Sustainability Report Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

11 dapat diciptakan melalui peningkatan komunikasi yang efektif bagi masyarakat. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi-informasi tambahan yang lebih bersifat pendukung dan kebanyakan bersifat sukarela ”, Suryono dalam Puspowardhani 2013:16. Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan yakni dengan pembuatan sustainability report. Laporan ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh legitimasi. Apabila perusahaan melakukan pengungkapan sosial, maka perusahaan merasa keberadaan dan aktivitasnya akan mendapat status dari masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi atau dapat dikatakan terlegitimasi.

2.2 Sustainability Report

Sustainability report adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Sustainability report merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban perusahaan, dan lain sebagainya GRI, 2006:3. Sustainability report harus menyediakan gambaran yang berimbang dan masuk akal dari kinerja keberlanjutan sebuah organisasi – baik kontribusi yang positif maupun negatif. Sustainability report yang disusun berdasarkan kerangka pelaporan Global Reporting Initiative GRI mengungkapkan keluaran dan hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu dalam konteks komitmen Universitas Sumatera Utara 12 organisasi, strategi, dan pendekatan manajemennya GRI, 2006:3. Sustainability report di Indonesia telah dipraktikkan sejak tahun 2000 dan pedoman GRI telah digunakan sebagai referensi bagi laporan perusahaan. Perusahaan yang pertama kali mengungkapkan Sustainability report sebagai laporan yang terpisah adalah PT Kaltim Prima Coal pada tah un 2005”, Soelistyoningrum, 2011:4. Meskipun jumlah perusahaan di Indonesia yang melaporkan sustainability report terus meningkat, namun ada berbagai alasan untuk tidak berpuas diri, dan masih pentingnya kerja keras hingga bertahun-tahun ke depan. karena jumlah perusahaan pembuat sustainability report masihlah terlampau sedikit jika dibandingkan dengan jumlah seluruh perusahaan di Indonesia.

2.2.1 Pengungkapan Sustainability Report

Pengungkapan sustainability report perusahaan bersifat sukarela voluntary disclosure, yaitu diungkapkan oleh perusahaan secara sukarela tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Standar pelaporan sustainability report di Indonesia masih belum memiliki standar yang baku, sehingga mengakibatkan timbulnya variasi luas pengungkapan dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan. Di Indonesia, peraturan mengenai kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan dan tanggung jawab sosial telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menjelaskan bahwa perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha yang berhubungan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pengungkapan sustainability report juga telah Universitas Sumatera Utara 13 dianjurkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 Paragraf 9 Tahun 2009, dalam Azka, 2013:16 yaitu sebagai berikut : “Entitas dapat pula menyajikan terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting. ” Berdasarkan pernyataan tersebut, maka perusahaan diharapkan untuk dapat mengungkapkan segala informasi yang berkaitan dengan sustainability report yang dilakukan perusahaan. Pengungkapan tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan nilai tambah. Namun peraturan tersebut tidak mengatur tentang pedoman atau standar pelaporan mana yang harus digunakan. Untuk mengatasi hal ini, pedoman sustainability report yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative yang telah diakui secara internasional dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun sustainability report.

2.2.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report

Prinsip Pelaporan berperan penting untuk mencapai transparansi sustainability report dan oleh karenanya harus diterapkan oleh semua organisasi ketika menyusun sustainability report GRI, 2013:16. Prinsip- prinsip tersebut dibagi menjadi dua kelompok: Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan dan prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan. Universitas Sumatera Utara 14 Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan menjelaskan proses yang harus diterapkan untuk mengidentifikasi apa konten laporan yang harus dibahas dengan mempertimbangkan aktivitas, dampak, dan harapan serta kepentingan yang substantif dari para pemangku kepentingannya. prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan yang tercantum dalam Global Reporting Iniative 2013:16, yaitu : 1. Pelibatan pemangku kepentingan Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku kepentingannya, dan menjelaskan bagaimana organisasi telah menanggapi harapan dan kepentingan wajar dari mereka. 2. Konteks keberlanjutan Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas. 3. Materialitas Laporan harus mencakup Aspek yang: a. Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan dari organisasi; atau b. Secara substantial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan. Universitas Sumatera Utara 15 4. Kelengkapan Laporan harus berisi cakupan Aspek Material dan Boundary, cukup untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, serta untuk memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan. Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan memberikan arahan berupa pilihan-pilihan untuk memastikan kualitas informasi dalam sustainability report, termasuk penyajian yang tepat. Kualitas informasi adalah hal yang penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dapat membuat asesmen kinerja yang masuk akal serta mengambil tindakan yang tepat, GRI 2013:17. Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan yang tercantum dalam Global Reporting Iniative 2013:17, yaitu : 1. Keseimbangan Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan. 2. Komparabilitas Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku Universitas Sumatera Utara 16 kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain. 3. Akurasi Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi. 4. Ketepatan waktu Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat. 5. Kejelasan Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan. 6. Keandalan Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi.

2.2.3 Indikator Pengungkapan Sustainability Report

Indikator memberikan informasi tentang kinerja atau dampak di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial dari suatu organisasi terkait Universitas Sumatera Utara 17 dengan aspek materialnya GRI, 2013:47. Indikator pengungkapan sustainability report menurut Global Reporting Iniative 2013:47, yaitu sebagai berikut: 1. Ekonomi Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi terhadap keadaan ekonomi bagi pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global. Kategori Ekonomi menggambarkan arus modal di antara pemangku kepentingan yang berbeda, dan dampak ekonomi utama dari organisasi di seluruh lapisan masyarakat. 2. Lingkungan Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak organisasi pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Kategori Lingkungan meliputi dampak yang terkait dengan input seperti energi dan air dan output seperti emisi, efluen dan limbah. Termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya lingkungan. Universitas Sumatera Utara 18 3. Sosial Dimensi keberlanjutan sosial membahas dampak yang dimiliki organisasi terhadap sistem sosial di mana organisasi beroperasi. Kategori Sosial berisi sub-Kategori: a. Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja b. Hak asasi manusia c. Masyarakat d. Tanggung jawab atas produk Sebagian besar konten sub-kategori didasarkan pada standar universal yang diakui secara internasional atau referensi internasional lainnya yang relevan.

2.2.4 Manfaat Sustainability Report

Manfaat sustainability report menurut Global Reporting Iniative 2006:3, yaitu sebagai berikut : 1. Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela. 2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan. 3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai organisasi dalam waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara 19 Manfaat sustainability report menurut World Business Council for Sustainable Development dalam Azka, 2013:21, yaitu sebagai berikut : 1. Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder pemegang saham, anggota komunitas lokal, pemerintah, dan meningkatkan prospek perusahaan, serta membantu mewujudkan transparansi. 2. Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan brand value, market share, dan loyalitas konsumen jangka panjang. 3. Sustainability report dapat menjadi cerminan bagaimana perusahaan mengelola risikonya. 4. Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership thinking dan performance yang didukung dengan semangat kompetisi. 5. Sustainability report dapat mengembangkan dan menfasilitasi pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik dalam mengelola dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. 6. Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi keinginan pemegang saham untuk jangka panjang. 7. Sustainability report membantu membangun ketertarikan para pemegang saham dengan visi jangka panjang dan membantu Universitas Sumatera Utara 20 mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan.

2.3 Karakteristik Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

1 93 91

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 7

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 25

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 1 3

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, AKTIVITAS PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2016)

0 2 17