnya didalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.Tujuan sistem akuntansi dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sistem akuntansi sendiri dibuat oleh manajeman dalam mengelola perusahaannya. Setiap sistem akuntansi terdiri dari berbagai sistem dan mempunyai tujuan yang sama. Tujuan sistem akuntansi yang dikemukakan oleh mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi 2001: 20 : 1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan pengembangan sistem akuntansi.Pada perusahaan dibidang dagang, jasa, dan 17 manufaktur sangat memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, hal ini berguna agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar. 2. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, mutu, ketapatan penyajian,m dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya denga struktur informasi yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan perusahaan. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern. Akuntansi merupakan pertanggungjawaban kekayaan suatu perusahaan atau organisasi.Dalam hal pengembangan, sistem akuntansi selalu digunakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi Dalam hal ini informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang mempunyai banyak manfaat, karena untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya.Jika pengorbanan lebih besar dari manfaatnya, maka sistem yang sudah ada perlu dirancang kembali guna untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyedia informasi tersebut. Sedangkan untuk manfaat yaitu untuk meyediakan informasu yang akurat dan tepat waktu secara efektif dan tepat waktu secara efektif dan efisien, 18 meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan, meningkatkan efesiensi, meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan, meningkatkan sharing knowledge, menambah efesiensi kerja pada bagian keuangan. Dalam konteks akuntansi keuangan daerah juga terdapat Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah.Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah merupakan bagian dari Pengelolaan keuangan daerah secara keseluruhan.Adanya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah Pusat dan Pemda memberikan kewenangan yang cukup besar bagi daerah dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya.Akan tetapi selain mempunyai kewenangan,pemda juga mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber dayanya tersebut.Oleh karena itulah sistem akuntansi menjadi suatu tuntutan sekaligus kebutuhan bagi tiap pemda. Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSAPD adalah “Serangakain prosedur, mulai dari proses pengumpulan data,pencatatan,pengikhtisaran,sampai pelaporan keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi computer Nordiawan, Deddy,2007:287. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya meliputi prosedur akuntansi penerimaan kas,prosedur akuntansi pengeluaran kas,prosedur akuntansi aset tetap atau barang milik daerah dan prosedur akuntansi selain kas. 19 Menurut Sugiridalam Halim,2002:43 Sistem Akuntansi dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus akuntansi,yaitu tahap-tahap yang terdapat dalam sistem akuntansi,seperti: 1. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam Bukti dan melakukan Analisis Transaksi keuangan tersebut. 2. Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal.Tahapan ini disebut Menjurnal. 3. Meringkas,dalam Buku Besar,transaksi-transaksi keuangan yang sudah dijurnal.Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan. 4. Menentukan Saldo-saldo buku besar diakhir periode dan menuangkannya dalam neraca saldo. 5. Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi yang paling up-to- datemutakhir 6. Menentukan Saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan menungakannya dalam Neraca Saldo Setelah PenyesuaianNSSP. 7. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan NSSP. 8. Menutup buku besar. 9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalam Neraca Saldo Setelah Tutup Buku. Sistem akuntansi pemerintah daerah memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan sistem akuntansi pemerintah pusat, yaitu: a. Basis akuntansi 20 SAPD menggunakan basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran LRA dan basis akrual untuk neraca.Dengan basis kas, pendapatan diakui dan dicatat pada saat kas diterima oleh rekening kas daerah serta belanja diakui dan dicatat pada saat kas dikeluarkan dari rekening kas daerah. Aset, kewajiban, dan ekuitas danadiakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah. b. Sistem pembukuan berpasangan Sistem pembukuan berpasangan didasarkan atas persamaan dasar akuntansi, yaitu aset. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebit suatu perkiraan dan mengkredit perkiraan yang lain. SAPD sekurang-kurangnya meliputi prosedur akuntansi penerimanaan kas, prosedur akuntansi pengeluaran kas, prosedur akuntansi aset tetap atau barang milik daerah, dan prosedur akuntansi selain kas. Seperti halnya SAPP, SAPD juga terdiri atas dua subsistem, yaitu: a. Sistem akuntansi pemerintah daerah Sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh PPKD, yang akan mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh level pemda, sperti pendapatan dana perimbangan, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, belanja tidak terduga, transaksi- transaksi pembiayaan, pencatatan investasi, dan utang jangka panjang. b. Sistem akuntansi satuan kerja perangkat daerah 21 Sistem akuntansi satuan kerja perangkat daerah dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Peuangan PPK SKPD.Transaksi-transaksi yang terjadi dilingkungan satuan kerja harus dicatat dan dilaporkan oleh PPK SKPD. Dalam konstuksi keuangan daerah negara, terdapat dua jenis satua kerja, yaitu SKPD dan Satuan Kerja Pengelola keuangan Daerah SKPKD. Dalam Pelaksanaan anggaran, transaksi yang terjadi di SKPKD dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPD sebagai satuan kerja. 2. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPD pada level pemda.

B. Sistem Akuntansi Belanja Modal