Profil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Bantul

18 7. Meingkatkan pelayanan rumah tangga dinas dan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung ketenagakerjaan dan keterampilan. 2.2.2 Dasar Pembentukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul merupakan salah satu perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Bantul. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 46 tahun 2000 Tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Lembaran Daerah Seri D Nomor 33 Kabupaten Bantul Tahun 2000 2.2.3 Kedudukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul berada di bawah Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan bertanggung jawab kepada Bupati Bantul, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. 2.2.4 Tugas Pokok Tugas Pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul diatur dengan Keputusan Bupati Nomor 153 tahun 2001 tanggal 8 Mei 2001 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul. 19 2.2.5 Fungsi 1. Penyiapan penyusunan peraruran perundang-undang di bidang kepegawaian daerah. 2. Perencanaan pengembangan Kepegawaian Daerah 3. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai 4. Penyiapan bahan dan pelksanaan pengadaan pegawai 5. Penyiapan bahan dan pelaksanaan mutasi pegawai 6. Penyelenggaraan dokumen dan tata naskah pegawai 7. Pelaksanaan Tata Usaha Badan Kepegawaian Daerah 2.2.6 Tujuan Tujuan yang akan dicapai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sebagai berikut : 1. Penyediaan tenaga kerja dan transmigrasi yang berkualitas 2. Menciptakan perluasan kesempatan kerja dan mengoptimalkan penempatan tenaga kerja 3. Keseimbangan pertumbuhan wilayah melalui penyebaran penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikawasan transmigrasi 4. Melindungi hak dan kewajiban dan meningkatkan kesejahteraan pekerja 5. Terwujudnya perlindungan norma kerja dan norma kesehatan dan keselamatan kerja. 20 2.2.7 Sasaran Dengan memperhatikan tujuan tersebut maka ditetapkan sasaran program kegiatan sebagai berikut : 1. Terciptanya tenaga kerja terampil sesuai kerja dan mampu berwirausaha 2. Terwujudnya pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan 3. Terciptanya hubungan industrial yang kondusif 4. Meningkatkan pengetahuan keterampilan masyarakat transmigrasi dan optimalisasi pelayanan perpindahan 5. Terciptanya kesadaran dalam menciptakan kesehatan dan keselamatan serta tegaknya norma-noma kerja 6. Peningkatan pelayanan 2.2.8 Kebijakan Tugas Pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Bantul adalah melaksanakan kewenangan Kabupaten Bantul dalam bidang Ketenagakerjaan dan trasmigrasi. Dalam melaksanankan misi organisasi Disnakertrans Kab. Bantul, agar dapat hasil dengan baik menggunakan analisis SWOT. 1. Strenght kekuatan a. Pembentukan Struktur dan Organisasi Disnakertrans b. Tersedianya calon tenaga kerja dan calon transmigrans 21 c. Adanya perangkat peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan dan transmigrasi d. Adanya BKK, LPPS, PJTKI Cabang dan Lembaga Pelatihan e. Jumlah SDM Dinaskertrans yang memadai f. Adanya hubungan kerja yang selaras serasi dan seimbang g. Komitmen pemda tentang pengentasan kemiskinan. 2. Weakness kelemahan a. Kurangnya kualitas aparatur khususnya secara teknis b. Kurangnya dukungan sarana dan prasarana serta terbatasnya danaanggaran yang tersedia c. Kualitas tenaga kerja dan calon transmigran belum memadai d. Kurangnya biaya sebagian pencari kerja untuk bekerja di Luar Negeri e. Masih adanya sebagain perusahaan belum melaksanakan dan menaati peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. f. Belum lengkapnya peraturan pelaksanaan yang mendukung undang-undang ketenagakerjaan. 3. Opportunity peluang a. Pertumbuhan industri perusahaan di Kabupaten Bantul semakin berkembang 22 b. Adanya home disektor industri kerajinan dan makanan c. Kesempatan kerja di luar daerah dan di luar negeri masih terbuka d. Terbukanya Kabupaten dan Propinsi di Luar Jawa untuk Program Transmigrasi e. Terciptanya hubungan industri kondusif 4. Treatment ancaman a. Perkembangan IPTEK yang sangat cepat b. Jumlah pengangguran di Kabupaten Bantul yang cukup tinggi c. Besarnya arus urbanisasi telah meningkatkan probleman baru dalam penyelenggaraan transmigrasi d. Pertumbuhan ekonomi yang masih relatif kecil 2.2.9 Organisasi Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri atas : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris 1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Keuangan Dan Aset 3. Sub Bagian Program 23 3. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja, terdiri atas : 1. Seksi Informasi dan Penempatan Tenaga Kerja ; 2. Seksi Pendataan dan Perluasan Kerja. 4. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, terdiri atas : 1. seksi Pengendalian Lembaga Latihan; 2. Seksi Produktifitas dan Standarisasi. 5. Bidang Transmigrasi, terdiri atas : 1. Seksi Penyuluhan dan Motivasi Masyarakat; 2. Seksi Pendaftaran, Seleksi dan Pemindahan. 6. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan, terdiri atas : 1. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja; 2. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan. 7. Unit Pelaksanaan Teknis 8. Kelompok Jabatan Fungsional Sumber: http:disnakertrans.bantulkab.go.idhalprofil Diakses pada tanggal 27 Oktober 2016 pukul 20:36 WIB 24

