Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PUBLIKASI SUSTAINABILITY

REPORT (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PERIODE 2012-2014)

OLEH

MUHAMMAD PRATAMA RAZID 110503314

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan skripsi saya yang

berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap

Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Data yang saya peroleh dari lembaga dan saya kutip dari hasil karya penulis lain yang telah mendapatkan izin serta telah dicantumkan sumbernya secara jelas menurut norma dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi saya berikut ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2016 Yang Membuat Pernyataan

Muhammad Pratama Razid NIM: 110503314


(3)

ABSTRAK

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap publikasi Sustainability Report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014.

Sejalan dengan penelitian ini, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, artinya sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini dari priode 2012-2014 berjumlah 24 perusahaan. Teknik pengumpulan data berdasarkan pada data sekunder. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2012-2014.

Hasil dari pengujian hipotesis pertama yaitu variabel profitabilitas (ROE), Aktivitas (FATR) dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh signifikan secara simultan (uji F) terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014. Sedangkan secara parsial (uji t) hanya terdapat satu variabel yaitu profitabilitas (ROE) yang berpengaruh positif signifikan terhadap sustainability report, sedangkan variabel Aktivitas (FATR) dan ukuran perusahaan (Size) tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014.

Kata Kunci: Profitabilitas (ROE), Aktivitas (FATR), Ukuran Perusahaan (Size) dan Sustainability Report


(4)

ABSTRACT

The Effect of Profitability, Activity, and Company Size on Publication of Sustainability Report (the Companies Listed in Indonesia Stock Exchange

(BEI) for Period 2012-2014)

This research intends to determine whether the variable Profitability, Activity, and Company Size partially and simultaneously affect publication of Sustainability Report in the Companies that listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.

Research was conducted using purposive sampling method, which selected the sample using specific criteria. The sample of this research includes 24 companies during 2012-2014. Data collection techniques are based on secondary data. The secondary data was obtained from the annual report of companies that are listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.

The result of first hyphotesis research is profitability (ROE), activity (FATR), and company size (Size) simultaneously have significant (F Test) affect on the publication of sustainability report of companies that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014. Partially (t test), there is only one variable that has significant positive effect on sustainability report, which is profitability (ROE). While the variable activity (FATR), and company size (Size) do not have a effect on the publication of sustainability report in companies that are listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014.

Key words: Profitability (ROE), Activity (FATR), Company Size (Size) and Sustainability Report


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)” ini guna melengkapi tugas serta memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, saran, dukungan, motivasi, serta doa dari berbagai pihak, terutama dari kedua orangtua

Ayahanda Zabir dan Ibunda Haidah yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat, serta doanya kepada penulis, semoga penulis dapat menjadi anak yang dibanggakan. Kemudian kepada kakak, Salasiah yang selalu memberikan doa serta dukungannya kepada penulis.

Pada kesempatan ini juga penulis sertakan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., CPA, selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(6)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi serta Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Salbuah, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing pada penulisan skripsi.

5. Sahabat dan teman-teman yang penulis sayangi (Syafrida Mentari, Benedicta Rumiris, Rifanny, Arie Putri, Adrian Astaman) dan rekan-rekan S1 Akuntansi lainnya serta teman-teman yang telah menemani selama masa perkuliahan.

Medan, Januari 2016 Penulis

Muhammad Pratama Razid NIM: 110503314


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Teori Steakholder ... 8

2.1.2 Teori Legitimasi ... 10

2.2 Sustainability Report ... 11

2.2.1 Pengungkapan Sustainability Report ... 12

2.2.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report ... 13

2.2.3 Indikator Pengungkapan Sustainability Report ... 16

2.2.4 Manfaat Sustainability Report ... 18

2.3 Karakteristik Perusahaan ... 20

2.3.1 Kinerja Keuangan ... 20

2.3.1.1 Profitabilitas ... 21

2.3.1.2 Aktivitas ... 21

2.3.2 Ukuran Perusahaan ... 22

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23

2.5 Kerangka Konseptual ... 27

a. Pengaruh Profitabilitas terhadap Publikasi Sustainability Report ... 28

b. Pengaruh Aktivitas terhadap Publikasi Sustainability Report ... 29

c. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report ... 30

d. Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report ... 31


(8)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .... 36

3.5.1 Variabel Independen (X) ... 36

3.5.1.1 Profitabilitas ... 36

3.5.1.2 Aktivitas ... 36

3.5.1.3 Ukursn Perusahaan ... 37

3.5.2 Variabel Dependen (Y) ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 40

3.7 Metode Analisis Data ... 40

3.7.1 Statistik Deskriptif ... 40

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 41

a. Uji Normalitas Data ... 41

b. Uji Multikolinearitas... 42

c. Uji Heteroskedastisitas ... 43

d. Uji Autokorelasi ... 43

3.8 Analisis Regresi Linier Berganda ... 44

3.9 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 45

b. Uji F (Uji Signifikansi Simultan) ... 46

c. Uji t (Uji Signifikansi Parsial) ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 48

4.2 Statistik Deskriptif ... 49

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 50

4.3.1 Uji Normalitas Data ... 50

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 53

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 54

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 55

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 56

4.5 Uji Hipotesi ... 58

4.5.1 Analisis Koefisien Determinan ... 58

4.5.2 Uji F (Uji Signifikansi Simultan) ... 58

4.5.3 Uji t (Uji Signifikansi Parsial) ... 59


(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 25

3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 34

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 39

3.3 Tabel Durbin-Watson ... 44

4.1 Statistik Deskriptif ... 49

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 51

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 54

4.4 Uji Durbin-Watson ... 56

4.5 Analisis Linier Berganda ... 56

4.6 Uji Koefisien Determinan... 58

4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 58


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 27

4.1 Grafik Histogram ... 52

4.2 Normal P-Plot ... 53


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Data Variabel Penelitian ... 67

Lampiran II Uji Hasil SPSS ... 70

Lampiran III Tabel F Signifikansi 5% ... 76


(13)

ABSTRAK

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap publikasi Sustainability Report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014.

Sejalan dengan penelitian ini, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, artinya sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini dari priode 2012-2014 berjumlah 24 perusahaan. Teknik pengumpulan data berdasarkan pada data sekunder. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada priode 2012-2014.

