Pengertian Belanja Modal SISTEM AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA BADAN

24 Hutang Pajak_______ XXX RK Pusat XXX

C. Pengertian Belanja Modal

Belanja di lingkungan akuntansi komersial dapat didefinisikan “sebagai arus keluar dari aset atau segala bentuk penggunaan aset yang terjadi selama periode tertentu yang berasal dari produksi barang,penyerahan jasa,atau aktivitas lain yang terjadi dalam kegiatan operasional entitas”Nordiawan,Deddy,dkk,2007:187. Dalam akuntansi komersial,belanjabeban umumnya diklasifikasikan menjadi dua,yaitu beban langsung dan beban tidak langsung.Beban langsung adalah beban yang timbul terkait penjualan barang dan jasa.Beban ini umumnya dikenal sebagai beban pokok penjualancost of good sold untuk perusahaan yang menjual barang atau beban jasacost of service untuk perusahaan yang menyediakan jasa.Beban tidak langsung adalah beban yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses penjualan.Beban ini dikenal dengan nama beban umum dan administrasigeneral and administrasi expense. Menurut Accounting Principle Board APB,belanja didefinisikan sebagai jumlah,yang diukur dalam uang,dari kas yang dikeluarkan atau properti lain yang ditransfer,modal saham yang dikeluarkan,jasa yang diberikan, atau kewajiban yang terjadi dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau akan diterima. 25 Dari definisi tersebut,terlihat bahwa belanja terjadi dikarenakan penggunaan asetdalam segala bentuk untuk kegiatan operasional entitas,sehingga belanja dapat diakui walaupun tidak terjadi arus kelaur kas. Definisi tersebut diterapkan untuk lingkungan akuntansi disektor swasta yang menggunakan basis akrual dalam pelaporannya.Untuk akuntansi pemerintahan,perlu adanya definisi yang disesuaikan dengan lingkungan pemerintahan yang menggunakan basis kas menuju akrual cash toward accrual. Menurut Standar Akuntansi PemerintahSAP,pengertian belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap atau inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi,termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat,serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset. Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negara atau daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah, sedangkan menurut Permandgri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah, belanja daerah didefinisikan sebagai kewajiban pemda yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja di lingkungan akuntasi pemerintahan di Indonesia diartikan“sebagai semua pengeluaran bendahara umum negara atau daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah” menurut PP No.24 Tahun 2005. 26 Menurut IASC Frammework, biaya tau belnja daerah merupakan penurunan dalam manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar, atau deplesi aset, atau terjadinya utang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada para peserta ekuitas dana. Oleh karena itu biaya tau belanja dapat berupa arus aktiva keluar, depresi aktiva, atau timbulnya utang, yang bukan disebabkan oleh pembagian kepada pemilik ekuitas dana rakyat. Seperti halnya pendapataan daerah, biaya atau belanja daerah juga diakui basis kas modifikasian.Artinya, kas keluar dicatat pada saat pengeluaran kas tersebut selama tahun anggaran berjalan.Kemudian, diakhir tahun anggaran, pengeluaran yang telah menjadi kewajiban pemerintah daerah namun belum dibayar oleh pemerintah daerah harus dicatat. Untuk pengukurannya, belanja daerah juga menggunakan basis nilai nominal, sebagaimana pendapatan daerah. Berdasarkan basis ini belanja daerah dicatat sebesar jumlah kas yang dikeluarkan pada saat terjadinya belanja tersebut. Demikian pula bila pengeluaran dilakukan dalam mata uang asing, maka nilai tersebut juga harus dirupiahkan. Belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun angaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersdifat rutin seberti biaya operasi dan biaya pemeriharaan.Belanja modal dibagi menjadi dua : 1. Belanja publik, yaitu belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat umum. Contoh belanja publik: pembangunan 27 jembatan dan jalan raya, pembelian alat transportasi missal, dan pembelian mobil ambulans. 