11
dapat diciptakan melalui peningkatan komunikasi yang efektif bagi masyarakat. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui pengungkapan
informasi-informasi tambahan yang lebih bersifat pendukung dan kebanyakan bersifat sukarela
”, Suryono dalam Puspowardhani 2013:16. Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan yakni dengan
pembuatan sustainability report. Laporan ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh legitimasi. Apabila perusahaan melakukan
pengungkapan sosial, maka perusahaan merasa keberadaan dan aktivitasnya akan mendapat status dari masyarakat atau lingkungan
dimana perusahaan tersebut beroperasi atau dapat dikatakan terlegitimasi.
2.2 Sustainability Report
Sustainability report adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Sustainability report merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim
dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban
perusahaan, dan lain sebagainya GRI, 2006:3. Sustainability report harus menyediakan gambaran yang berimbang dan
masuk akal dari kinerja keberlanjutan sebuah organisasi – baik kontribusi yang
positif maupun negatif. Sustainability report yang disusun berdasarkan kerangka pelaporan Global Reporting Initiative GRI mengungkapkan keluaran dan hasil
yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu dalam konteks komitmen
Universitas Sumatera Utara
12
organisasi, strategi, dan pendekatan manajemennya GRI, 2006:3. Sustainability report di Indonesia telah dipraktikkan sejak tahun 2000 dan pedoman GRI telah
digunakan sebagai referensi bagi laporan perusahaan. Perusahaan yang pertama kali mengungkapkan Sustainability report sebagai laporan yang terpisah adalah
PT Kaltim Prima Coal pada tah un 2005”, Soelistyoningrum, 2011:4. Meskipun
jumlah perusahaan di Indonesia yang melaporkan sustainability report terus meningkat, namun ada berbagai alasan untuk tidak berpuas diri, dan masih
pentingnya kerja keras hingga bertahun-tahun ke depan. karena jumlah perusahaan pembuat sustainability report masihlah terlampau sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah seluruh perusahaan di Indonesia.
2.2.1 Pengungkapan Sustainability Report
Pengungkapan sustainability report perusahaan bersifat sukarela voluntary disclosure, yaitu diungkapkan oleh perusahaan secara sukarela
tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Standar pelaporan sustainability report di Indonesia masih belum memiliki standar yang baku, sehingga
mengakibatkan timbulnya variasi luas pengungkapan dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan. Di Indonesia, peraturan mengenai kesadaran
akan perlunya menjaga lingkungan dan tanggung jawab sosial telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
yang menjelaskan bahwa perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha yang berhubungan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung
jawab sosial dan lingkungan. Pengungkapan sustainability report juga telah
Universitas Sumatera Utara
13
dianjurkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 Paragraf 9 Tahun 2009, dalam Azka, 2013:16 yaitu sebagai berikut :
“Entitas dapat pula menyajikan terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah,
khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap
karyawan sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting.
” Berdasarkan pernyataan tersebut, maka perusahaan diharapkan
untuk dapat mengungkapkan segala informasi yang berkaitan dengan sustainability report yang dilakukan perusahaan. Pengungkapan tersebut
dilaporkan dalam bentuk laporan nilai tambah. Namun peraturan tersebut tidak mengatur tentang pedoman atau standar pelaporan mana yang harus
digunakan. Untuk mengatasi hal ini, pedoman sustainability report yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative yang telah diakui secara
internasional dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun sustainability report.
2.2.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report
Prinsip Pelaporan berperan penting untuk mencapai transparansi sustainability report dan oleh karenanya harus diterapkan oleh semua
organisasi ketika menyusun sustainability report GRI, 2013:16. Prinsip- prinsip tersebut dibagi menjadi dua kelompok: Prinsip-prinsip untuk
menentukan konten laporan dan prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan.
Universitas Sumatera Utara
14
Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan menjelaskan proses yang harus diterapkan untuk mengidentifikasi apa konten laporan
yang harus dibahas dengan mempertimbangkan aktivitas, dampak, dan harapan serta kepentingan yang substantif dari para pemangku
kepentingannya. prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan yang tercantum dalam Global Reporting Iniative 2013:16, yaitu :
1. Pelibatan pemangku kepentingan
Organisasi harus
mengidentifikasi para
pemangku kepentingannya,
dan menjelaskan bagaimana organisasi telah menanggapi harapan
dan kepentingan wajar dari mereka. 2.