Hasil dari pengujian hipotesis pertama yaitu variabel profitabilitas (ROE), Aktivitas (FATR) dan Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh signifikan secara simultan (uji F) terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014. Sedangkan secara parsial (uji t) hanya terdapat satu variabel yaitu profitabilitas (ROE) yang berpengaruh positif signifikan terhadap sustainability report, sedangkan variabel Aktivitas (FATR) dan ukuran perusahaan (Size) tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2012-2014.

Kata Kunci: Profitabilitas (ROE), Aktivitas (FATR), Ukuran Perusahaan (Size) dan Sustainability Report


(14)

ABSTRACT

The Effect of Profitability, Activity, and Company Size on Publication of Sustainability Report (the Companies Listed in Indonesia Stock Exchange

(BEI) for Period 2012-2014)

This research intends to determine whether the variable Profitability, Activity, and Company Size partially and simultaneously affect publication of Sustainability Report in the Companies that listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.

Research was conducted using purposive sampling method, which selected the sample using specific criteria. The sample of this research includes 24 companies during 2012-2014. Data collection techniques are based on secondary data. The secondary data was obtained from the annual report of companies that are listed in Indonesia Stock Exchange in period 2012-2014.

The result of first hyphotesis research is profitability (ROE), activity (FATR), and company size (Size) simultaneously have significant (F Test) affect on the publication of sustainability report of companies that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014. Partially (t test), there is only one variable that has significant positive effect on sustainability report, which is profitability (ROE). While the variable activity (FATR), and company size (Size) do not have a effect on the publication of sustainability report in companies that are listed in Indonesia Stock Exchange for period 2012-2014.

Key words: Profitability (ROE), Activity (FATR), Company Size (Size) and Sustainability Report


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagian besar perusahaan, terutama di Indonesia saat ini masih fokus untuk mengungkapkan laporan keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan saja. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi para investor dalam menilai kinerja perusahaan dan sebagai referensi utama dalam pengambilan keputusan. Dengan informasi dari laporan keuangan, dapat diketahui secara menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan. Namun saat ini kondisi keuangan saja tidak cukup untuk menjamin nilai perusahaan tumbuh secara sustainable (berkelanjutan).

Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line (profit), yaitu kondisi keuangan perusahaan saja. Atas dasar pandangan tersebut, tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhitungkan dampak yang timbul dari kegiatan usaha tersebut. Namun, pandangan ini berubah seiring dengan munculnya berbagai kasus perusahaan yang merugikan lingkungan. Paradigma bisnis tidak lagi mengacu pada single bottom line, tapi berubah menjadi tripple bottom line (people-planet-profit). Menurut Elkington (dalam Ahmad, 2014:2) “kini tujuan bisnis tidak hanya mencari keuntungan (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi (planet)”. Dengan demikian harus ada informasi tambahan yang dilaporkan oleh manajemen perusahaan mengenai informasi dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial perusahaan.


(16)

Untuk dapat mendukung transparansi mengenai informasi dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial perusahaan, maka diperlukan sebuah kerangka konsep yang global, dengan bahasa yang konsisten dan dapat diukur agar lebih jelas dan mudah dipahami. Konsep inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan sustainability report. Global Reporting Initiative (2006:3) menyatakan bahwa :

Sustainability report adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. sustainability report merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial”.

Isu mengenai sustainability report yang timbul akibat masalah-masalah interaksi antara ekonomi, lingkungan, dan sosial menjadi penelitian luas yang sedang dilakukan. Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut perusahaan melakukan pengungkapan sustainability report agar dapat bersaing.

Menurut World Business Council for Sustainable Development (dalam Soelistyoningrum, 2011:4) “sustainability report bisa didefinisikan sebagai laporan publik dimana perusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder internal dan eksternalnya. Sustainability report dikembangkan sejak tahun 1992 yang memiliki acuan terhadap standar internasional Global Reporting Initiative (GRI) yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah organisasi terkemuka di bidang keberlanjutan. GRI mempromosikan penggunaan sustainability report sebagai cara bagi perusahaan untuk menjadi lebih berkelanjutan dan berkontribusi terhadap sustainable


(17)

development (Lasmaria, 2014:2). Di Eropa, publikasi sustainability report berdasarkan standar GRI menjadi hal yang diwajibkan. Publikasi sustainability report di berbagai negara masih bersifat sukarela (voluntary). Publikasi sustainability report di Indonesia juga masih bersifat sukarela (voluntary) karena tidak ada standar pokok yang mengatur, Suaryana (dalam Lasmaria, 2014:3). Standar akuntansi keuangan di Indonesia belum mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial terutama informasi mengenai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, akibatnya yang terjadi di dalam praktik perusahaan hanya dengan sukarela mengungkapkannya. Perusahaan akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh ketika mereka memutuskan untuk mengungkapkan informasi sosial (Anggraini, 2006:3).

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan mengimplementasikan konsep sustainable development, diantaranya untuk menunjukkan kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan, membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan serta komunikasi dengan stakeholders, mengurangi resiko korporat dan melindungi nama baik (reputasi), analisa investasi bagi investor (socially responsible invesment/SRI), serta menghasilkan daya saing yang tinggi dalam perolehan kapital/pinjaman, SDM, dan pemasok. Alasan tersebut didasarkan pada manfaat yang diyakini akan diperoleh dari praktek tersebut, Darwin (dalam Aulia dan Syam, 2013:403). Kendatipun demikian, publikasi sustainability report sudah berkembang pesat di dalam perusahaan dikarenakan peraturan lingkungan yang semakin ketat dan tuntutan masyarakat yang mendorong perusahaan untuk


(18)

transaparan dalam memberikan informasi, terutama informasi mengenai sosial danlingkungan, Utama (dalam Lasmaria, 2014:3).

Saat ini, mekanisme sustainability report mempunyai beragam fungsi. Bagi perusahaan, sustainability report dapat berfungsi sebagai alat ukur pencapaian target kerja dalam isu triple bottom line. Bagi investor, sustainability report berfungsi sebagai alat kontrol atas capaian kinerja perusahaan sekaligus sebagai media pertimbangan investor dalam mengalokasikan sumber daya finansialnya terutama dalam lingkup sustainable and responsible investment (SRI). Sementara bagi pemangku kepentingan lainnya (media, organisasi non profit, pemerintah, konsumen, akademis dan lain-lain) sustainability report menjadi tolok ukur untuk menilai kesungguhan komitmen perusahaan terhadap sustainable development. Oleh karena itu, sustainability sebuah perusahaan tidak hanya terbatas pada memperhatikan dampak dari operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Sustainability harus menjadi bagian integral dari perencanaan jangka pendek dan perancangan strategi jangka panjang sebuah perusahaan.