2.3 Profil Panti Asuhan Bina Siwi

2.3.1 Gambaran umum Panti asuhan ini didirikan pada tangggal 27 september 1999, pada mulanya ada fenomena sosial yang terjadi, yakni ketika anak- anak disabilitas di sekitar Pajangan banyak yang kurang terurus dan terlantar, karena notabene anak dengan disabilitas masih dipandang negatif oleh masyarakat terutama masyarakat ekonomi kelas bawah. Keluarga penyandang disabilitas cenderung lebih giat bekerja untuk menopang ekonomi keluarga dibandingkan jika harus mengurus anak disabilitas, sehingga stigma yang terjadi adalah yang penting anak disabilitas tersebut diberi makan dan diberi perlindungan dari hujan dan panas. Sehingga anak dengan disabilitas cenderung terlantar dari segi interaksi sosial, sehingga voulenteer mengagas untuk menyatukan mereka pada satu tempat untuk mendapatkan pembinaan dan rehabilitasi sosial , panti asuhan ini dikelola secara swadaya oleh relawan dan organisasi masyarakat setempat. Semenjak berdiri hingga kini panti asuhan ini masih dikelola secara swadaya oleh pengasuh dan masyarakat setempat, namun demikian panti asuhan ini berdiri di atas tanah milik kas desa. panti asuhan ini memiliki legalitas beroperasi dari departemen Sosial pada tanggal 13 November 2012, dengan keputusan Nomor 222717GR.I2012. 25 2.3.2 Permasalahan Sosial Yang Terkait Dengan Permasalahan Yang Ditangani Panti Asuhan Bina Siwi Panti Asuhan Bina Siwi merupakan panti asuhan swasta yang berada di bawah nauangan LKS Ngudiraharjo, yang beralamat di Komplek Balai Desa Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta. Di wilayah kecamatan Pajangan banyak anak yang mengalami kecacatan yang belum tertangani, baik dari segi pendidikan, pelayanan maupun dari segi kesejahteraan. Untuk membantu anak- anak yang mengalami kecacatan tersebut dalam bidang pelayanan, kami mengupayakan untuk anak-anak tersebut di bimbing dipanti asuhan. Kondisi ekonomi anak tersebut rata-rata berasal dari keluarga yang ekonominya sangat minim sekali dan berbagai permasalahan yang sangat komplek. Mereka ada yang yatim piatu, yatim, piatu, keluarga broken home, orangtua yang gila dan anak terlantar. Keadaan rumah mereka sangat memprihatinkan dan kebanyakan hidup di daerah pegunungan. Ada dari mereka yang dipandang di masyarakat sebagai orang gila, orang pethok. Karena mereka kondisinya sangat memprihatinkan. Dari anak-anak tersebut, ternyata rata-rata anak mengalami kecacatan tunagrahita kemampuan daya fikir dibawah rata-rata, anak bisu tuli keterbatasan kemampuan komunikasi serta anak tunadaksa keterbatasan kemampuan aktivitas gerak motorik.