62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh Profitabilitas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Size terhadap publikasi sustainability report
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI priode 2012-2014. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan di bab sebelumnya,
diperoleh kesimpulan bahwa: 1.
Secara simultan atau bersama-sama, variabel independen profitabilitas diproyeksikan dengan Return on Equity, aktivitas diproyeksikan dengan
Fixed Asset Turnover dan ukuran perusahaan diproyeksikan dengan Size berpengaruh positif signifikan terhadap publikasi sustainability report
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI priode 2012-2014.
2. Secara parsial, variabel independen profitabilitas diproyeksikan dengan
Return on Equity berpengaruh positif signifikan, namun variabel aktivitas diproyeksikan dengan Fixed Asset Turnover dan ukuran perusahaan
diproyeksikan dengan Size tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI priode 2012-2014.
Universitas Sumatera Utara
63
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah variabel
independen. Dalam bab sebelumnya sudah terlihat jelas dimana nilai koefisien determinasi dalam penelitian sebesar 14,2, berarti ada 85,8
faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap publikasi sustainability report.
2. Peneliti selanjutnya disarankan menambah waktu penelitian dan luas
penelitian serta sampel yang digunakan tidak hanya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Stakeholder
Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan tentang keberadaan
perusahaan dalam
menjalankan kegiatannya
untuk memberikan kontribusi bagi stakeholder
nya. “Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut
harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan
untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder
nya”, Gray dkk dalam Handoko, 2014:74. Menurut the Clarkson Centre for Business Ethics
dalam Magness, 2008:178 menyatakan bahwa : “stakeholder perusahaan dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu
primary stakeholders dan secondary stakeholders. Primary stakeholders
merupakan pihak-pihak
yang mempunyai
kepentingan secara ekonomi terhadap perusahaan dan menanggung risiko seperti misalnya investor, kreditor, karyawan, komunitas
lokal namun disisi lain pemerintah juga termasuk kedalam golongan primary stakeholders walaupun tidak secara langsung
mempunyai hubungan secara ekonomi namun hubungan diantara keduanya lebih bersifat non-kontraktual. Bentuk yang kedua adalah
secondary stakeholders dimana sifat hubungan keduanya saling mempengaruhi namun kelangsungan hidup perusahaan secara
ekonomi tidak ditentukan oleh stakeholder jenis ini. Contoh secondary stakeholders adalah media dan kelompok kepentingan
seperti lembaga sosial masyarakat, serikat buruh, dan sebagainya
”.
Universitas Sumatera Utara
9
Perusahaan dalam hal ini merupakan bagian dari beberapa elemen yang membentuk masyarakat dalam sistem sosial yang berlaku. Keadaan
tersebut kemudian menciptakan sebuah hubungan timbal balik antara perusahaan dan para stakeholder yang berarti perusahaan harus
melaksanakan peranannya secara dua arah untuk memenuhi kebutuhan perushaan sendiri maupun stakeholder lainya dalam sebuah sistem sosial.
Oleh karena itu, segala sesuatu yang dihasilkan dan dilakukan oleh masing-masing bagian dari stakeholder akan saling mempengaruhi satu
dengan yang lainya. Fokus teori stakeholder yang mengacu pada pengambilan
keputusan manajerial membuat perusahaan berusaha memberikan informasi yang bermanfaat bagi stakeholder tersebut. Pengungkapan
informasi tersebut dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat wajib mandatory dan yang bersifat sukarela voluntary. Bentuk pengungkapan
sukarela yang sedang berkembang pesat saat ini adalah publikasi sustainability report.
“Melalui sustainability report ekonomi, sosial, dan lingkungan perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup
dan lengkap berkaitan dengan kegiatan usahanya ”, Ghozali dan Chariri
dalam Azka, 2013:11. Seiring berjalannya waktu pandangan tentang stakeholder telah mulai berubah secara susbstansial, perkembangan teori
stakeholders membawa perubahan terhadap indikator kesusuksesan perusahaan. Hal tersebut tercermin dengan munculnya paradigm triple
bottom line. Melalui pengungkapan sustainability report diharapkan dapat
Universitas Sumatera Utara
10
memenuhi keinginan dari stakeholder sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya.
2.1.2 Teori Legitimasi
Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu di inginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian,
“legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi perusahaan untuk
bertahan hidup going concern. Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan berorientasi pada
keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah, individu, dan kelompok masyarakat
”, http:muchtareffendiharahap.blogspot.com201402teori- teori-tentang-csr-coorporate.html. Untuk itu, sebagai suatu sistem
mengedepankan keberpihakan kepada masyarakat, operasi perusahaan harus kongruen dengan harapan masyarakat.
“Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma
yang ada dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, dimana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas mereka
perusahaan diterima oleh pihak luar sebagai suatu yang sah ”, Deegan
dalam Soelistyoningrum, 2011:14. Ghozali dan Chariri dalam Soelistyoningrum, 2011:15 menyatakan bahwa
“hal yang melandasi teori legitimasi adalah kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan
masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi
”. “Kesesuaian nilai sosial yang ingin diciptakan oleh perusahaan
Universitas Sumatera Utara
11
dapat diciptakan melalui peningkatan komunikasi yang efektif bagi masyarakat. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui pengungkapan
informasi-informasi tambahan yang lebih bersifat pendukung dan kebanyakan bersifat sukarela
”, Suryono dalam Puspowardhani 2013:16. Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan yakni dengan
pembuatan sustainability report. Laporan ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh legitimasi. Apabila perusahaan melakukan
pengungkapan sosial, maka perusahaan merasa keberadaan dan aktivitasnya akan mendapat status dari masyarakat atau lingkungan
dimana perusahaan tersebut beroperasi atau dapat dikatakan terlegitimasi.
2.2 Sustainability Report