Susanto dan Tarigan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan, variabel independen yang digunakan yaitu profitabilitas (return on asset). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengungkapan kinerja sosial dan pengungkapan kinerja tanggung jawab produk yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.


(19)

Azka (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan Peserta Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Dalam penelitiannya mengemukakan bahwa variabel likuiditas (current ratio) berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan aktivitas (total asset turnover) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report dan profitabilitas (return on asset) juga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Ahmad (2014) juga pernah melakukan penelitian mengenai Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sustainability Report (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI priode 2010-2012). Hasilnya adalah ukuran perusahaan (total asset) berpengaruh siginifikan positif terhadap pengungkapan sustainability report, tipe industri berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan sustainability report dan profitabilitas (return on asset) berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.

Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dikemukakan diatas serta hasil beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang beragam dan tidak konsisten. Untuk itu dalam penelitian ini akan diteliti perusahaan yang menerbitkan sustainability report secara berturut-turut dan konsisten selama periode yang ditentukan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel profitabilitas (return on equity), Aktivitas (fixed asset turnover) dan ukuran perusahaan (total asset) sebagai variabel independen dengan sustainability report sebagai variabel


(20)

dependen yang meneliti fenomena ini pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian sebelumnya dengan menggunakan variabel return on equity sebagai proksi dari profitabilitas dan fixed asset turnover sebagai proksi dari variabel aktivitas serta menjadikan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai populasi penelitian ini.

Berdasarkan penjabaran di muka, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: “Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah profitabilitas, aktivitas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti dan mengetahui pengaruh profitabilitas, aktivitas dan ukuran perusahaan secara parsial dan simultan terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.


(21)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Akademisi dan peneliti selanjutnya, penelitian diharapkan mampu menjadi bahan referensi dan dasar pengembangan dalam melakukan penelitian sejenis berikutnya.

2. Perusahaan, diharapkan mampu menjadi bahan referensi yang memberikan pengetahuan dan informasi untuk pertimbangan dalam pengambilan kebijakan mengenai pengungkapan sustainability report dalam rangka menciptakan nilai bagi perusahaan serta dapat menjadi salah satu wujud media akuntabilitas dan transparansi perusahaan kepada stakeholder terkait masalah lingkungan maupun sosial.

3. Investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan dan menentukan pilihan dalam berinvestasi pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan dan pertumbuhan jangka panjang yang lebih baik.

4. Pemerintah maupun pihak lain yang memiliki otoritas sebanding, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan informasi atau wacana mengingat belum adanya standar eksplisit untuk menentukan kebijakan yang jelas dan pasti, mengatur pelaksanaan pengungkapan sustainability report bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Stakeholder

Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan tentang keberadaan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya untuk memberikan kontribusi bagi stakeholdernya. “Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholdernya”, Gray dkk (dalam Handoko, 2014:74). Menurut the Clarkson Centre for Business Ethics (dalam Magness, 2008:178) menyatakan bahwa :

“stakeholder perusahaan dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu primary stakeholders dan secondary stakeholders. Primary stakeholders merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan secara ekonomi terhadap perusahaan dan menanggung risiko seperti misalnya investor, kreditor, karyawan, komunitas lokal namun disisi lain pemerintah juga termasuk kedalam golongan primary stakeholders walaupun tidak secara langsung mempunyai hubungan secara ekonomi namun hubungan diantara keduanya lebih bersifat non-kontraktual. Bentuk yang kedua adalah secondary stakeholders dimana sifat hubungan keduanya saling mempengaruhi namun kelangsungan hidup perusahaan secara ekonomi tidak ditentukan oleh stakeholder jenis ini. Contoh secondary stakeholders adalah media dan kelompok kepentingan seperti lembaga sosial masyarakat, serikat buruh, dan sebagainya”.


(23)

Perusahaan dalam hal ini merupakan bagian dari beberapa elemen yang membentuk masyarakat dalam sistem sosial yang berlaku. Keadaan tersebut kemudian menciptakan sebuah hubungan timbal balik antara perusahaan dan para stakeholder yang berarti perusahaan harus melaksanakan peranannya secara dua arah untuk memenuhi kebutuhan perushaan sendiri maupun stakeholder lainya dalam sebuah sistem sosial. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dihasilkan dan dilakukan oleh masing-masing bagian dari stakeholder akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainya.

Fokus teori stakeholder yang mengacu pada pengambilan keputusan manajerial membuat perusahaan berusaha memberikan informasi yang bermanfaat bagi stakeholder tersebut. Pengungkapan informasi tersebut dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat wajib (mandatory) dan yang bersifat sukarela (voluntary). Bentuk pengungkapan sukarela yang sedang berkembang pesat saat ini adalah publikasi sustainability report. “Melalui sustainability report (ekonomi, sosial, dan lingkungan) perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup dan lengkap berkaitan dengan kegiatan usahanya”, Ghozali dan Chariri (dalam Azka, 2013:11). Seiring berjalannya waktu pandangan tentang stakeholder telah mulai berubah secara susbstansial, perkembangan teori stakeholders membawa perubahan terhadap indikator kesusuksesan perusahaan. Hal tersebut tercermin dengan munculnya paradigm triple bottom line. Melalui pengungkapan sustainability report diharapkan dapat


(24)

memenuhi keinginan dari stakeholder sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya.

2.1.2 Teori Legitimasi

Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu di inginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian, “legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup (going concern). Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan berorientasi pada keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah, individu, dan kelompok masyarakat”, ( http://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2014/02/teori-teori-tentang-csr-coorporate.html). Untuk itu, sebagai suatu sistem mengedepankan keberpihakan kepada masyarakat, operasi perusahaan harus kongruen dengan harapan masyarakat.

“Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, dimana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas mereka (perusahaan) diterima oleh pihak luar sebagai suatu yang sah”, Deegan (dalam Soelistyoningrum, 2011:14). Ghozali dan Chariri (dalam Soelistyoningrum, 2011:15) menyatakan bahwa “hal yang melandasi teori legitimasi adalah kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi”. “Kesesuaian nilai sosial yang ingin diciptakan oleh perusahaan


(25)

dapat diciptakan melalui peningkatan komunikasi yang efektif bagi masyarakat. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi-informasi tambahan yang lebih bersifat pendukung dan kebanyakan bersifat sukarela”, Suryono (dalam Puspowardhani 2013:16). Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan yakni dengan pembuatan sustainability report. Laporan ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh legitimasi. Apabila perusahaan melakukan pengungkapan sosial, maka perusahaan merasa keberadaan dan aktivitasnya akan mendapat status dari masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi atau dapat dikatakan terlegitimasi.

