Karakteristik Belanja Modal Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

30 atas urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-udangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umu yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Menurut akuntansi pemerintahan di Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual sebagaimana yang diatur dalam PP 24 Tahun 2005, belanja diakui sebesar jumlah kas yang dikeluarkan dari rekening kas umum negara atau daerah. Nilai yang diakui meliputi nilai yang dibayarkan oleh pemerintah, bukan nlai yang seahrusnya dibayarkan.

D. Karakteristik Belanja Modal

Biaya dapat dikategorikan sebagai belanja dan beban.Untuk mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukan sebagai belanja modal atau tidak,maka perlu diketahui definsi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria kapitalisasi aset tetap. Aset tetap mempunyai ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut: 1. Berwujud 2. Akan menambah aset pemerintah 3. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun 31 4. Nilainya relatif material Sedangkan ciri-ciri atau karakteristik aset lainnya sebagai berikut: 1. Tidak berwujud 2. Akan menambah aset pemerintahan 3. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun 4. Nilainya realtif material Dari ciri-ciri atau karekteristik diatas,diharapkan entitas dapat menetapkan kebijakan akuntansi mengenai batasan minimal nilai kapitalisasi suatu aset tetap atau aset lainnyathreshold capitalization, sehingga pejabat atau aparat penyusun anggaran atau penyusun laporan keuangan pemerintah mempunyai pedoman dalam penetapan belanja modal baik waktu penganggaran maupun pelaporan keuangan pemerintah. Dari penjelasan diatas,dapat disimpulkan bahwa suatu belanja dapat dikategorikan sebagai Belanja Modal jika: 1. Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang dengan demikian menambah aset pemerintahan 2. Pengeluran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah; 3. Perolehan aset teap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.

E. Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Kerangka umum sistem akuntansi keuangan daerah dapat dijabarkan sebagai berikut: 32 1. Satuan kerja memberikan dokumen-dokumen sumberDS seperti Surat Perintah Membayar UangSPMU dan Surat Tanda SetoranSTS dari transaksi keuangannya kepada Unit Keuangan Pemerintah Daerah. 2. Unit Pembukuan dan Unit Perhitungan melakukan pembukuan bulanan DS tersebut dengan menggunakan komputer akuntansikomputer yang telah disiapkan untuk keperluan akuntansi termasuk perangkat lunaksoftwere akuntansi. 3. Dari proses akuntansi tersebut dihasilkan jurnal yang sekaligus diposting kedalam Buku Besar dan Buku Pembantu secara otomatis untuk setiap Satuan Kerja. 4. Bila dokumen diatas telah diverifikasi dan benar maka dilanjutkan dengan proses komputer untuk pembuatan Laporan Pertanggungjawaban LPJ. 5. LPJ dikirimkan kepada Kepala Daerah sebagai pertanggungjawaban Satuan Kerja atas pelaksanaan anggaran,satu copy dikirim kepada Satuan Kerja yang bersangkutan untuk kebutuhan pertanggungjawaban dan manajemen,satu copy untuk arsip Unit Perhitungan.LPJ konsolidasi juga harus diberikan kepada Kepala Daerah agar dapat mengetahui keseluruhan realisasi APBD pada suatu periode. 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN