Definisi Nyeri Konsep Nyeri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Nyeri

2.1.1 Definisi Nyeri

Nyeri terutama adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Selain itu, simpanan pengalaman yang menimbulkan nyeri dalam ingatan membantu kita menghindari kejadian-kejadian yang berpotensi membahayakan di masa depan Lauralee Sherwood Fisiologi Manusia, 2007. Kerusakan jaringan yang nyata misalnya terjadi pada nyeri akibat operasi adi, 2002. Berpotensi rusak misalnya pada nyeri dada karena penyakit jantung Angina Pectoris dimana timbul nyeri sebagai pertanda akan terjadinya kerusakan atau berpotensi rusak pada otot-otot jantung bila tidak ditangani secara benar Price and Wilson, 2005. Nyeri – simtom yang paling sering membuat pasien berkunjung ke pekerja medis – hampir selalu bermanifestasi ke proses patologis. Semua rencana pengobatan harus sesuai dengan proses untuk penanganan nyeri Morgan’s Clinical anesthesiology, 2006. Menurut International Association for study of Pain IASP 1979 nyeri merupakan pengalaman sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan adanya kerusakan jaringan yang nyata, berpotensi rusak, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri terutama adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Selain itu, simpanan pengalaman yang menimbulkan nyeri dalam ingatan membantu kita menghindari kejadian-kejadian yang berpotensi membahayakan di masa depan Lauralee Sherwood Fisiologi Manusia, 2007. Nyeri nosiseptif adalah inisiasi dari cedera jaringan; bisa karena adanya perobekan, peradangan, atau penyakit McGraw-Hill Pain Medicine and Management, 2005. Rasa sakit adalah mekanisme pertahanan tubuh. Rasa sakit terjadi setiap kali jaringan sedang rusak, dan itu menyebabkan individu bereaksi untuk menghapus stimulus rasa sakit.Bahkan kegiatan seperti sederhana duduk untuk waktu yang lama, tulang ischia dapat menyebabkan kerusakan jaringan karena kurangnya aliran darah ke kulit dimana dikompresi dengan berat badan Guyton, 2008. Nyeri telah diklasifikasikan ke dalam dua jenis utama: Fast pain dan Slow pain. Fast pain dirasakan dalam sekitar 0.1 detik setelah stimulus nyeri dihantarkan, sedangkan slow pain dimulai hanya setelah 1 detik atau lebih dan kemudian perlahan-lahan meningkat hingga beberapa detik dan kadang-kadang bahkan menit Guyton, 2008. Fast pain juga digambarkan oleh beberapa nama alternatif, seperti sharp pain,pricking pain, acute pain, and electric pain. Jenis nyeri yang dirasakan ketika jarum tertusuk ke dalam kulit, ketika kulit dipotong dengan pisau, atau ketika kulit dibakar secara akut. Nyeri juga dirasakan ketika kulit terkena sengatan listrik. Nyeri cepat-tajam kebanyakan tidak terasa pada jaringan tubuh yang lebih dalam. Slow pain juga memiliki banyak istilah, slow burning pain , aching pain, throbbing pain, nauseous pain, dan chronic pain. Jenis nyeri ini biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan. Dapat menyebabkan nyeri yang berkepanjangan, dan tidak tertahankan. Hal ini dapat terjadi baik di kulit dan hampir di setiap jaringan atau organ Guyton, 2008. Nyeri disebabkan oleh rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis kalor, listrik dan menimbulkan kerusakan pada jaringan. Nyeri merupakan salah satu reaksi dari radang, dimana gejala reaksi radang dapat berupa kemerahan rubor, pembengkakan tumor, panas meningkat calor, dan nyeri dolor. Rangsangan tersebut memacu pelepasan zat-zat tertentu yang disebut mediator nyeri. Mediator yang mengaktivasi reseptor nyeri di ujung-ujung saraf bebas di kulit, mukosa dan jaringan lain. Lalu rangsangan tersebut disalurkan ke otak. Dari thalamus opticus impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, dimana impuls dirasakan sebagai nyeri Tjay dan Rahardja, 2007. Table 1 –1. Terminologi yang sering digunakan pada manajemen nyeri. Terminologi Deskripsi Allodinia Persepsi nyeri dari stimulus yang biasanya tidak mengancam Analgesia Hilangnya persepsi akan adanya nyeri Anesthesia Hilangnya semua sensasi Anesthesia Nyeri di area yang kurang adanya sensasi Disesthesia Sensasi tidak menyenangkan atau abnormal dengan ada atau tidaknya stimulus Hipalgesia hipoalgesia Hilangnya respons terhadap stimulasi yang mengancam cth, tusukan peniti Hiperalgesia Meningkatnya respons terhadap stimulasi yang mengancam Hiperesthesia Meningkatnya respons terhadap stimulasi sedang Hiperpathia Adanya hiperesthesia, allodinia, dan hiperalgesia yang sering diasosiasikan dengan reaksi berlebihan, dan adanya sensasi yang persisten setelah stimulus Hypesthesia hypoesthesia Penurunan sensasi di kutaneus cth, sentuhan cahaya, tekanan, atau suhu Neuralgia Nyeri yang dirasakan dari distribusi saraf atau beberapa kelompok dari saraf-saraf Paresthesia Sensasi abnormal yang dirasakan tanpa adanya stimulus yang nyata Radikulopati Abnormalitas yang fungsional dari satu atau beberapa cabang saraf Tabel 1-1. Terminologi yang Sering Digunakan untuk Menggambarkan Nyeri Sumber : Morgan’s clinical Anesthesiology, 4th edition. Gambar 2.1 mediator kimiawi yang dilepaskan pada respons terhadap kerusakanjaringan dan bisa mensintesis atau langsung mengaktifkan nosiseptor. Sumber : Ganong 24th edition. Gambar 2.2.Ilustrasi skematis dari teori proyeksi konvergen untuk nyeri menjalar dan jalur desendens dalam pengontrolan nyeri. Sumber : Ganong 24th edition. Gambar 2.3 Proses perjalanan nyeri dari stimulus, mediator, reseptor dan modulator. Sumber : Color atlas of Pathophysiology, 2000.

2.2 Klasifikasi nyeri