2.2 Sustainability Report

Sustainability report adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Sustainability report merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban perusahaan, dan lain sebagainya) (GRI, 2006:3).

Sustainability report harus menyediakan gambaran yang berimbang dan masuk akal dari kinerja keberlanjutan sebuah organisasi – baik kontribusi yang positif maupun negatif. Sustainability report yang disusun berdasarkan kerangka pelaporan Global Reporting Initiative (GRI) mengungkapkan keluaran dan hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu dalam konteks komitmen


(26)

organisasi, strategi, dan pendekatan manajemennya (GRI, 2006:3). Sustainability report di Indonesia telah dipraktikkan sejak tahun 2000 dan pedoman GRI telah digunakan sebagai referensi bagi laporan perusahaan. Perusahaan yang pertama kali mengungkapkan Sustainability report sebagai laporan yang terpisah adalah PT Kaltim Prima Coal pada tahun 2005”, (Soelistyoningrum, 2011:4). Meskipun jumlah perusahaan di Indonesia yang melaporkan sustainability report terus meningkat, namun ada berbagai alasan untuk tidak berpuas diri, dan masih pentingnya kerja keras hingga bertahun-tahun ke depan. karena jumlah perusahaan pembuat sustainability report masihlah terlampau sedikit jika dibandingkan dengan jumlah seluruh perusahaan di Indonesia.

2.2.1 Pengungkapan Sustainability Report

Pengungkapan sustainability report perusahaan bersifat sukarela (voluntary disclosure), yaitu diungkapkan oleh perusahaan secara sukarela tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Standar pelaporan sustainability report di Indonesia masih belum memiliki standar yang baku, sehingga mengakibatkan timbulnya variasi luas pengungkapan dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan. Di Indonesia, peraturan mengenai kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan dan tanggung jawab sosial telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menjelaskan bahwa perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha yang berhubungan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pengungkapan sustainability report juga telah


(27)

dianjurkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Paragraf 9 Tahun 2009, (dalam Azka, 2013:16) yaitu sebagai berikut :

“Entitas dapat pula menyajikan terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting.”

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka perusahaan diharapkan untuk dapat mengungkapkan segala informasi yang berkaitan dengan sustainability report yang dilakukan perusahaan. Pengungkapan tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan nilai tambah. Namun peraturan tersebut tidak mengatur tentang pedoman atau standar pelaporan mana yang harus digunakan. Untuk mengatasi hal ini, pedoman sustainability report yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative yang telah diakui secara internasional dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun sustainability report.

2.2.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report

Prinsip Pelaporan berperan penting untuk mencapai transparansi sustainability report dan oleh karenanya harus diterapkan oleh semua organisasi ketika menyusun sustainability report (GRI, 2013:16). Prinsip-prinsip tersebut dibagi menjadi dua kelompok: Prinsip-Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan dan prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan.


(28)

Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan menjelaskan proses yang harus diterapkan untuk mengidentifikasi apa konten laporan yang harus dibahas dengan mempertimbangkan aktivitas, dampak, dan harapan serta kepentingan yang substantif dari para pemangku kepentingannya. prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan yang tercantum dalam Global Reporting Iniative (2013:16), yaitu :

1.Pelibatan pemangku kepentingan

Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku kepentingannya,

dan menjelaskan bagaimana organisasi telah menanggapi harapan

dan kepentingan wajar dari mereka. 2.Konteks keberlanjutan

Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.

3.Materialitas

Laporan harus mencakup Aspek yang:

a. Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan dari organisasi; atau

b. Secara substantial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan.


(29)

4. Kelengkapan

Laporan harus berisi cakupan Aspek Material dan Boundary, cukup untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, serta untuk memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan.

Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan memberikan arahan berupa pilihan-pilihan untuk memastikan kualitas informasi dalam sustainability report, termasuk penyajian yang tepat. Kualitas informasi adalah hal yang penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dapat membuat asesmen kinerja yang masuk akal serta mengambil tindakan yang tepat, GRI (2013:17). Prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan yang tercantum dalam Global Reporting Iniative (2013:17), yaitu :

1. Keseimbangan

Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan.

2. Komparabilitas

Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku


(30)

kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain.

3. Akurasi

Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi.

4. Ketepatan waktu

Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.

5. Kejelasan

Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan.

6. Keandalan

Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi.

2.2.3 Indikator Pengungkapan Sustainability Report

Indikator memberikan informasi tentang kinerja atau dampak di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial dari suatu organisasi terkait


(31)

dengan aspek materialnya (GRI, 2013:47). Indikator pengungkapan sustainability report menurut Global Reporting Iniative (2013:47), yaitu sebagai berikut:

1. Ekonomi

Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi terhadap keadaan ekonomi bagi pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global. Kategori Ekonomi menggambarkan arus modal di antara pemangku kepentingan yang berbeda, dan dampak ekonomi utama dari organisasi di seluruh lapisan masyarakat.

2. Lingkungan

Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak organisasi pada sistem alam yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air, dan ekosistem. Kategori Lingkungan meliputi dampak yang terkait dengan input (seperti energi dan air) dan output (seperti emisi, efluen dan limbah). Termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi, dan dampak yang berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya lingkungan.


(32)

3. Sosial

Dimensi keberlanjutan sosial membahas dampak yang dimiliki organisasi terhadap sistem sosial di mana organisasi beroperasi. Kategori Sosial berisi sub-Kategori:

a. Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja b. Hak asasi manusia

c. Masyarakat

d. Tanggung jawab atas produk

Sebagian besar konten sub-kategori didasarkan pada standar universal yang diakui secara internasional atau referensi internasional lainnya yang relevan.

2.2.4 Manfaat Sustainability Report

Manfaat sustainability report menurut Global Reporting Iniative (2006:3), yaitu sebagai berikut :

1. Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela.

2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan.

3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai organisasi dalam waktu tertentu.


(33)

Manfaat sustainability report menurut World Business Council for Sustainable Development (dalam Azka, 2013:21), yaitu sebagai berikut :

1. Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder (pemegang saham, anggota komunitas lokal, pemerintah), dan meningkatkan prospek perusahaan, serta membantu mewujudkan transparansi.

2. Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan brand value, market share, dan loyalitas konsumen jangka panjang.

3. Sustainability report dapat menjadi cerminan bagaimana perusahaan mengelola risikonya.

4. Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership thinking dan performance yang didukung dengan semangat kompetisi.

5. Sustainability report dapat mengembangkan dan menfasilitasi pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik dalam mengelola dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. 6. Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung

kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi keinginan pemegang saham untuk jangka panjang.

7. Sustainability report membantu membangun ketertarikan para pemegang saham dengan visi jangka panjang dan membantu


(34)

mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan.

2.3 Karakteristik Perusahaan 2.3.1 Kinerja Keuangan

Kinerja Keuangan adalah hasil keputusan berdasarkan penilaian terhadap kemampuan perusahaan, baik dari aspek likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (Soelistyoningrum, 2011:26). Kinerja keuangan dipakai manajemen sebagai salah satu pedoman untuk mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan yang akan diukur dengan menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan. Laporan dari kinerja keuangan dibuat untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan masa lalu dan digunakan untuk memprediksi keuangan dimasa yang akan datang (Soelistyoningrum, 2011:26).

Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Ada dua variabel kunci yang digunakan sebagai ukuran yang menghubungkan antara reputasi tanggung jawab sosial perusahaan dengan kinerja ekonominya, yaitu tingkat kemampuan menciptakan pendapatan melalui penjualan dan tingkat kemampuan menciptakan laba, Belkaoui dkk (dalam Soelistyoningrum, 2011:26).


(35)

2.3.1.1 Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008:304). Profitabilitas dapat diukur dengan berbagai macam cara diantaranya menggunakan return on asset, return on equity, net profit margin dan gross profit margin.

Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas diukur dengan Return on Equity (ROE). Return on equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir, 2009:20).

2.3.1.2 Aktivitas

“Rasio aktivitas, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar keefektifan perusahaan dalam mengelola sumber-


(36)

sumber dananya”, (Azka, 2013:24). Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Rasio aktivitas dapat diukur dengan menggunakan total asset turnover, fixed asset turnover, inventory turnover, average collection period, dan working capital turnover.

Dalam penelitian ini, Rasio aktivitas diukur dengan fixed asset turnover. fixed asset turnover merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan aktiva tetap. Fixed assets turnover mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap (Sawir, 2003:17).

2.3.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan biasanya diukur dengan menggunakan total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar nilai total penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan. “Semakin besar total aset maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka


(37)

semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat” (Sudarmadji dan Sularto, 2007). Dalam penelitian ini, Ukuran perusahaan diukur dengan total aktiva. Total aktiva dipilih sebagai proksi atas ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan ukuran lain dalam mengukur ukuran perusahaan (Sudarmaji dan Sularto, 2007).

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengungkapan sustainability report masih dalam fase awal sehingga masih sedikit penelitian yang membahas mengenai sustainability report. Penelitian tentang sustainability report yang dilakukan oleh Penelitian-penelitian sebelumnya telah mencoba menelaah lebih luas mengenai praktik pengungkapan sustainability report yang dilakukan dengan variasi jenis variabel dan perusahaan yang berbeda-beda.

Susanto dan Tarigan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan, variabel Independen yang digunakan yaitu profitabilitas (return on asset). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengungkapan kinerja sosial dan pengungkapan kinerja tanggung jawab produk yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Azka (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan Peserta Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Dalam penelitiannya mengemukakan bahwa variable likuiditas (current ratio) berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan aktivitas (total asset


(38)

turnover) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report dan profitabilitas (return on asset) juga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.

Ahmad (2014) juga pernah melakukan penelitian mengenai Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sustainability Rreport (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI priode 2010-2012). Hasilnya adalah ukuran perusahaan (total asset) berpengaruh siginifikan positif terhadap pengungkapan sustainability report, tipe industri berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan sustainability report dan profitabilitas (return on asset) berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.

Natalia dan Tarigan (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dari Sisi Profitabilitas Ratio. Variabel Independen yang digunakan yaitu: pengungkapan kinerja ekonomi, pengungkapan kinerja lingkungan, dan pengungkapan kinerja sosial. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah rasio profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif signifikan untuk pengungkapan kinerja ekonomi dan hubungan positif tidak signifikan untuk kinerja lingkungan, serta pengaruh positif signifikan untuk kinerja sosial terhadap kinerja keuangan dari sisi rasio Profitabilitas.


(39)

Tabel 2.1

Review Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Judul dan Peneliti Variabel Hasil Penelitian Azka (2013) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada

Perusahaan Peserta Indonesia Sustainability Report Award (ISRA). Variabel Independen : Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas Variabel Dependen : Sustainability Rreport Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan aktivitas dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report Ahmad (2014) Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sustainability Rreport (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI priode 2010-2012) Variabel Independen : Ukuran perusahaan, Tipe industri, Profitabilitas Variabel Dependen : Sustainability Rreport

Ukuran perusahaan dan tipe industri berpengaruh siginifikan positif terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.


(40)

Natalia dan Tarigan

(2014)

Pengaruh Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dari Sisi

Profitabilitas Ratio

Variabel Independen : Pengungkapan kinerja ekonomi, pengungkapan kinerja lingkungan, dan pengungkapan kinerja sosial Variabel Dependen : Profitabilitas Ratio Pengaruh negatif signifikan untuk pengungkapan kinerja ekonomi dan hubungan positif tidak signifikan untuk kinerja

lingkungan, serta pengaruh positif

signifikan untuk kinerja sosial Susanto dan Tarigan (2013) Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan Variabel Independen : Sustainability Report Variabel Dependen : Profitabilitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengungkapan kinerja sosial dan pengungkapan kinerja tanggung jawab produk yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.


(41)

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dibuat untuk memperlihatkan hubungan pengaruh setiap variabel dalam satu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teoritis dan review penelitian terdahulu, kerangka konseptual ini digambarkan pada Gambar 2.1.