Konteks keberlanjutan Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks
keberlanjutan yang lebih luas. 3.
Materialitas Laporan harus mencakup Aspek yang:
a. Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan
sosial yang signifikan dari organisasi; atau b.
Secara substantial
memengaruhi asesmen
dan keputusan pemangku kepentingan.
Universitas Sumatera Utara
15
4. Kelengkapan Laporan harus berisi cakupan Aspek Material dan Boundary,
cukup untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, serta untuk memungkinkan pemangku
kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan.
Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan memberikan arahan berupa pilihan-pilihan untuk memastikan kualitas informasi dalam
sustainability report, termasuk penyajian yang tepat. Kualitas informasi adalah hal yang penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan
dapat membuat asesmen kinerja yang masuk akal serta mengambil tindakan yang tepat, GRI 2013:17. Prinsip-prinsip untuk menentukan
kualitas laporan yang tercantum dalam Global Reporting Iniative 2013:17, yaitu :
1. Keseimbangan Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif
dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara
keseluruhan. 2. Komparabilitas
Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus
disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku
Universitas Sumatera Utara
16
kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif
terhadap organisasi lain. 3. Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja
organisasi. 4. Ketepatan waktu
Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku
kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat. 5. Kejelasan
Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan
yang menggunakan laporan. 6. Keandalan
Organisasi harus
mengumpulkan, mencatat,
menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang
digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi.
2.2.3 Indikator Pengungkapan Sustainability Report
Indikator memberikan informasi tentang kinerja atau dampak di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial dari suatu organisasi terkait
Universitas Sumatera Utara
17
dengan aspek materialnya GRI, 2013:47. Indikator pengungkapan sustainability report menurut Global Reporting Iniative 2013:47, yaitu
sebagai berikut: 1. Ekonomi
Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi
terhadap keadaan
ekonomi bagi
pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem ekonomi di tingkat lokal,
nasional, dan global. Kategori Ekonomi menggambarkan arus modal di antara pemangku kepentingan yang berbeda, dan
dampak ekonomi utama dari organisasi di seluruh lapisan masyarakat.
2. Lingkungan Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak
organisasi pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Kategori Lingkungan
meliputi dampak yang terkait dengan input seperti energi dan air dan output seperti emisi, efluen dan limbah. Termasuk
juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya
lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
18
3. Sosial Dimensi keberlanjutan sosial membahas dampak yang dimiliki
organisasi terhadap sistem sosial di mana organisasi beroperasi. Kategori Sosial berisi sub-Kategori:
a. Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja
b. Hak asasi manusia
c. Masyarakat
d. Tanggung jawab atas produk
Sebagian besar konten sub-kategori didasarkan pada standar universal yang diakui secara internasional atau referensi
internasional lainnya yang relevan.
2.2.4 Manfaat Sustainability Report
Manfaat sustainability report menurut Global Reporting Iniative 2006:3, yaitu sebagai berikut :
1. Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang
menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela.
2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh
harapannya mengenai
pembangunan berkelanjutan.
3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara
berbagai organisasi dalam waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
19
Manfaat sustainability report menurut World Business Council for Sustainable Development dalam Azka, 2013:21, yaitu sebagai berikut :
1. Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder
pemegang saham, anggota komunitas lokal, pemerintah, dan meningkatkan
prospek perusahaan,
serta membantu
mewujudkan transparansi. 2.
Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan
brand value, market share, dan loyalitas konsumen jangka panjang.
3. Sustainability report dapat menjadi cerminan bagaimana
perusahaan mengelola risikonya. 4.
Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership thinking dan performance yang didukung dengan
semangat kompetisi. 5.
Sustainability report dapat mengembangkan dan menfasilitasi pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik
dalam mengelola dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. 6.
Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi
keinginan pemegang saham untuk jangka panjang. 7.
Sustainability report membantu membangun ketertarikan para pemegang saham dengan visi jangka panjang dan membantu
Universitas Sumatera Utara
20
mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan.
2.3 Karakteristik Perusahaan