Kebijakan Dan Perencanaan Spektrum Untuk Penyiaran

34 w = spectral estimasi Welch xi = signal masing-masing segmen ditambah window D = panjang antar segmen Untuk memperoleh sinyal keluarannya dengan MATLAB, maka langkah awal dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan objek estimatornya dengan persamaan fungsi: hw = spectrum.welch {winname,winparameter}, dimana hw menyatakan jenis spektrumnya yaitu Welch, winnname menyatakan jenis window yang digunakan, dan winparameter menyatakan banyaknya parameter frekuensi yang dibangkitkan. Dan untuk menghasilkan estimasi sinyal yang sesungguhnya maka selanjutnya digunakan fungsi Hpsdw = psd h, x , ‘Fs’,Fs, dimana Hpsdw adalah sinyal keluaran yang dihasilkan oleh PSD Welch.

2.6 Kebijakan Dan Perencanaan Spektrum Untuk Penyiaran

Penggunaan spektrum frekuensi radio untuk keperluan penyiaran mengacu pada definisi Broadcasting Services di Peraturan Radio Radio Regulation ITU. Broadcasting services menurut ITU-R, didefinisikan sebagai “aradio communication service in which the transmissions are intended fordirect reception by the general public. This service may include soundtransmissions, television transmissions or other type of transmissions ”. Definisi itu bila diterjemahkan menjadi: suatu servis komunikasi radio di mana transmisinya ditujukan untuk penerimaan langsung oleh masyarakat umum. Servis ini dapat mencakup transmisi suara, transmisi televisi atau jenis transmisi lainnya. Penyiaran adalah servis komunikasi satu arah dan memiliki sejarah panjang terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio. Penyiaran digunakan untuk penyebaran program kebudayaan dan Universitas Sumatera Utara 35 pendidikan, hiburan, informasi serta berita melalui gelombang udara. Penyiaran dalam banyak aspek mempengaruhi kehidupan masyarakat. Secara singkat, sistem penyiaran yang saat ini diadopsi Indonesia dikelompokkan berdasarkan jenis pita frekuensi terdiri dari[2] : 1. Penyiaran Terrestrial Nirkabel a. Pita Frekuensi LFMFHF 1. Siaran radio AM, Analog b. Pita Frekuensi VHF 1. VHF Band II: Siaran radio FM, Analog 2. VHF Band III: Siaran TV VHF, Analog c. Pita Frekuensi UHF 1. UHF Band IV dan V: Siaran TV UHF, Analog 2. Penyiaran Terrestrial Kabel 3. Penyiaran Satelit a. S-band b. C-band c. Ku-band Universitas Sumatera Utara 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berkembang teknologi komunikasi dan semakin banyaknya varian layanan telekomunikasi nirkabel tentu sangat menentukan pemakaian spektrum frekuensi. Dimana spektrum frekuensi ini sudah di alokasikan dan terbatas. Terdapat dua masalah mendasar dalam kondisi tersebut. Pertama spektrum frekuensi sangat terbatas, sedangkan permintaan akan menggunakan spektrum sangat tinggi. Kedua, spektrum yang terbatas tersebut belum digunakan secara maksimal sehingga dapat dikatakan efisiensi penggunaan sumber daya spektrum yang ada masih terbatas[1]. Upaya efisiensi spektrum menjadi sangat penting, sehingga muncul sistem baru yaitu sistem Cognitive Radio, suatu sistem manajemen spektrum secara dinamis, dimana rentang band frekuensi bebas digunakan pengguna lain secondary user saat tidak dipakai pengguna utama primary user. Sistem yang digunakan adalah Energy Detection dengan teknologi PSD Power Spectral Density. Dimana PSD ini sangat bermanfaat bagi pemerintahan dalam mengalokasikan spektrum frekuensi agar lebih efisien[2]. Tugas akhir ini menganalisis kinerja energy detection metode Blackman- Tukey dan Welch pada kanal AWGN sistem cognitive radio. Adapun hasil yang diharapkan dari tugas akhir ini yaitu mengetahui seberapa besar pengaruh cognitive radio metode energy detection terhadap besar threshold dan daya nya. Proses simulasi menggunakan software Matlab R2012b. Universitas Sumatera Utara