Variabel Independen Variabel Dependen

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Menutut Sugiyono (2004:49) “kerangka konseptuan merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di deskripsikan”. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel– variebel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini, Sustainability Report (Y) menjadi variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Aktivitas

(fixed asset turnover) ( X2)

Ukuran Perusahaan

(total asset) ( X3 )

Sustainability Report

(Y) Profitabilitas

(return on equity) (X1)


(42)

profitabilias (X1), aktivitas (X2), dan ukuran perusahaan (X3). Alasan peneliti untuk menjadikan Sustainability Report (Y) sebagai variabel dependen adalah untuk mengetahui apakah publikasi sustainability report perusahaan dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas di atas.

Sustainability report merupakan laporan publik dimana perusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder internal dan eksternalnya. Publikasi sustainability report diukur dengan SRDI(sustainability report disclosure index) berdasarkan indikator GRI (Global Reporting Initiative). Kemudian terdapat faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat Publikasi sustainability report diantaranya profitabilitas, aktivitas dan ukuran perusahaan.

a. Pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap Publikasi Sustainability Report (Y)

Profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Profitabilitas merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kinerja suatu perusahaan (Azka, 2013:33). Menurut Bowman dkk (dalam

Anggraini, 2006:10) “semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pula tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan”.

Perusahaan yang memiliki kemampuan kinerja keuangan yang baik, akan identik dengan upaya-upaya untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas (Azka, 2013:33). Tingkat profitabilitas yang semakin tinggi mencerminkan kemampuas entitas dalam menghasilkan laba semakin tinggi, sehingga entitas mampu untuk meningkatkan tanggung jawab


(43)

sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya dalam laporan keuangan yang lebih luas (Puspowardhani, 2013:36). Hal ini memberikan interpretasi bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dapat mengatasi biaya-biaya atas pengungkapan tanggung jawab sosial tersebut (Puspowardhani, 2013:36). Salah satu bentuk pengungkapan aktivitas sosial lingkungan adalah dengan pengungkapan sustainability report. Pengungkapan sustainability report disajikan secara terpisah dari annual report.

b. Pengaruh Aktivitas (X2) terhadap Publikasi Sustainability Report (Y) Aktivitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk mengukur sampai seberapa besar keefektifan dalam mengelola sumber–sumber dananya. Aktivitas menunjukkan bagaimana keefektifan perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktivanya untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba (Azka, 2013:31). Semakin efektif perusahaan mengelola dananya maka akan mencerminkan kondisi keuangan yang stabil, kuat, dan rendah risiko. Kondisi inilah yang merupakan upaya dari perusahaan untuk mendapat dukungan dari para stakeholder demi kelangsungan hidup perusahaan (Puspowardhani, 2013:39).

Dilling (2009:22) menjelaskan bahwa dari 70% penelitian menunjukkan hubungan positif antara kinerja perusahaan dengan pengungkapan tangggung jawab sosial. Pengungkapan sustainability report oleh perusahaan, juga sebagai sarana pelaporan kepada stakeholder mengenai aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan. Tingginya rasio


(44)

aktivitas, memberikan kecenderungan perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang lebih lengkap selain hanya membiayai kegiatan operasi perusahaan (Azka, 2013:32).

c. Pengaruh Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Publikasi Sustainability Report (Y)

Menurut Bambang (dalam Ahmad, 2014:7) “ukuran perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan (firm size) dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari nilai equity, nilai perusahaan ataupun hasil nilai aktiva dari suatu perusahaan”. Perusahaan dengan asset yang besar lebih banyak mendapat sorotan dari publik. Maka dari itu, perusahaan yang besar cenderung lebih banyak mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas sebagai upaya untuk menjaga legitimasi perusahaan (Ahmad, 2014:7). Cowen et al. (dalam Wijaya,

2012:27) menyatakan, “secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan, dan perusahaan yang lebih besar mempunyai aktivitas operasi yang lebih banyak dan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat, serta mungkin akan memiliki pemegang saham yang lebih banyak yang akan selalu memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan sehingga pengungkapan informasi sosial perusahaan akan


(45)

d. Pengaruh Profitabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Publikasi Sustainability Report (Y)

Sustainability report merupakan laporan publik dimanaperusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder internal dan eksternalnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi publikasi sustainability report. Di antara lain ialah tingkat rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan ukuran perusahaan. “Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan”, Sudana (dalam Ahmad, 2013:8). Sedangkan “Rasio aktivitas, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar keefektifan perusahaan dalam mengelola sumber- sumber dananya”, (Azka, 2013:24). Semakin efektif tindakan-tindakan perusahaan dalam pengelolaan dana, maka perusahaan akan memiliki kecenderungan untuk mencapai kondisi keuangan yang semakin stabil dan kuat. perusahaan dengan keuangan yang stabil dan kuat akan mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya yang lebih luas.

Perusahaan dengan asset yang besar lebih banyak mendapat sorotan dari publik. Maka dari itu, perusahaan yang besar cenderung lebih banyak mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas sebagai upaya untuk menjaga legitimasi perusahaan. Legitimasi


(46)

perusahaan dapat diwujudkan melalui pengungkapan sustainability report. Sustainability report akan mengungkapkan bagaimana tanggung jawab perusahaan atas aktivitas yang telah dilakukan (Ahmad, 2014:7).

2.6 Hipotesis Penelitian

Menurut Dani (2008:10), “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya”. Jadi, hipotesis sebagai sebuah kesimpulan sementara yang masih akan dibuktikan lagi kebenarannya. Hipotesis akan memberikan jawaban terkait rumusan masalah. Pemilihan hipotesis dalam penelitian ini ditentukan setelah melakukan kajian pustaka.

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1: Profitabilitas (X1) berpengaruh terhadap publikasi sustainability report (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.

H2: Aktivitas perusahaan (X2) berpengaruh terhadap publikasi sustainability report (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.

H3: Ukuran perusahaan (X2) berpengaruh terhadap publikasi sustainability report (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.

H4: Profitabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap publikasi sustainability report (Y) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif (causative). Kausatif merupakan penelitian dengan menggunakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menguji hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh Profitabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan Ukuran Perrusahaan (X3) sebagai variabel independen terhadap Sustainability Report (Y) sebagai variabel dependen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sekaran dan Bougie (dalam Azka, 2013:36) “Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti.” Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2012-2014. “Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya,” Sekaran dan Bougie (dalam Azka, 2013:36).

Teknik penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.


