Penanda Keragaman pada Tanaman

xviii apomiksis pada tanaman manggis merupakan partenogenesis. Biji yang dihasilkan tanaman manggis mengandung beberapa embrio sehingga bersifat poliembrioni Mansyah et al., 2003; Tjitrosoepomo, 2003; Erickson dan Atmowidjojo, 2001. Produk utama dari tanaman manggis adalah buahnya. Masyarakat luas menggemari buah manggis unutk dikonsumsi sebagai “buah segar”, karena buah yang telah matang masak memiliki cita rasa yang khas, yakni manis, asam, dan menyegarkan. Kegunaan lain dari buah manggis adalah untuk bahan sirup, kolak, jail, sari buah, jenang atau lempak buah kalengan. Isi buah manggis berkhasiat sebagai obat sariawan, obat luar, wasir dan borok. Tentang bagian tanaman manggis yang dpat dimanfaatkan untuk keperluan hidup dan penghidupan manusia, antara lain batang dan kulit batangnya. Batang tanaman manggis dapat digunakan untuk bahan bangunan, kayu bakar dan kerajinan. Kulit batangnya sering dimanfaatkan untuk bahan pewarna dan air rebusan kulit batang tersebut berkhasiat untuk pengobatan sakit mencret Rukmana, 1995

B. Penanda Keragaman pada Tanaman

Pengamatan rekombinasi genom pada tanaman dalam kegiatan pemuliaan tanaman selain dilakukan pengamatan secara langsung melalui fenotipe, juga dilakukan melalui berbagai penanda, antara lain penanda morfologi dan sitologi. Penanda morfologi adalah penanda yang berdasarkan bentuk organ-organ tanaman yang mudah diamati. Sedangkan penanda sitologi adalah penanda yang digunakan untuk membantu pemuliaan tanaman melalui ukuran kromosom, rasio tangan kromosom dan pola pita teknik-teknik pewarnaan kromosom Asiedu et al., 1989 dalam Kaidah, 1999. Langkah awal sebelum melakukan analisis genetik suatu populasi diperlukan adanya penanda genetik. Dua macam penanda genetik yang dapat dipergunakan yaitu penanda morfologi dan penanda biokimia. Penanda morfologi menggunakan sifat-sifat, yang biasanya terekspresi dalam fenotipe suatu jenis untuk penanda genetik. Misalnya bentuk, letak, ukuran dan warna xix dari bagian vegetatif maupun generatif tanaman. Penanda biokimia mengunakan hasil analisis biokimia untuk penanda genetik, misalnya melalui analisis isozimNa’iem, 2000. Ada dua tipe penanda marker biokimia untuk metode genetik, yaitu fenotipik analisis isozim dengan elektroforesis protein dan genotipik analisis DNA. Pengamatan utama variasi protein sebagai penanda adalah polimorfisme dalam spesies dan populasi. Beberapa keuntungan dari penggunaan protein sebagai penanda yaitu dapat menganalisis sampel dengan cepat, bahan kimia yang digunakan relatif lebih sedikit, tekniknya lebih mudah beberapa lokus dapat diseleksi dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk beberapa spesies. Kekurangannya dibutuhkan beberapa jaringan dalam jumlah relatif lebih banyak, sehingga dapat membutuhkan spesimen Furgeson et al., 1995; Wijana 1999 dalam Wigati 2003. Kalangan genetika tumbuhan banyak menggunakan penanda isoenzim atau isozim. Penanda isoenzim bersifat kodominan sehingga dapat dipakai pada populasi segregasi dengan individu heterozigot Nugraheni, 2006.

C. Isozim

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

ANALISIS SITOGENETIKA TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L ) JOGOROGO

0 26 46