2. Belanja aparatur, yaitu belanja yang manfaatnya tidak secara langsung dinikmati oleh masyarakat, tapi dirasakan secara langsung oleh aparatur. Contoh belanja aparatur: pembelian kendaraan dinas, pembangunan gedung pemerintahan, dan pembangunan rumah dinas. Dalam hal ini,maka definisi belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Berdasarkan PP 24 Tahun 2005, belanja dapat diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas.Klasifikasi ekonomi pada pemerintahan pusat meliputi belanja pegawai, barang, modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan lain-lain. Klasifikasi ekonomi pada pemda meliputi belanja pegawai, barang, modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tidak terduga Klasifikasi organisasi adalah klasifikasi berdasarkan unit organisasi pengguna anggaran.Untuk pemerintah pusat, belanja per kementerian atau lembaga beserta unit organisasi dibawahnya. Untuk pemda, belanja sekretariat DPRD, sekretariat daerah provinsi, kota atau kabupaten, dinas pemerintah tingkat provinsi, kota atau kabupaten, dan lembaga teknis daerah tingkat provinsi, kota atau kabupaten. 28 Klasifikasi fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsi-fungsi utama pemerintah pusat atau daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyrakat.Contoh klasifikasi berdasarkan fungsi adalah belanja pelayanan umun, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, perlindungan lingkungan hidup, perumahan dan pemukiman, kesehatan, pariwisata dan budaya, agama, dan pendidikan. Dalam terminologi akuntansi komersial, belanja atau bisa disebut juga sebagai beban memiliki pengertian yang berbeda dengan biaya.Biaya adalah sejumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset.Sedangkan beban adalah biaya yang sudah terjadi.Selain itu, belanja juga harus diakui apabila suatu entitas sudah memperoleh manfaat ekonomi walaupun entitas tersebut belum melakukan pembayaran.Contoh dari pengakuan ini adalah pembayaran telepon.Pada akhir bulan, entitas harus mengakui adanya belanja telepon selama bulan yang bersangkutan, walaupun pembayaran untuk penggunaan telepon tersebut akan dilakukan dibulan berikutnya. Menurut PP 24 Tahun 2005, belanja diakui ketika terjadi pengeluaranoleh bendahara umum Negara atau daerah yang mengurangi ekuitas dana lancer dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Pengakuan belanja dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan sumber dana asal yang digunakan untuk pelaksanaan belanja tersebut. Kedua hal tersebut adalah: 29 a. Pengeluaran belanja melalui rekening kas umum negara atau daerah diakui ketika terjadi arus kas keluar dari rekening tersebut. b. Pengeluaran belanja melalui kas dibendahara pengeluaran diakui pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran, atau dengan kata lain ketika SPJ pengeluaran dinyatakan definitif. Belanja dapat dikategorikan sebagai belanja atau biaya.Belanja adalah jenis biaya yang timbulnya berdampak langsung terhadap berkurangnya saldo kas maupun uang entitas yang berada dibank.Beban dapat berarti pengakuan biaya- biaya nonkas, baik karena penyusutan, amortasi, penyisihan atau cadangan, penyisihan persediaan, maupun pemanfaatan persediaan itu sendiri. Belanja atau biaya diakui dalam laporan keuangan kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan apabila pengukurannya dapat diuji serta bebas dari bias. Dengan demikian, pengakuan belanja atau biaya terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva. Seluruh biaya, kecuali biaya penyusutan, biaya amortisasi,dan penyisihan diakui pada saat terjadinya sebesar kas yang akan dikeluarkan atau sebesar harga barang dan atau jasa yang dkonsumsi. Sedangkan biaya penyusutan, amortisasi, dan penyisihan diakui secara periodik sebesar perhitungan alokasi harga perolehan atau penurunan manfaat ekonomi atau perhitungan kemungkinan tidak tertagihnya piutang pada periode berjalan. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupatenkota yang terdiri 30 atas urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-udangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umu yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Menurut akuntansi pemerintahan di Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual sebagaimana yang diatur dalam PP 24 Tahun 2005, belanja diakui sebesar jumlah kas yang dikeluarkan dari rekening kas umum negara atau daerah. Nilai yang diakui meliputi nilai yang dibayarkan oleh pemerintah, bukan nlai yang seahrusnya dibayarkan.

D. Karakteristik Belanja Modal