(48)

tertentu,” (Sugiyono, 2011:68). Seleksi sampel menggunakan kriteria tertentu

yang ditentukan peneliti pada awal penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

2. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan perusahaan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

3. Menerbitkan dan mempublikasikan sustainability report perusahaan berdasarkan sustainability report disclosure index (SRDI) berturut-turut dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 24 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tercantum pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Perusahaan

No. Kode Nama Perusahaan

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk

2. ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk 3. ANTM Aneka Tambang (Persero), Tbk 4. ASII Astra International Tbk

5. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 7. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 8. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

9. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 10. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

11. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 12. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 13. JSMR Jasa Marga (persero) Tbk

14. NISP Bank OCBC NISP Tbk

15. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

16. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (persero) Tbk 17. SMCB Holcim Indonesia Tbk


(49)

18. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 19. TAXI Express Transindo Utama Tbk 20. TINS Timah (Persero), Tbk

21. TLKM Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk 22. UNTR United Tractors, Tbk

23. UNVR Unilever Indonesia, Tbk 24. WIKA Wijaya Karya, Tbk

Sumber: www.idx.co.id, isra.ncsr-id.org dan web perusahaan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti adalah data sekunder dalam bentuk kuantitatif yaitu data yang diukur berdasarkan skala numerik seperti nilai rasio dan kualitatif yaitu data yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka. Data penelitian tersebut diperoleh peneliti dari annual report dan sustainability report yang diterbitkan perusahaan secara rutin dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Data tersebut tersedia dalam situs www.idx.co.id, isra.ncsr-id.org dan web perusahaan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “Data sekunder merupakan sumber data yang mengacu pada informasi yang

dikumpulkan dari sumber data yang telah tersedia,” Sekaran dan Bougie (dalam Azka, 2013:37). Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan tahunan, sustainability report perusahaan maupun informasi yang terkait dengan lingkup penelitian ini. Laporan keuangan dan sustainability report yang digunakan adalah berupa laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014.


(50)

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

“Variabel didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya,” (Sugiyono, 2011:2). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

3.5.1 Variabel Independen (X)

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas atau variabel prediktor. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnnya

variabel dependen (terikat).” (Sugiyono, 2011:4). 3.5.1.1 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Profitabilitas merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Azka, 2013:37). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Equity (ROE). Rumus yang digunakan untuk menghitung profitabilitas adalah :

Return on Equity =

x 100%

3.5.1.2 Aktivitas

“Aktivitas adalah kemampuan mengukur sampai seberapa besar keefektifan perusahaan dalam mengelola sumber – sumber


(51)

dananya. Aktivitas perusahaan menunjukkan kemampuan serta efisiensi didalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya,” Ulfah (dalam Azka, 2013:39). Aktivitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Fixed asset turnover. Rumus yang digunakan untuk menghitung aktivitas adalah :

Fixed asset turnover =

x 100%

3.5.1.3 Ukuran Perusahaan

“Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset, penjualan, atau ekuitas” Miswanto dan Husnan (dalam

Puspowardhani, 2013 : 55). “Ukuran perusahaan merupakan skala yang digunakan dalam menentukan besar kecilnya suatu

perusahaan,” Sari (dalam Puspowardhani, 2013 : 55). Dalam

penelitian ini variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan nilai log of total asset yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan, tujuannya agar mengurangi perbedaan yang signifikan antara ukuran perusahaan besar dan ukuran perusahaan kecil sehingga data total aset dapat terdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah :

Size = Log natural (total aset)

3.5.2 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen disebut juga variabel terikat, variabel konsekuen, atau variabel output. “Variabel terikat merupakan variabel


(52)

bebas,” (Sugiyono, 2011:4). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat publikasi sustainability report yang dinyatakan dalam sustainability report disclosure index (SRDI). Publikasi sustainability report diukur dengan SRDI berdasarkan indikator GRI (Global Reporting Initiative). Indikator-indikator tersebut meliputi :

a. Bagian ekonomi, terdiri dari 4 aspek, dan 9 indikator. b. Bagian lingkungan, terdiri dari 12 aspek, dan 34 indikator. c. Bagian sosial, terdiri dari 4 sub-kategori, 29 aspek, dan 48

indikator.

Pengukuran sustainability report menggunakan content analysis, yaitu sebuah metode pengkodifikasian sebuah teks (isi) dari sebagian tulisan ke dalam berbagai kelompok atau kategori berdasarkan kriteria tertentu. Metode ini telah diadopsi secara luas dalam penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Metode ini dilakukan dengan memberikan checklist atas pengungkapan sustainability report perusahaan yang sesuai dengan indikator yang ditetapkan GRI-G4. Variabel ini menggunakan variabel dummy, yaitu apabila perusahaan mengungkapkan item maka diberi nilai 1 dan apabila tidak mengungkapkan maka diberi nilai 0. Selanjutnya setiap item dijumlahkan seluruhnya, kemudian dibagi dengan jumlah total pengungkapan berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) sebesar 91 item, Mega (dalam Ahmad, 2014 : 11).


(53)

Rumus yang digunakan adalah :

SRDI=

Ringkasan definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian ditunjukkan dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Pengukuran

Variabel Skala Pengukuran Sustainability Report (Y) Laporan publik dimana perusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial SRDI = Rasio Profitabilitas (X1)

Kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu. ROE = x 100% Rasio

Aktivitas (X2) Untuk mengukur sampai

seberapa besar keefektifan perusahaan dalam mengelola sumber- sumber dananya

Fixed asset turnover

=

x 100%


(54)

Ukuran

Perusahaan (X3)

Merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki.

Size = Log natural (total aset) Rasio

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu “statistik deskriptif adalah

statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum,”

(Sugiyono, 2011:29).Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel. Uji deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS.

3.7 Metode Analisis Data

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan variabel dependen jika variabel independennya dimanipulasi. Sebelum melakukan regresi, peneliti terlebih dahulu melakukan statistik deskriptif dan uji asumsi klasik.

3.7.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar


(55)

deviasi, maksimum dan minimum, sehingga secara kontekstual dapat lebih mudah dimengerti oleh pembaca.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasari analisis regresi dengan tujuan mengukur asosiasi atau keterikatan antarvariabel bebas. Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi. Terdapat 4 (empat) pengujian terkait uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui keberadaan variabel pengganggu atau residual di dalam model regresi. Jika data normal, maka statistik yang dipergunakan adalah statistik parametrik. Jika sebaliknya, maka statistik non parametriklah yang digunakan atau peneliti dapat melakukan treatment agar data normal. Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen maupun independen atau keduanya terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kolmogorov-smirnov (KS). Uji K-S dilakukan dengan hipotesis:

H0 = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal


(56)

Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:

1. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka H0 ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal.

2. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka H0 diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

Pedoman pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Nilai sig. atau signifikan atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi adalah tidak normal.

2. Nilai sig. atau signifikan atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi adalah normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat kolerasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam model yang digunakan. Menurut Idris (dalam Ahmad, 2014 :13) multikolinearitas merupakan suatu gejala korelasi antar variabel indepeden yang ditunjukan dengan korelasi signifikan antar variabel independen. Apabila terdapat korelasi yang tinggi sesama variabel bebas tersebut, maka salah satu diantaranya dieliminir (dikeluarkan) dari model regresi berganda atau menambah variabel bebasnya. Adanya gejala multikolinearitas


(57)

dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Infation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya apabila tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Apabila sig > 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (dalam Ahmad, 2013 : 13), “model yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas.”

d. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diunitkan menurut waktu (data time series) atau ruang data (data cross section). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model,


(58)

dapat menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) yang terdapat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Tabel Durbin-Watson

Kondisi Nilai

Ada autokorelasi D-W dibawah -2

Tidak ada autokorelasi D-W di antara -2 s.d. +2 Ada autokorelasi negatif D-W di atas +2

3.8 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana sustainability report sebagai variabel dependen sedangkan profitabilitas, aktivitas dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen. Teknik analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena variabel bebas lebih dari satu dan merupakan teknik uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.


(59)

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : SRDI = α0 + β1X1 + β2 X2 + β3 X3+ ε

SRDI = Pengungkapan Sustainability Report α = Konstanta persamaan regresi

β1- β3 = Koefisien Regresi

X1 = Profitabilitas yang di proksikan melalui hitungan return on equity.

X2 = Aktivitas perusahaan yang di proksikan melalui hitungan fixed assed turnover.

X3 = Ukuran perusahaan yang di proksikan melalui log natural jumlah asset perusahaan.

ε = Error Term

3.9 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistik SPSS. SPSS adalah kepanjangan dari Stastitical Package For The Social Science yaitu software yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik maupun nonparametrik engan basis windows (Ghozali, 2013 : 15). Pengujian hasil analisis regresi linear berganda dilakukan dengan Uji R2, Uji t dan Uji F.

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) intinya mengukur tingkat ketepatan dari regresi linear berganda yaitu persentase sumbangan (goodress of fit) dari variabel bebas terhadap variabel terikat.Pada penelitian ini digunakan


(60)

Adjusted R Square karena variabel bebas yang digunakan lebih dari satu.Tujuan pengukuran Adjusted R Square adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

b. Uji F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji F ini dilakukan untuk menguji secara serentak variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika Fhitung> Ftabel, atau sig < 0,05, menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika Fhitung< Ftabel, atau sig > 0,05, menunjukkan bahwa model yang digunkan belum mampu menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan tingkat kepercayaan

untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau (α) 0.05.

c. Uji t (Uji Signifikansi Parsial)

t-test digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen atau untuk melihat variabel yang memberikan pengaruh paling dominan di antara variabel independen yang ada. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : bi = 0

Ha : bi 0 ≠

Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X terhadap Y. Bila nilai t-hitung > t-tabel maka


(61)

pada tingkat kepercayaan tertentu H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus :

t-hitung =

Dimana :

bi = koefisien variabel independen ke-i b = nilai hipotesis nol

Sbi = simpangan baku dari variabel independen ke-i Uji ini memiliki ketentuan:

1. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ha tidak dapat diterima

2. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel independen berpengaruh terhadap sustainability report (SRDI).


(62)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data dimulai dengan mengumpulkan serta mengolah data yang diperlukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Selanjutnya dilakukan asumsi klasik dan pengujian regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Sollution) versi 20. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Hasil pengolahan dari SPSS akan dianalisis untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terhadap sustainability report.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan sustainability report secara konsisten pada priode yang telah ditentukan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014. Populasi penelitian berjumlah 38 perusahaan. Berdasarkan kriteria yang dipilih berdasarkan purposive sampling, data yang terkumpul sebanyak 24 perusahaan dengan 3 tahun penelitian (24 x 3 tahun) 72 sampel. Berdasarkan 24 perusahaan tersebut, kemudian dilakukan pengujian-pengujian meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji model dan uji hipotesis.


(63)

4.2 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran dari data yang dipakai di dalam penelitian. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean, nilai standard deviation dan nilai variance dan setiap variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut tabel statistik dari variabel-variabel yang digunakan:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimu

m

Maximu m

Sum Mean Std.

Deviation

Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error

Statistic Statistic

Return On Equity 72 130,46 -4,65 125,81 1751,69 24,3290 3,18908 27,06025 732,257

Fixed Asset Turnover 72 27,77 ,73 28,50 397,34 5,5187 ,59500 5,04877 25,490

Size 72 6,11 28,21 34,32 2262,57 31,4246 ,16078 1,36425 1,861

Sustainability Report

Disclosure Index 72 ,81 ,14 ,95 35,85 ,4979 ,02897 ,24586 ,060


(1)

72

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value ,2032 ,7974 ,4979 ,10392 72

Std. Predicted Value -2,836 2,882 ,000 1,000 72

Standard Error of Predicted

Value ,029 ,127 ,050 ,021 72

Adjusted Predicted Value ,1643 ,9181 ,4986 ,11044 72

Residual -,43735 ,45560 ,00000 ,22281 72

Std. Residual -1,921 2,001 ,000 ,979 72

Stud. Residual -2,170 2,101 -,001 1,010 72

Deleted Residual -,55812 ,50235 -,00065 ,23776 72

Stud. Deleted Residual -2,233 2,157 ,001 1,019 72

Mahal. Distance ,192 20,979 2,958 3,943 72

Cook's Distance ,000 ,325 ,017 ,041 72

Centered Leverage Value ,003 ,295 ,042 ,056 72

a. Dependent Variable: Sustainability Report Disclosure Index


(2)

(3)

74


(4)

(5)

76

LAMPIRAN III : TABEL F SIGNIFIKANSI 5%


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 14 91

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 7

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 25

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 1 3

Pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Publikasi Sustainability Report (pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Priode 2012-2014)

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, AKTIVITAS PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2016)

0 2 17